Sweet Home ✔

Sweet Home - 05

Seo Johnny & Jung Jaehyun, ft Na Jaemin

•Sweet Home•

~ Sangat Rahasia ~

"Tidak mau, Jaemin tidak mau berangkat sekolah."

"Kenapa?" tanya Jaehyun, dia menunjukkan kotak bekal milik Jaemin. "Lihat, Papa sudah membuat makanan kesukaan Jaemin."

Jaemin menggeleng tegas, dia kedua tangannya di depan dada. "Tidak. Jaemin tidak mau berangkat sekolah. Pokoknya tidak mau."

"Kalo Jaemin tidak berangkat, Jaemin mau sama siapa di rumah?" tanya Johnny, dia membenarkan letak dasi yang melingkar di lehernya.

"Ikut Daddy." jawabnya santai, dia menggigit apel yang sudah Jaehyun potong-potong.

"Tidak. Jaemin tidak jadi good boy waktu sama Daddy."

"Tapi nanti Jaemin jadi gud boy kok~"

Johnny mendekat, "Katakan itu pada anak yang akan melempar tablet ke kolam."

Jaemin mengerjap, dia pura-pura menatap apelnya. Melirik Daddynya lewat ekor mata, "Siapa, sih? Jaemin nggak tau."

Johnny memutar bola matanya mendengar ucapan sang anak. Lalu, Johnny menye-menye. Menirukan ucapan sang anak baru berdecak.

"Ya sudah, Jaemin ikut Papa aja."

Jaehyun menghela napas. Dia mengusap rambut hitam anaknya lembut, "Ya sudah kalau Jaemin tidak mau berangkat, tapi lain kali harus lebih rajin sekolah, okay?"

"Mm... Lain kali."

Johnny menatap anaknya datar, "Yah... Lain kali. Lain kalinya gak tau kapan." gumamnya pelan.

Dan akhirnya, mereka pergi ke kantor Johnny bersama. Perusahaan yang benar-benar milik Johnny, tanpa ada campur tangan orang tuanya.

Johnny tau betul bagaimana tabiat orang tuanya. Jadi, Johnny harus memutar otak dan berpikir segila mungkin agar dia bisa sedikitnya terbebas dari orang tuanya.

"Jaemin jangan kabur lagi dari Daddy. Kalau bosan, minta Daddy ajak Jaemin ke ruangan Papa." ucap Jaehyun saat pintu lift terbuka di lantai tempat ruangannya berada.

"Hm!" Jaemin mengangguk keras. "Okiy, Papa~"

Jaehyun terkekeh. Dia mencium pipi bulat Jaemin sebelum keluar dari lift. Melambaikan jari-jarinya ke arah sang anak lalu dia berbalik saat pintu lift tertutup.

"Daddy."

"Hm?" Johnny menunduk, menatap Jaemin yang memeluk kakinya erat. Menatap Johnny penuh permohonan. Johnny menelan salivanya, apa yang akan diminta anaknya ini?

"Na pinjam hp." ujarnya lembut, kedua mata bulatnya itu tampak berbinar. Berharap Johnny luluh.

Yang akhirnya, Johnny luluh juga tanpa perdebatan apapun. Jaemin memekik senang, dia memegang ponsel milik Johnny di tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya digandeng Johnny.

"Apa, nih? Dia punya jurus baru, ya?" tanya Johnny pelan, pada dirinya sendiri. "Kayaknya gue gak ke Jaehyun aja lemahnya. Buntelannya juga buat gue lemah."

Sampai di ruangan Johnny, keduanya langsung masuk.

"Jaemin, Daddy pinjam dulu hpnya sebentar." ucap Johnny setelah dia menyalakan laptopnya.

Jaemin mengerjap, dia memberikan ponselnya ke Johnny. Dia duduk tenang di sofa, menggerakkan kedua kakinya pelan. Johnny sendiri sibuk menyambungkan ponselnya ke laptop agar dia bisa memantau apa saja yang Jaemin lakukan pada ponselnya.