Bonus 3

3.1K 195 4
                                    

"Kenapa kamu jadi suka ngopi, sih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kamu jadi suka ngopi, sih?"

Sore ini, Renjun memang memilih bersantai di dekat kolam renang. Minum kopi hangat tanpa camilan, membaca buku sembari menikmati semilir angin.

"Suka ngopi apanya? Aku baru ngopi, nih. Kamu yang tiap hari."

Jaemin tersenyum. Dia beralih duduk di lantai, soalnya Renjun duduk di kursi malas. Kedua tangannya dia letakkan di tepian kursi, memandang Renjun yang tampak tidak terganggu. Walaupun sesekali, pria mungil itu meliriknya.

"Hari ini baby nakal gak?"

"Enggak kok. Cuman tadi mual waktu makan cupcake, kayaknya gak boleh makan kue deh."

Jaemin tersenyum. Dia mengusap perut Renjun yang masih sedikit rata. Masih dimasa morning sickness, belum sampai ngidam.

"Baby, jangan nakal di dalam. Masa Papi kamu yang bucin cupcake, harus puasa dulu?" Jaemin seperti biasa, mengajak calon buah hatinya yang baru berusia 3 bulan berbicara. "Lain kali, jangan mual kalau deket-deket Papa gitu. Dikira Papa ini bau banget apa, ya?"

Renjun terkekeh ringan. Dia mengusak rambut hitam Jaemin. Suaminya itu masih setia mengajak bayi mereka bicara, walaupun tidak ada balasan. Walaupun terkadang, Renjun yang akan membalas.

"Padahal Papa deketin Papi kamu karena udah mandi, loh." sambung Jaemin, dia sedikit menekan perut Renjun gemas. "Kapan keluar coba? Mau main, nih. Mau main bola gitu, nanti baru buat adiknya."

"Dih!? Satu aja belum keluar, Jaemin. Masa kamu udah mikir buatin adek? Kamu aja yang hamil gimana?"

Jaemin tertawa pelan. Dia ikut berbaring di kursi malas, membuat Renjun terpaksa bergeser.

"Jaemin, sempit."

"Makanya peluk sini." Jaemin membalik tubuh Renjun agar berhadapan dengannya. "Peluk sini, peluk."

"Nggak mau, keras loh."

"Dari tadi kamu nggak komplen keras. Bilang aja udah bosen di sini."

Dan Renjun tersenyum, dia bangkit duduk. "Ayo masuk, Papa, udah mau malem. Ini kopinya diabisin."

Jaemin ikut duduk, menerima cangkir kopi dari Renjun. "Udah dingin, sekali tengguk doang ini."

"Aku buat sejam yang lalu."

Setelah menghabiskan kopi dinginnya, Jaemin mengajak Renjun masuk ke dalam rumah. Pria itu lebih dulu ke dapur, meletakkan cangkir kopinya di wastafel, baru menyusul Renjun.

"Sayang, kita delivery aja, ya?"

Renjun memandang Jaemin yang baru saja berbicara. "Boleh, kamu mau makan apa?"

"Apa aja, samain kayak kamu."

Renjun mengambil ponsel milik Jaemin yang ada di atas meja. Mencari makan malam mereka yang entah apa. Yang keliatan enak dan menggugah selera, akan Renjun beli.

Sweet Home ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang