Sweet Home - 31

5.3K 340 35
                                    

•Daddy Kim & Baby Jaemin•


~ Malaikat ~

Jaemin benar-benar didianogsa hilang ingatan. Namun, dia masih ingat jelas tentang orang tuanya. Mungkin beberapa momen kebersamaan mereka. Jaemin sadar kalau kedua orang tuanya sangat mencintainya, walaupun tidak banyak hal yang ia ingat.

Hampir satu bulan Jaemin dirawat. Tubuhnya sering sekali drop, tidak mau ketemu orang lain kecuali Dokter, perawat dan Mingyu.

Keduanya bahkan berkenalan kembali.

Jaemin berubah sangat tertutup. Dia jarang berbicara, bahkan saat di hibur pun Jaemin tidak tertawa. Sempat bertemu Renjun, tapi Jaemin tidak mau melihat. Dia bahkan tidak mengenal Renjun atau ingatannya bersamanya.

Dan dengan izin Tuan Seo, Mingyu diperbolehkan untuk mengurus Jaemin. Mengingat anak itu tidak mau mengobrol dengan siapapun selain Mingyu. Dan lagi, Jaemin juga tidak mau bertemu dengan Tuan Seo bahkan kakek serta nenek dari pihak Papa.

Mingyu tidak masalah mengurus Jaemin, apalagi dia juga hidup sendiri. Hidupnya sepi, dan sejak mengenal Jaemin, sedikitnya ada warna di hidupnya. Jaemin sukses membuat hidup Mingyu terlihat ceria.

Jaemin melangkah keluar dari kamarnya. Dia melihat seekor kucing yang tidur di kamarnya. Anak itu berjalan menuju kamar orang tuanya.

"Papa?"

Tidak ada siapapun di dalam kamar, Jaemin menjauh. Berjalan menuruni tangga rumahnya sembari memanggil Papa dan Daddy.

"Papa? Daddy?" Jaemin berteriak, kenapa rumahnya begitu sepi?

Jaemin mencengkram ujung baju yang ia pakai, "Papa, Daddy.." Jaemin terisak pelan. "Jaemin takut hiks.."

Jimbrong mengeong. Dia menempelkan tubuhnya di kaki Jaemin.

Jaemin kembali berteriak memanggil orang tuanya. "Jaemin takut... Mau peluk hiks.." Isak tangisnya terdengar. Meneliti setiap sudut rumahnya, berharap kalau orang tuanya keluar dari salah satu ruangan. "Papa, Daddy... takut. Mau peluk Papa sama Daddy. Jaemin nggak suka, jangan pergi."

Tubuh Jaemin ditarik lembut. Lalu terangkat. Jaemin mencengkram pundak seseorang yang memeluknya itu.

"Mau gendong Daddy," Jaemin menangis sesenggukan. "Papa mana? Mau Papa. Daddy juga."

Mingyu menatapnya, mengusap air mata yang terus saja keluar dari kedua mata Jaemin. Baru semalam mereka pulang, pagi ini Jaemin langsung mencari keberadaan orang tuanya. Mingyu belum berani menunjukkan makam orang tuanya Jaemin.

Setidaknya nanti dia akan menunjukkannya kalau Jaemin sudah lebih baik.

"Jaemin, saya tidak bisa bawa pulang Papa sama Daddy kamu." Mingyu memandangnya. Berat sekali kalau dia harus menjelaskannya ke Jaemin.

"Kenapa?" tanya Jaemin pelan. Dia masih bisa menjawab saat tangisnya masih terlihat.

"Karena yang bisa bawa pulang cuman Jaemin, walaupun Papa sama Daddy nggak bisa hidup bersama Jaemin lagi." jelas Mingyu.

"Tidak bisa. Jaemin tidak bisa bawa pulang Papa sama Daddy. Papa sama Daddy nggak mau sama Jaemin terus." jelas Jaemin susah payah karena tangisnya, "Apa Jaemin nakal makanya Papa sama Daddy pergi. Kalau Jaemin nakal, Jaemin mau minta maaf. Tapi Papa sama Daddy jangan pergi."

"Jaemin nggak nakal kok."

"Terus kenapa Papa sama Daddy pergi?"

"Papa sama Daddy pergi karena mereka sayang sama Jaemin, mereka mencintai Jaemin."

Sweet Home ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang