Sweet Home - 25

3.2K 366 25
                                    

•Keluarga Bapak Seo Johnny•


~ Benci ~

"Jaemin, Jaemin, dengarkan Papa dulu."

Jaemin masih menangis histeris. Dia benar-benar merasa tidak percaya, bahkan sangat ketakutan saat Daddy membentaknya. Jaemin tidak pernah dibentak, kalau dimarahi pun orang tuanya tidak pernah menggunakan nada tinggi.

Jaehyun memandangnya, dia membiarkan Jaemin duduk di atas ranjang. Masih menangis. Wajahnya benar-benar merah dan basah karena air mata. Sulit sekali menghentikkan Jaemin yang tengah menangis seperti ini.

"Daddy hiks... Daddy jahat, Jaemin tidak suka." ujar Jaemin disela-sela isak tangisnya.

Jaehyun menggapainya, mendudukkan Jaemin di pangkuannya. Dia mengusap air mata anaknya, "Beneran nggak suka? Daddy nanti diambil—"

"Tidak mau!"

Jaemin malah menangis histeris. Bilangnya tidak suka tapi dia tetap mempertahankan Daddynya. Ya gimana, cuman punya satu.

Pintu kamarnya terbuka. Jaemin buru-buru menenggelamkan wajahnya di dada Jaehyun. Dia tidak mau menatap Johnny, tidak mau. Jaemin marah. Jaemin sakit hati.

Johnny melangkah mendekat. Ikut duduk di tempat tidur anaknya. Jaehyun hanya diam, dia marah dengan Johnny yang membentak Jaemin.

"Jaemin," panggil Johnny lembut. "Jaemin, Daddy minta maaf, ya."

Jaemin bergeming. Hanya isak tangisnya saja yang terdengar, juga tangannya yang meremat baju Papa.

"Maafin Daddy karena tadi lepas kontrol sampai ngebentak, Jaemin. Nggak papa kok kalau Jaemin mau marah sama Daddy, Daddy salah soalnya."

Jaehyun mengalihkan pandangannya saat Johnny beralih menatapnya. Johnny menyentuh lengan kanan Jaemin, "Daddy mau minta maaf, liat Daddy dulu."

"Gak mau hiks!" Jaemin terisak pelan, "Daddy jahat. Jaemin nggak suka."

"Iya Daddy jahat, makanya Daddy mau minta maaf ke Jaemin."

"Nggak mau~" rengeknya, dia melepaskan tangan Johnny yang menggenggam tangannya. "Daddy jangan dekat-dekat Jaemin, Jaemin nggak suka."

Johnny menggaruk pipinya pelan, "Ya sudah, Daddy keluar dulu."

"No!~" Jaemin malah memekik tidak suka, dia merengek. Menatap Johnny dengan kedua tangan ia ulurkan ke Daddynya, "Daddy punya Jaemin. Punya Jaemin pokoknya. Daddy jangan deket-deket Mark lagi."

Johnny terkekeh. Dia menunduk lalu menggendong tubuh Jaemin. Kedua tangan kecil Jaemin langsung melingkar di leher Johnnya. Memeluknya posesif seolah kalau Jaemin tidak melakukannya, Daddy akan pergi.

"Daddy punya Jaemin." ujar Jaemin tidak terbantahkan.

"Iya, iya, Daddy punyanya Jaemin." kekeh Johnny walaupun sekarang dia memikirkan Mark. Johnny tidak bisa mengabaikannya begitu saja, tapi dia juga memiliki Jaemin. Dan Jaehyun tentu saja.

Posisi Johnny serba salah sekarang.

"Baju Daddy."

Johnny tersenyum geli, dia duduk di sofa dan Jaemin berada di pangkuannya. Johnny menarik ujung kaosnya. Jaemin pilek, dan dia cuman mau pakai kaos Daddy untuk membersihkan lendir di hidungnya itu.

Sudah sejak kecil dia begitu. Tapi Jaehyun ngajarin buat pakai tissue. Tapi kalau ada Daddy, harus pakai kaos yang dia kenakan.

"Papa," Jaemin berteriak. "Jangan pergi. Papa sini aja."

Sweet Home ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang