Sweet Home - 30

3.8K 316 86
                                    

•Home Sweet Home•


~ Pulang ~

"Mau Daddy, Papa!" Jaemin memekik, dia benar-benar ingin bersama Daddynya, tapi Daddynya itu begitu sibuk.

"Papa sedang sibuk, sayang. Nanti, ya."

"Mau sekarang, Papa, mau sekarang."

Jaehyun menggendong Jaemin untuk menjauh dari rumah duka. Jaemin memekik, merasa tidak suka. Dia bahkan sampai menangis.

"Jaemin, sayang, dengarkan Papa."

Jaemin memberontak, dia hanya ingin Daddy! Jaemin tidak ingin apapun, dia hanya ingin Daddy!

"Daddy! Jaemin na Daddy!" pekiknya di sela tangisnya. Jaemin ini kenapa cengeng banget, ya?

Jaehyun menghela napas, dia mengeluarkan ponselnya. "Mau youtube?"

"Nggak mau, Papa. Jaemin na Daddy." Wajah Jaemin semakin memerah, air matanya pun semakin deras. Dia mencengkram baju yang Jaehyun kenakan, "Jaemin na Daddy!"

Jaehyun memejamkan matanya mendengar teriakan Jaemin. Dia duduk di sebuah ayunan, menggoyangkannya perlahan.

"Jaemin, Daddy 'kan lagi sibuk. Sebentar lagi. Cuman sebentar nanti Jaemin sama Daddy."

Jaemin terisak dengan kepala menggeleng keras. "Nggak mau, Papa, nggak mau. Mau Daddy hiks! Jaemin mau Daddy."

"Kan cuman sebentar. Atau Jaemin mau es krim dulu sambil nunggu Daddy? Beli mi?"

Ada minimarket di dekat taman, dan seharusnya jual mi yang bisa sekalian diseduh sekalian.

"Mie?"

"Iya, mie. Jaemin mau beli?" tanya Jaehyun, dia mengusap pipi basah Jaemin menggunakan tangannya.

"Mau..." cicitnya, Jaemin jarang sekali makan mi. Jadi kalau ditawarin, dia maju paling depan.

Jaehyun tersenyum, "Ya sudah, Jaemin berhenti nangisnya." Jaehyun bangkit, berjalan menuju minimarket terdekat. "Sambil nunggu Daddy, kita makan mie dulu."

Menunggu Papanya membeli mi instan, Jaemin berdiri di depan kasir. Memilih-milih kinder joy yang memang letaknya di meja kasir. Dia mendongak, menatap si penjaga kasir yang juga tengah menatapnya.

Jaemin berkedip, dia mengambil satu kinder joynya. Dalam diam, dia membuka bungkusnya.

"Dek, bayar dulu baru boleh dimakan."

"Sama Papa."

"Papa kamu nggak ada," balasnya iseng.

Jaemin mengerjap, matanya yang masih sembab itu meneliti ke seluruh penjuru minimarket. Dia menyipitkan kedua matanya, lalu kembali menatap si penjaga kasir.

"Kakak bohong."

"Buat apa kakak bohong?" balasnya balik bertanya, "Bayar dulu sini, baru kamu boleh makan."

"Kakak aja yang bayarin. Jaemin tidak punya uang."

Penjaga kasir itu terkekeh, untungnya minimarket sepi. Pembelinya untuk sekarang hanya Jaehyun dan Jaemin saja.

"Kerja dong, nanti punya uang."

"Daddy udah kaya, kak. Jaemin nggak perlu kerja. Kerja itu capek, Jaemin mau makan aja."

Si penjaga kasir tertawa. Menertawakan nasibnya. Ini bocah di depannya beruntung amat.

"Jangan makan hati, ya, kalau udah gede."

Sweet Home ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang