Sweet Home - 12

4.1K 389 9
                                    

Dad & Pa, Baby

~ Berharap ~

Sebelumnya, Jaemin tidak pernah nyaman kalau dia di tinggal sendiri. Dia harus selalu ada teman, atau setidaknya ada banyak orang di sekitarnya.

Dalam ruangan seperti ini, Jaemin akan selalu berteriak memanggil orang tuanya. Menemaninya bermain, padahal orang tuanya hanya perlu duduk saja.

Tapi kali ini, entah kenapa Jaemin nyaman sendiri. Walaupun dia selalu melirik waspada. Takut kalau ada apa-apa atau seseorang akan menculiknya lagi.

Kedua tangannya hanya memainkan mainan dari kinder joynya. Tidak ada suara apapun yang ia keluarkan. Dia lebih tenang, bahkan sangat tenang. Bukan Jaemin sekali.

Sampai suara pintu terbuka terdengar. Jaemin hanya menebak itu adalah suster atau Neneknya. Dan saat dia meliriknya, itu adalah Neneknya dari pihak Papa.

"Jaemin," Neneknya memanggil. Beliau berdiri di sebelah ranjang Jaemin, membenarkan selimut yang membungkus tubuh cucunya. "Nenek ingin minta izin, boleh?"

Jaemin sejak tadi hanya berbaring, menatap Neneknya.

"Ada yang mau bertemu Jaemin, nggak papa? Mereka Tuan Bubu dan Tuan Pupu."

Jaemin mengernyit tipis, merasa tidak mengenal mereka.

"Jaemin jangan khawatir, Jaemin kenal mereka, kok. Kenal banget." ujar Nenek, seolah mengerti isi pikiran Jaemin. "Mereka tidak akan pernah menyakiti Jaemin. Dan mereka juga akan kasih sesuatu ke Jaemin."

Jaemin diam, dia melirik ke arah pintu. Siapa yang akan bertemu dengannya? Jaemin ingin bertemu Papa dan Daddy.

"Papa," gumamnya pelan. "Na Daddy."

Ibundanya Jaehyun tersenyum. Sadar kalau Jaemin hanya membutuhkan orang tuanya. Wanita itu kembali berbicara, "Iya, Jaemin akan bertemu Papa dan Daddy, kok. Sebentar, ya, Nenek panggil dulu."

Jaemin memperhatikan Neneknya yang melangkah menjauhinya. Nenek keluar lalu tak lama, dua orang yang ingin bertemu Jaemin masuk perlahan.

Tuan Bubu dan Tuan Pupu.

Sebenarnya, itu nama buatan Johnny karena mau buat lucu-lucuan saja. Itu diambil dari warna rambut mereka yang baru.

Tuan Pupu itu Jaehyun. Dia tadi sempat komplen karena namanya jelek sekali. Tapi ya sudahlah, sekedar nama juga. Lagi pula, dia tidak akan menggunakannya terus-menerus.

Dan jelas, Tuan Bubu adalah Johnny.

Jaehyun melangkah masuk dengan ragu. Dia membawa sesuatu di tangannya, membawa sekotak kue red velvet. Tidak ada yang salah dengan pencernaan Jaemin, apalagi Jaemin juga tidak mau memakan masakan rumah sakit yang rasanya amat sangat hambar. Jadilah, Dokter menyarankan kedua orang tua Jaemin untuk makan makanan kesukaannya.

Lagi pula, Jaemin sering cepat sembuh kalau makan makanan kesukaannya. Biasanya kalau sakit begitu.

Jaemin menarik selimut yang membungkus tubuhnya sampai menutupi wajahnya.

Dan langkah kedua orang tuanya terhenti.

"Jaemin," panggilan lembut dari Jaehyun terdengar.

Dan isak tangis Jaemin terdengar. Dia paling tidak suka melihat Papanya sakit, apalagi sampai terluka.

Jaehyun mendekat karena dia merasa kalau Jaemin tidak memberi penolakan. "Tidak, baby, jangan menutup wajahmu seperti itu. Nanti Jaemin kesulitan bernapas."

Selimut yang menutupi wajah Jaemin, Jaehyun tarik pelan. Jaehyun tidak kuasa melihat Jaemin yang penuh air mata itu, Jaehyun ingin memeluknya.

"Papa," Jaemin memanggilnya di sela isak tangisnya.

Sweet Home ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang