Sweet Home - 16

4.3K 406 36
                                    

•Sweet Home •


~ Mau Adik? ~

"Kalo abis nganu tuh, jangan langsung ambil kerjaan. Bantuin aku pake baju kek, atau apa kek. Ini malah langsung rampungin kerjaan."

Johnny menoleh, menatap Jaehyun yang menggerutu kesal sembari memeluk dan menepuk-nepuk punggung Jaemin pelan.

"Dibayar kek, atau apa kek. Ini malah langsung ditinggal. Jaman sekarang mah gak ada yang gratis, walaupun sama pasangan sendiri."

Dan gerutuan Jaehyun masih berlanjut. Johnny menggeleng, dia mengambil ponselnya lalu menyodorkannya ke arah Jaehyun.

"Nih, nih terserah mau belanja apa. Mau abis ratusan juta juga gak papa. Aku masih kuat kerja rodi."

Jaehyun tersenyum senang, dia mengambil ponsel suaminya lalu beralih berbaring telentang.

"Gitu kek," kekehan pelannya terdengar. Wajahnya yang tadi sepet, berubah berseri. "Makasih, ya."

Johnny menye-menye lalu kembali menatap layar laptopnya. Karena sudah tidak memungkinkan lembur di kantor, jadi Johnny harus lembur di rumah. Tapi nggak papa, soalnya bisa ditemenin sama Jaehyun.

Keduanya fokus dengan pekerjaan mereka masing-masing. Jaehyun yang ngabisin uang Johnny, dan Johnny yang nyari uang buat Jaehyun serta Jaemin.

Jaemin bergerak pelan, berubah telentang. Kedua tangannya saling terkepal disisi kanan dan kiri kepalanya. Mulutnya bergerak-gerak pelan. Sepertinya dia sedang bermimpin bagus.

Jaehyun meliriknya, lalu dia berbalik menghadap Jaemin dan suaminya yang memang duduk di atas ranjang. Lengan kirinya kembali memeluk perut Jaemin yang udah bulat lagi.

Kegiatan menambah berat badan Jaemin sudah dimulai lagi.

"Yang, besok atur jadwal sama psikiater?" tanya Johnny, dia baru bisa melakukannya karena Jaemin baru mau bertemu orang baru selain orang tuanya dan Jaemin. Dengan Yuta dan Winwin saja Jaemin sempat histeris.

Jaehyun menatapnya sambil berpikir, dia menggangguk. "Yang cewek aja, panggil ke sini gak papa? Tapi uangnya nambah, ya?"

"Gak papa," Johnny membenarkan letak kacamatanya lalu kembali mengetik sesuatu di keyboard laptopnya. "Dari pada keluar dan maksa Jaemin, itu malah bisa buat masalah."

Jaehyun mengangguk, dia menepuk pelan perut Jaemin. Kembali menscroll layar ponsel suaminya.

"Nggak ngunjungin Ibu kamu?"

Gerakan Johnny terhenti. Dia berkedip. Johnny memang belum bertemu Ibunya dari terakhir kali penangkapannya. Johnny hanya belum bisa melakukannya. Dia belum bisa bertemu orang yang sudah membuat keluarganya berantakan kemarin.

Tidak mendengar jawaban apapun, Jaehyun menatapnya. "Jangan kalah sama Jaemin, dia aja ngelawan diri dia sendiri."

Johnny menatap Jaehyun yang meletakkan ponselnya lalu bangkit. Johnny tau maksud ucapan Jaehyun karena dia selalu memberitahu keseharian Jaemin. Apa saja yang Jaemin lakukan kalau tidak ada Johnny.

"Aku mau buat susu dulu buat Jaemin, kamu mau gak?" tanya Jaehyun, dia menatap pria yang lebih tua darinya itu. "Susu aja, ya. Biar kamu gak begadang."

"Engg—"

"Pesanan diterima." potong Jaehyun lalu melangkah keluar.

Johnny mendengus, dia menunduk dan melihat Jaemin yang sudah membuka matanya. Johnny tersenyum geli, dia menekan-nekan kedua pipi Jaemin menggunakan jari tangan kanannya.

Sweet Home ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang