EXTRA PART

1.3K 77 3
                                    

Ditagih yaudah aku bikin ... 😊

______

Lantunan ayat suci Alquran terdengar indah dari sepupu Asri yang membaca dengan sempurna. Di sisi kiri, barisan keluarga calon mempelai wanita duduk, lalu sisi kanan calon mempelai pria. Di barisan depan, duduk kedua orang tua Andra yang memakai beskap juga kebaya khas sunda warna putih tulang. Disebelahnya saudara kandung Andra beserta dua keponakannya.

Andra melirik sebal, lima sahabatnya belum muncul padahal akad nikah akan dilangsungkan. Di dalam hati, Andra ngedumel sendiri, merutuki lima sahabatnya yang bikin ketar ketir.

Ditempat lain. Bis 3/4 yang ditumpangi rombongan Akasia CS tiba di lokasi acara pernikahan Andra. Mereka memakai batik seragaman yang didepan khusus Sabria dan Keisha di butik langganan mamanya.

Terlihat eksklusif dan mahal. Sabria merapikan penampilan suaminya, juga para istri yang lain. Sibuk merapikan pakaian.

"Gara-gara elu sih, Net! Telat, nih! Andra ngambek baru tau rasa, lo!" tegur Eron.

"Yailah ... maklumi kenapa, manten baru ya wajar bangun kesingan, ya, Dira sayang." Junet menggandeng mesra Dira yang tersipu malu.

"Udah! Jangan mulai. Buru masuk. Repot kalau tuh anak ngambek. Lama baikinnya, mendingan baikin Antena kalau ngambek, ya, Na." Eron menggandeng tangan putrinya sementara Sonya memantut diri di cermin kecil yang ia bawa dalam tas.

Rombongan masuk ke lokasi acara di aula terbuka. Udara dingin menyapa, tak merasa gerah sama sekali karena banyaknya kipas blower besar sebagai tambahan penyejuk ruangan.

Akasia dan keluarga di barisan depan, disusul Eron, lalu Junet, Tristan dan terakhir Bondan. Kelimanya tampan juga gagah diusia dewasa yang membawa persahabatan mereka hingga maut menjemput kelak. Para istri juga cantik serta anggun.

Dari tengah ruangan, Andra bertemu tatap dengan sahabat-sahabatnya. Bibirnya komat kamit saking kesal karena telat datang. Kedatangan mereka menjadi pusat perhatian orang-orang, terlihat sekali pesona dan glowingnya mereka.

Padahal tak tau saja, mereka adalah anak-anak tukang tawuran saat SMA yang masalah dasarnya adalah karena Akasia mematahkan hati anak sekolah lain, jadi ceritanya teman cowok mantannya Akasia itu solid, nyerang sekolah Akas.

Yahhh begitulah, cerita lalu yang seru. Bahkan itu jalan cerita Akasia kenal Sabria, istri cantiknya yang selalu ia gelendoti kemanapun.

"Gue degdegan," bisik Eron.

"Kalem. Andra kelihatan tenang, kok." Akasia balas berbisik.

"Yakin? Andra kalau grogi gelagepan kalau ngomong," sambung Tristan.

"Iya bener, gagap nggak tuh, dia." Junet ikut-ikutan. Para lelaki saling berbisik, membuat kegaduhan sendiri lalu Andra melirik sebal. Mereka berdeham, lalu berdiri tegap.

Akad nikah dimulai, Asri berjalan ke meja untuk mengucapkan janji suci. Andra terpana melihat calon istrinya yang begitu cantik. Bahkan mulutnya menganga, sumpah, tidak ada ganteng-gantengnya.

"Nah, 'kan, lo lihat tuh si dodol," celetuk Akasia.

"Waduh kacau." Tristan berdecak.

Oke, wali hakim mulai mengucapkan kalimat akad, Andra menggenggam jemari tangan pria itu dengan serius tapi matanya melirik ke arah lima sahabatnya seolah panik.

Kelima sahabatnya membuang pandangan, pura-pura masa bodoh. Andra memejamkan mata, mencoba konsentrasi. Saat wali menghentak sedikit kencang tangan Andra, maka mulainya kegagapan.

"Sa-sa-sa ...," tutur Andra yang membuat kelima sahabatnya panik. Kedua mata Andra terpejam.

"ANDRA!" teriak lantang Bondan yang menggema bak komandan upacara.

Aksi Papa Muda ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang