Sekilas Info

522 35 6
                                    

Hai ... saya mau promosi dulu, ya!

 saya mau promosi dulu, ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sepenggal bab!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sepenggal bab!

Bab. Lonte!

"Dasar lonte! Muka anak baik-baik, kelakuannya ternyata... Risa... Risa, bikin malu warga di sini! Pergi aja lo dari lingkungan ini!" teriak warga yang terkejut saat mengetahui jika perempuan bernama Risa, anak tunggal dari keluarga sederhana yang sebelumnya, mahasiswi semester tiga jurusan Akuntansi, mendadak membuat heboh lingkungan tempat tinggalnya di kawasan padat penduduk.

Risa menundukan kepala begitu dalam, ia baru saja pulang dari apotek untuk membeli obat. Rasa mual yang melanda dirinya setiap pagi, membuat ia mau tak mau mengkonsumsi obat anti mual, jika tidak, ia tak bisa membantu ibunya menyiapkan dagangan kue basah yang dijajaki di kios dekat pasar milik orang lain.

"Jangan dengerin mereka, biarin aja. Mulutnya nggak bisa dijaga," sinis ibu. Risa berjalan masuk ke dalam rumah, meletakan bungkusan putih, ia mendudukan bokongnya pada kursi meja makan yang warna cat kayunya sudah memudar termakan usia.

"Bapak udah berangkat, Bu?" Risa celingukan, mencari keberadaan lelaki yang melindunginya dan tidak menghakiminya, ia justru sedih karena merasa gagal menjaga putri satu-satunya.

"Udah. Pak Bagas minta diantar ke bandara karena penerbangan ke Belanda jam sepuluh malam nanti, jadi dari jam segini udah harus berangkat. Kamu mau makan lagi? Ibu baru goreng tempe. Besok kita ke puskesmas, ya, periksa kandungannya."

Aksi Papa Muda ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang