08

48.9K 2.6K 568
                                    

ROMEO UPDATE🦋
HAPPY READING!

• 400 vote - 400 komen for the next chapter •

Berhubung aku updatenya agak lama. Disarankan untuk membaca part sebelumnya agar tidak lupa alur cerita.

••••

"Dasar orang asing tidak tahu diri!" Maki seorang maid kepada Evelyn. Melotot marah matanya menunjuk ke arah Evelyn menuding. "Karena kecerobohanmu kita semua bisa kena marah Tuan, sialan!"

"Letia, Cukup!" Sentak satu pelayan paling tua diantara mereka. "Ini bukan salah Nona. Kau juga tidak berhak bertindak seperti ini, kau juga seorang pelayan kalau kau lupa!"

Letia— maid itu terkekeh muak. Ia kesal pada semua pekerja di sana yang seperti anjing penjilat. Bisa-bisanya mereka memperlakukan orang asing itu seperti Nyonya besar di sini. Ia yakin, bahwa Evelyn tidak lebih dari seorang wanita penghibur yang nantinya akan dibuang oleh Tuannya.

Pria sesempurna Romeo tidak layak mendapati perempuan seperti Evelyn. Ia, membenci gadis itu.

Sedangkan Evelyn masih diam memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan Letia yang begitu keras. Sesekali Evelyn memejamkan matanya mencoba untuk menahan emosinya. Satu tangannya terkepal, ingin sekali membalas gadis itu. Namun, Evelyn memilih untuk tidak melakukannya.

"Nona, mari saya antar ke kamar anda. Maafkan atas kekacauan ini," bisik Eliz— sang kepala pelayan yang mendapat kepercayaan dari Tuannya untuk menjaga Evelyn. "Saya berjanji hal ini tidak akan terulang lagi."

Evelyn menatap Eliz, terlihat mata maid itu gemetar ketakutan. Dalam diamnya Evelyn mencoba memahami situasi, mengenali tiap-tiap orang yang tidak waras di dalam mansion ini.

Romeo, Letia, dan siapa lagi setelah ini?

"Tidak perlu khawatir, aku—,"

"APA-APAAN INI?!"

Seluruh atensi orang-orang yang berada di sana kontan beralih pada sumber suara. Suara yang mampu membuat semuanya gemetar ketakutan, sesosok pria dengan rona kemarahannya itu membuat para pekerja menelan saliva pasrah akan keadaan.

Romeo Almahera— pria itu berjalan tegas menatap bringas ke semua orang di sana, termasuk Evelyn yang kini juga menatap ke arahnya.

Langkah Romeo berjalan ke arah Evelyn, hal itu membuat Eliz yang semula di sisi Evelyn perlahan mundur memberi jarak. Atau lebih tepatnya, tidak berani menghadapi kamarahan Tuannya.

"R-romeo maafkan aku, a-aku tidak se—,"

"Siapa yang melakukannya?" Bisik Romeo menatap ruam merah di pipi Evelyn dengan iris gelapnya. "Siapa yang berani melukaimu tanpa seizinku?"

Evelyn masih diam, memejamkan mata kala tangan kasar Romeo membelai pipinya.

"Jawab, my Evelyn."

Mata Evelyn terbuka bersamaan dengan setenggak saliva yang ia telan dalam kerongkongan. Tanpa berkata apapun, mata Evelyn beralih tatap ke arah Letia yang membuat Romeo langsung memahami maksudnya.

"Lancang!" Menggeram Romeo, mendesis kian marah menatap seorang pelayan yang berani melukai Evelynnya. Dengan lahkah lebarnya ia berjalan ke arah maid itu dan memberikan sebuah tamparan keras sebagai pembalasan.

Romeo AlmaheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang