15

43.3K 2.4K 805
                                    

ROMEO UPDATE🦋
HAPPY READING!

• 650 vote - 550 komen for the next chapter •

•••

Romeo memutuskan untuk turun ke lantai utama perusahaannya dimana tempat Amberly membuat ulah. Perempuan itu sudah melewati batasannya. Tiap ketukan langkahnya menghitung kemarahan pria itu dalam ketenangan miliknya.

"Kak Romeo!" Amberly berseru senang mendapati Romeo yang kini berjalan ke arahnya. Ia melambai memberi tanda pada pria itu bahwa ia ada di sana, sedang dihadang oleh dua orang satpam penjaga.

Dengan angkuh nan percaya diri, Amberly menyentak tangan satpam itu. "Jangan menyentuhku atau akan aku adukan kalian pada tunanganku."

Romeo masih diam mengamati. Ocehan dan tingkah tidak tahu malu dari perempuan jalang itu. Jika bukan di kantornya dan banyak orang yang melihatnya, sudah ia jahit bibit perempuan itu. Ia siram matanya dengan air panas hingga buta dan tak lupa mematahkan kaki dan tangannya.

Romeo maju selangkah kian dekat, mengkode satpam penjaga itu untuk menjauh sejenak, dan langsung di patuhi oleh mereka.

Jantung Amberly berdegup-degup kencang, senyumnya melebar kala mendapati pria pujaannya kini berada tepat dihadapannya dan hanya berjarak selangkah saja darinya.

"Kak Romeo, aku membawakanmu makanan."

Amberly menyerahkan plastik berlogo resto ternama itu ke hadapan Romeo. Namun sayang, tak ada respon apapun dari pria itu bahkan hanya untuk menerima makanan yang dibawanya.

Tapi Amberly tak menyerah. Gadis itu masih setia mempertahankan senyumnya dan tak menurunkan tangannya. "Aku belikan kak Romeo sushi, scotch egg dan pie. Semoga kak Romeo suka."

"Jadi menurutmu aku tidak mampu membeli makanan untuk diriku sendiri sehingga kau perlu membelikannya untukku?"

Amberly menggeleng cepat. Bukan itu maksudnya. "Bukan kak, kak Romeo salah paham. Aku hanya tidak mau kau telat makan, maka dari itu aku membawakannya untukmu." Gadis itu tersenyum manis di akhir katanya.

Romeo menjilat bibirnya pelan lalu melirik ke arah pintu utama. Memejamkan matanya sejenak dan membukanya kembali, menoleh ke arah Amberly yang masih setia menatap ke arahnya. Romeo maju mendekat, hingga bibirnya tepat berada di telinga kanan gadis itu.

"Keluar Amberly, sebelum aku benar-benar akan membunuhmu," bisik Romeo sarat akan peringatan, dengan kilat matanya yang kini sudah terlihat terpenuhi kemarahan.

Amberly menelan saliva. Gadis itu menggigit bibir bawahnya dan meremas bajunya kuat-kuat. "A-aku hanya ingin d-dekat dengan kak Romeo. Apa itu salah?"

"Salah." Romeo membalasnya tegas.

"Gadis yang aku perbolehkan dekat denganku hanyalah kekasihku. Dan kau tidak aku perbolehkan untuk itu."

Usai mengatakan itu, Romeo langsung berbalik dan meninggalkan Amberly begitu saja yang kini nampak membatu ditempatnya. Gadis itu menatap punggung Romeo dengan tatapan pilu, ia tidak tahu harus berkata apa pada Ayah dan Ibunya nanti.

******

Romeo memilih untuk menyelesaikan sisa pekerjaannya terlebih dahulu sebelum menyusul Evelyn ke ruang pribadinya itu. Ia harus mengurus satu project besar yang cukup menguras tenaga dan pikirannya.

Romeo AlmaheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang