17

38.8K 2.3K 646
                                    

ROMEO UPDATE🦋
HAPPY READING!

• 650 vote - 600 komen for the next chapter •

•••

Mata Naomi terasa begitu berat. Kepalanya juga terasa pening. Dengan susah payah ia mencoba untuk tersadar, dan detik itu juga ia disuguhkan dengan pemandangan ruang kumuh berdebu nyaris seperti gudang.

Kala kesadarannya sudah benar-benar kembali, ia menelisik seisi ruangan, yang akhirnya ia menemukan seorang pria duduk di sudut ruang temaram.

"Kau terlalu ikut campur urusanku." Pria itu membuka suara, membuat Naomi langsung mengenali siapa dibalik sosok itu. "Dan itu mengusikku."

"Aku tidak akan membiarkan sahabatku terjebak dalam permainan kotormu itu!"

Pria itu menyunggingkan senyumnya di balik kegelapan. Ia menjilat bibirnya dan terkekeh pelan. "Oh ya? Wah, aku kagum dengan keberanianmu itu, Naomi Zenandra. Tapi sepertinya kau lupa tengah berhadapan dengan siapa."

"Kau berhadapan denganku, Romeo Almahera." Pria itu menunjuk dirinya sendiri lalu tersenyum seksi.

"Tentu saja aku tidak akan membiarkan tikus kecil sepertimu ikut masuk ke dalam permainanku. Sebab kau bukan targetku. Targetku adalah seekor kelinci, dan itu— Evelynku."

Naomi tertawa dibuatnya. "Dan kau pikir Evelyn akan jatuh cinta pada pria sepertimu?" Naomi menatap Romeo meremehkan.

"Evelyn masih sangat mencintai mantan kekasihnya asal kau tahu." Rona wajah Romeo seketika berubah. Kalimat gadis itu berhasil mengusiknya.

"Romeo... Romeo. Kau begitu per— akhh!" Naomi menjerit kesakitan kala tiba-tiba Romeo melempar sebuah pisau dan mendarat tepat menancap kakinya. Merobek kulitnya hingga mengeluarkan darah.

"Kau semakin melewati batasanmu," desis Romeo.

Naomi merintih, ia ingin melepaskan pisau yang tertancap di kakinya itu, namun sulit mengingat kedua tangannya yang terikat. Sungguh, rasanya sakit sekali.

"BONDAN!"

Pria bernama Bondan itu membuka pintu dan memasuki ruangan itu, memenuhi panggilan sang majikan sebelum pria itu memanggilnya dua kali. "Iya, Tuan?"

"Dalam sepuluh menit ke depan, bawakan satu bodygurad untuk memperkosa gadis itu"

Naomi menaikan pandangannya, menatap Romeo bengis tak terima. "Apa-apaan kau sialan!"

Romeo menatap lurus gadis itu. Rahang tegasnya sedikit mengetat tanda kemarahan. "Bondan, kau mendengar perintahku, bukan?" Tanya Romeo pada pria itu tanpa mengalihkan tatap mata penuh ancamannya pada Naomi.

"Baik, Tuan." Bondan melirik sejenak ke arah gadis itu sebelum berjalan keluar dari ruangan.

Kembali hening. Kini ruangan itu tersisi Romeo dan Naomi. Keduanya saling lempar tatap tak bersahabat.

"Kau terlalu naif, Naomi. Kau terlalu berlebihan untuk sekedar memberikan pertolongan yang akhirnya kini kau sendiri yang harus menerjang kesialan."

Evelyn menggigit bibir bawahnya menahan perih di bagian kaki. Menelan saliva lalu berusaha terus membuka suara membalas kalimat pria itu. "Orang keji dan tak bernurani sepertimu tidak akan pernah mengerti arti ketulusan Romeo! Kau pasti tidak pernah punya teman, kan? Haha. Kasian sekali."

Romeo AlmaheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang