28

34.7K 2.5K 1.2K
                                    

ROMEO UPDATE🦋
HAPPY READING!

• 1,2k vote - 1k komen for the next chapter •

•••

Romeo mengemudi mobilnya dengan santai. Sesekali ia menoleh ke arah istrinya yang sedari tadi diam menatap ke luar jendela. Dari tatapan Evelyn, terlihat begitu jelas bahwa perempuan itu tengah dirundung kesedihan yang begitu dalam.

Drtttt...drttt.

Ponsel Romeo yang diletakan di atas dashboard itu bergetar. Ia menoleh ke arah ponselnya yang mendapati notifikasi panggilan. Ia mengambil headset bluetoothnya, memasangkannya di telinga.

"Kenapa Mom?" Tanya Romeo kala panggilan itu terhubung.

"Lusa ada acara di mansion. Kau datang ya? Ajak Evelyn juga tentunya," kata Zoya antusias di sebrang sana.

Romeo menoleh ke arah Evelyn. Dan perempuan itu masih pada posisi yang sama. Seakan tak terganggu atas apapun yang terjadi disekitarnya.

Romeo menghela nafasnya. "Sorry Mom. Aku tidak bisa. Istriku harus beristirahat." Romeo memilih menolak.

"Evelyn sakit?"

"Tidak. Tapi sepertinya... istriku sangat kelelahan. Energinya terkuras cukup banyak hanya karena kesedihan."

Terdengar helaan nafas di sebrang sana. "Mommy mohon sayang. Kau datang ya? Sebab ini adalah acaranya Zayn."

"Zayn?"

"Iya, Nak. Zayn akan bertunangan lusa. Jadi datang ya?"

"Baiklah. Aku datang."

Zoya berterima kasih. Wanita itu senang sekali atas kehadiran Romeo. Dan setelahnya panggilan itu terputus. Romeo langsung melepaskan lagi headset di telinganya.

"Evelyn." Romeo memanggil, bersamaan dengan berhentinya roda mobil itu di persimpangan lampu merah.

"Evelyn."

Tak ada jawaban. Kesal rasanya, akhirnya Romeo kembali menoleh ke arah istrinya itu. Namun seketika amarahnya hilang melihat Evelyn yang ternyata sudah tertidur. Lelap begitu terlihat membuat kemarahan Romeo berganti dengan senyuman kecil.

Romeo mengusap pucuk kepala Evelyn lalu kembali melajukan mobilnya. Pulang ke mansionnya.

Hingga tak lama sampailah ia di rumah besarnya. Disambut oleh pekerjanya yang bersiap untuk membukakan pintu untuknya dan Evelynnya. Namun dengan cepat Romeo menahannya. "Jangan bukakan pintu untuk istriku!"

Bodyguard yang sudah berada di dekat pintu Evelyn akhirnya mundur perlahan mengurungkan niatnya. Ia menunduk kala majikannya itu berjalan ke arahnya dengan tatapan tajam seakan ia baru saja melakukan kesalahan besar.

"Kali ini kumaafkan. Setelah ini, kau ataupun yang lainnya tidak boleh ada yang membukakan pintu mobil istriku. Paham?"

Pria itu mengangguk cepat. "Paham, Tuan."

Romeo mengibaskan tangannya, mengkode pria itu untuk pergi jauh darinya. Dan tentu saja hal itu langsung diikutinya. Bodyguard itu masih membutuhkan pekerjaannya.

Romeo AlmaheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang