16

42.1K 2.2K 625
                                    

ROMEO UPDATE🦋
HAPPY READING!

• 650 vote - 600 komen for the next chapter •

•••

"Selamat pagi, sayang."

Romeo— pria itu menyambut terbukanya mata Evelyn di pagi hari dengan sebuah ucapan manis dan usapan lembut di kepala. Kontan hal itu membuat Evelyn sedikit kebingungan di buatnya.

"Ayo sarapan," kata Romeo, membantu Evelyn menegakan tubuhnya untuk bersandar di kepala kasur.

Evelyn menatap Romeo lama, gadis itu mengangkat tangannya dan menempelkannya ke dahi pria itu. Tidak panas. Tapi kenapa pria itu mendadak lembut begini?

"Apakah kau sakit?" Tanya Evelyn yang membuat Romeo menyerngit di buatnya.

Pria itu mengambil tangan Evelyn yang menempel di dahinya, ia bawa dalam genggaman lalu menjawab, "Apa yang kau katakan? Aku sehat, Evelyn. Sangat sehat. Bahkan aku mampu memperkosamu sampai kau tidak bisa berjalan."

Evelyn melotot kesal kesal di buatnya. Ia berdecak lalu menarik tangannya dari genggaman Romeo. "Dasar pria mesum!"

Romeo terkekeh. "Tabiat pria itu memang mesum Evelyn. Dan itu normal. Yang tidak normal itu saat aku biasa saja dan tidak melakukan apa-apa saat melihat kau telanjang di depanku."

Lagi-lagi Evelyn mendelik. Kalimat frontal Romeo membuatnya malu walau ia tidak pernah melakukan itu.

Melihat wajah menggemaskan Evelyn kontan Romeo tertawa gemas. Ia bangkit dari duduknya lalu mengulurkan tangannya ke arah Evelyn membantu gadis itu untuk turun dari kasur.

"Ayo turun, kau harus sarapan." Evelyn langsung turun dari kasur tanpa membalas uluran tangan pria itu. Ia berjalan menuju pintu sambil menggerutu.

"Kau tidak mau sikat gigi dulu, sayang? Atau minimal mencuci mukamu?" Tanya Romeo, menghentikan langkah Evelyn yang hendak menggapai daun pintu.

Gadis itu terdiam sejenak, mengingat bahwa ia memang belum mencuci mukanya dan menyikat gigi. Menghela nafas kesal, akhirnya Evelyn membalikan badan menuju kamar mandi. Tak memperdulikan Romeo yang kian tergelak tawa melihatnya.

Pria itu menggelengkan kepalanya tak habis pikir, lalu beranjak keluar kamar menuju ruang makan. Meninggalkan Evelyn yang sedang membersihkan dirinya.

"Tunda beberapa pertemuan di hari ini selama tiga jam ke depan. Aku ingin berlama-lama dengan gadisku dulu," ucap Romeo kepada Bondan— sang kaki tangan, kala mereka berpapasan di ujung tangga.

Bondan mengangguk patuh. "Baik, Tuan. Ada lagi?"

Romeo menggeleng, ia terus berjalan menuju meja makan sambil menggulung lengan kemejanya hingga siku. Pria itu mengambil gelas kosong lalu mengisinya dengan air dan setelahnya ia menenggak isinya hingga habis. Sedangkan Bondan masih setia berdiri tak jauh darinya.

"Tidak ada. Kau hanya perlu lakukan tugasmu yang aku suruh tadi malam. Lakukan dengan bersih. Dan jangan sampai ada kesalahan."

Bondan terdiam sejenak. Ia membasahi bibirnya lalu menatap ke arah sang Tuan dengan sorot mata yang sulit di artikan. Nuraninya seakan menolak untuk melakukan itu, ia tidak tega, namun perintah sang Tuan juga tidak bisa ia bantahkan.

Romeo AlmaheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang