11

45.4K 2.4K 500
                                    

ROMEO UPDATE🦋
HAPPY READING!

• 550 vote - 550 komen for the next chapter •

•••

Evelyn duduk anteng sambil membaca buku, ditemani segelas cokelat panas dan sepiring cookies membuatnya tak sadar jika ia sudah menghabiskan waktu lebih dari dua jam di tempat ini.

Perpustakaan pribadi milik Romeo begitu banyak pilihan buku. Walau hanya tiga kategori buku yang tersedia, namun semua memiliki versi yang lengkap.

Salah satunya adalah buku tentang psikologi yang tengah Evelyn baca. Buku yang memuat cara untuk mengolah emosi agar tidak mudah ditebak oleh lawan bicara.

Tak lama kemudian, Evelyn menutup buku itu. Kejenuhan mulai kembali datang menghampiri. Ia mengambil gelas berisikan cokelat panas yang kini mulai mendingin. Di tenggaknya perlahan lalu diletakannya kembali.

Retina indahnya menatap ke arah jendela yang ia sibak tirainya, melihat hamparan pekarangan rumah mewah itu dari lantai dua. Sangkar emas ini, tidak menyenangkan. Seberusaha apapun Evelyn mencoba membetahkan diri, nyatanya ia tetap ingin kabur dari sini.

"Sampai kapan aku akan menjadi tahanan?"

"Dan saat seseorang masuk, ia akan tinggal di dalamnya, selamanya. Abadi, dan tidak akan bisa pergi."

Evelyn menghela nafas pelan saat kalimat Romeo waktu itu tiba-tiba berputar dalam kepala, seakan menjawab atas pertanyaannya barusan.

"Apakah pria itu benar-benar menginginkanku?" Gumam Evelyn. "Tapi kenapa harus aku?"

Evelyn membasahi bibirnya bersamaan dengan helaan nafas lelah yang ia keluarkan. Hanya Noami satu-satunya harapan untuk bisa menolongnya. Ia berharap Naomi dapat segera menemukan bukti pembunuhan itu agar ia dapat meloloskan diri dari Romeo.

"Sedang apa, hm?"

Romeo datang, memeluk Evelyn dari belakang. Dagunya diletakan di atas bahu gadis itu dengan hidungnya yang sedari tadi memburu aroma Evelyn yang memanjakan.

Evelyn kaget, menegang beberapa detik. Namun setelahnya ia merileksasikan dirinya berusaha tenang menghadapi pria ini.

"Jangan banyak melamun sayang, apalagi memikirkan hal-hal tidak penting. Aku tidak mau kepalamu jadi sakit," ucap pria itu lagi, tepat di samping telinga Evelyn yang membuat gadis itu merinding bukan main.

Romeo membalikan posisi agar Evelyn menghadap ke arahnya. "Apa yang kau pikirkan?" Romeo menatap mata Evelyn dalam berbarengan dengan ibu jarinya yang mengusap di pipi.

"Tidak Romeo. Aku... hanya sedikit bosan," kilah Evelyn.

Romeo terdiam lama, tak langsung menanggapi. Kian dalam ia tatap mata indah Evelyn mencari kejujuran di sana, dan kekehan kecil muncul kala ia melihat gelagat kebohongan Evelyn yang dapat ia tangkap dengan mudah.

"Begitu ya?"

Evelyn mengangguk pelan. "Iya, Romeo. Kau tidak mempercayaiku?"

Romeo terkekeh, "Apakah aku berkata aku tidak mempercayaimu?" Sahutnya membalik tanya.

Evelyn diam. Ia memilih untuk tidak menjawab lagi. Pria itu selalu berhasil membuatnya tak berkutik. Sedangkan Romeo diam-diam mengulum senyumnya, gemas bukan main dengan ekspresi bodoh yang Evelyn tampilkan.

Romeo AlmaheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang