45

20.9K 1.4K 247
                                    

ROMEO UPDATE🦋
HAPPY READING!

Ini part terakhir🫶
Bacanya pelan-pelan ya.

***

Mendapati dompet Romeo yang tertinggal, Evelyn pun memilih untuk menyusul pria itu. Menitipkan Zeegar pada babysitter lalu bergegas untuk menyusul suaminya.

"Pak antar saya ke kantor Romeo ya? Dompetnya ketinggalan," kata Evelyn kala ia sudah memasuki mobil.

Sang sopir menoleh, dia bimbang. "Maaf Nyonya. Tapi saya rasa akan jauh lebih baik jika saya saja yang antar ke Tuan," tolaknya halus.

"Kenapa? Anda tidak mau mengantar saya?"

Sang sopir menggeleng. "Bukan begitu, Nyonya."

"Kalau begitu ayo, antarkan saya sekarang," desak Evelyn.

Sopir itu menghela nafas pasrah. Membawa sang Nyonya tanpan seizin Tuan nya sama saja cari mati. Tapi tak mengikuti kemauan perempuan itu pun akan berakibat tidak baik jika dia mengadu.

"Baik Nyonya. Tolong kenakan seatbelt anda," ucap sang sopir pada akhirnya.

Evelyn pun menurut, dia mengenakan seatbelt itu untuk keamanannya. Setelah selesai, barulah mobil itu perlahan bergerak maju meninggalkan pekarangan mansion Romeo.

Sepanjang perjalanan, Evelyn sibuk dengan ponselnya. Dan saat ia mengecek posisi Romeo, alisnya mengkerut kala mendapati pria itu tidaklah di kantor, melainkan rumah Zayn.

Untuk apa Romeo pergi ke sana sepagi ini?

Katanya urusan penting. Lalu urusan penting apa yang melibatkan Zayn? Kenapa tidak langsung telpon saja jika urusan itu dengan Zayn?

Evelyn menggigit bibir bawahnya bertanya-tanya. Kian kuat dugaannya bahwa memang ada yang tidak beres. Ada yang tengah Romeo sembunyikan darinya.

"Pak, putar ke arah rumah Zayn," titah Evelyn.

"B-baik, Nyonya."

Evelyn menyandarkan punggungnya dengan pandangan mata melirik ke arah jendela. Ia memejam sejenak dan menghela nafas panjang.

Sebetulnya niatnya ingin mengantar dompet Romeo tidaklah yang utama. Dia hanya merasa penasaran dengan apa yang terjadi pada suaminya yang terlihat berbeda.

Dan benar, ada yang disembunyikan dari suaminya.

Jangan tanya kenapa Evelyn bisa tahu dimana Romeo berada. Ia tidak bodoh. Dia mencontek Romeo. Menghubungkan titik lokasi pria itu ke ponselnya seperti yang pria itu lakukan pada ponselnya.

"Jika dia selingkuh. Aku tidak akan memaafkannya."

Bahkan pikiran konyol itu muncul di kepala saat ia menduga bahwa perubahan Romeo bisa saja karena pria itu muak dengan sikapnya lalu mencari perempuan baru yang bisa menyenangkannya.

Menyenangkan mata dan hatinya, sebab usai melahirkan, ia merasa tubuhnya sudah tidak seperti awal mula. Dia merasa sudah tidak secantik dulu.

Jemari Evelyn meremas kuat dompet Romeo saking larutnya dalam pikiran. Kegelisahan dan segala tanya mengumpul di kepalanya.

"Nyonya, kita sudah sampai."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Romeo AlmaheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang