43

15.6K 1.2K 856
                                    

ROMEO UPDATE🦋
HAPPY READING!

1k vote - 1k komen for the next chapter•

Romeo menatap gundukan tanah berukuran kecil itu di hadapannya. Ada bayi yang bahkan belum sempat dilihatnya namun kini telah terkubur di dalamnya.

Seminggu sejak pemakaman, ini adalah kali pertama Romeo mendatanginya. Kemarin Aron lah yang mengurus semuanya, karena ia fokus kepada Evelyn. Dan saat keadaan Evelyn telah membaik dan sudah kembali ke mansion, baruah ia hadir di sini, di area yang banyak rerumputan bernamakan pemakaman.

Sejak satu jam yang lalu, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Ia hanya diam menatap dalam makam putranya. Gundukan tanah dengan nisan bertuliskan 'Nathan Almahera' itu ia tatap tanpa suara. Membawa kumpulan bunga yang ia letakkan di sisi kanannya.

"Aku akan membawa keadilan untukmu," ucap Romeo. "Aku berjanji."

Rasanya ia ingin mengekspresikan kesedihannya, namun ia tak bisa. Ia marah pada dirinya sendiri saat tak mampu melindungi anaknya. Lalai yang berakhir kehilangan. Padahal biasanya dia peka terhadap situasi apapun, namun nasib sial di hari itu ternyata tak bisa dia hindarkan. 

Mungkin ini adalah sedikit teguran dari Tuhan atas tiap-tiap dosa yang dilakukannya. Ini juga adalah harga yang harus di bayar atas keserakahannya. Dimana semula ia kira ini akan mudah sebab ia masih punya Evelyn di sisinya, namun ternyata rasa kehilangan itu sedikitnya ada di hatinya.

Tak bisa menampik, bahwa ia sudah mendamba kehadiran anaknya.

"Tuan."

Romeo melirik tipis pada seorang bodyguard yang menghampirinya membawa payung ke arahnya. "Sebentar lagi akan hujan, Tuan," tutur pria itu mengingatkan.

Kontan Romeo melirik sekilas ke arah langit, dan benar, langit sedikit menghitam mulai mendung. Namun hanya beberapa detik setelah itu ia kembali diam tanpa berniat bangkit dari sana. Merasa tak apa jika pun harus berakhir kehujanan di sini.

Karena ia masih ingin menemani anaknya. Rasa kasihan muncul di benaknya, ia tak tega membiarkan anaknya sendirian.

"Tuan--,"

"Bisa berhenti menggangguku?" Romeo melirik tajam penuh peringatan. Tak suka ada yang mengusik ketenangannya ini.

"M-maaf, Tuan." Bodyguard itu menunduk pelan sebagai permohonan maaf atas kelancangannya.

"Tapi Tuan, saya izin menyampaikan laporan dari maid, katanya Nyonya mencari anda dan mencoba menelpon ponsel anda berkali-kali."

Romeo mengedip pelan mendengar nama Evelyn disebutkan. Ia rogoh saku celananya mengambil ponselnya, dan seketika itu ia terkejut mendapati panggilan tak terjawab dan rentetan pesan dari Evelyn melalui nomor kepala pelayan di mansion-nya.

"Ck. Sial!" Romeo merutuki dirinya yang nyaris mengabaikan istrinya. Pasti Evelyn mencarinya sebab ia tidak mengatakan apapun padanya.

"Aku pulang. Siapkan mobilku." Romeo bangkit dan meninggalkan area pemakaman dengan langkah cepat.

"Siap Tuan," balasnya. Kontan bodyguard itu sigap mengikutinya dengan satu tangan yang memayunginya.

Perlahan gerimis mulai turun mengiring langkah Romeo yang kini mulai meninggalkan area pemakaman. Meninggalkan gundukan kecil itu yang perlahan basah karena turunnya air hujan.

Romeo AlmaheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang