27

34K 2.3K 1.1K
                                    

ROMEO UPDATE🦋
HAPPY READING!

• 1k vote - 1k komen for the next chapter •

•••

Evelyn menatap tak minat pada makanan di hadapannya. Tak sesuap pun yang ia masukan ke dalam mulutnya.

Sejak lima belas menit yang lalu, Evelyn hanya mengaduk-aduknya saja membuat maid yang bertugas menjaga Evelyn ketar ketir dibuatnya.

"Maaf Nyonya, apa anda tidak suka makanannya?"

Evelyn menoleh, ia menggeleng pelan sebagai jawaban. "Bukan tidak suka. Tapi aku tidak nafsu makan."

Maid itu menghela nafas panjang. "Jadi Nyonya mau saya buatkan apa? Tolong katakan, Nyonya. Saya harus memastikan anda tetap makan, kalau tidak Tuan akan marah," katanya menunduk memohon Evelyn mengasihaninya. 

Seminggu ini Evelyn sulit sekali makan. Terlebih pada segala jenis makanan yang ada olahan dagingnya, perempuan itu langsung menolaknya. Sebab ia masih trauma dengan insiden makan daging amberly minggu lalu.

Evelyn menatap maid itu. "Boleh aku pinjam ponselmu? Aku ingin menghubungi Romeo."

Mendengarnya, maid itu melotot panik. Ia berpikir bahwa ia baru saja melakukan kesalahan dan Evelyn akan melaporkannya kepada Romeo. Dan dengan cepat maid itu bersimpuh di kaki Evelyn meminta ampunan.

"Nyonya maafkan saya, maafkan saya. Tolong jangan adukan kelancangan saya pada Tuan Romeo. Saya mohon Nyonya."

Evelyn kebingungan, ia menggeser kursinya kebelakang dan berjongkok di depan maid itu yang bersimpuh dengan tubuhnya yang gemetar.

"Kau kenapa? Aku tidak akan mengadukanmu, tenanglah." Evelyn menarik tubuh maid itu untuk berhenti bersimpuh, dan setelahnya ia menggenggam tangan maid itu erat-erat.

"Kenapa kau setakut ini? Memangnya apa salahmu?" Tanya Evelyn lembut, dimana maid itu menggeleng pelan sebagai jawaban. Dia tak tahu salahnya apa, tapi apapun itu, ia tetaplah menjadi orang yang salah jika menyangkut majikannya.

Evelyn tersenyum, ia mengusap punggung wanita itu pelan-pelan. "Aku ingin makan diluar. Dan untuk bisa makan di luar, aku harus meminta izin pada Romeo bukan? Maka dari itu aku meminjam ponselmu," kata Evelyn.

Maid itu akhirnya menghela nafas lega. Tadi hampir saja jantungnya lepas dari tubuhnya. "Maafkan saya Nyonya."

Evelyn menaikan sebelah alisnya lalu tertawa pelan. "Kenapa harus meminta maaf? Kau tidak salah. Jadi berhenti untuk meminta maaf atau aku akan benar-benar marah," ancam Evelyn dengan nada jenaka.

Maid itu mengangguk lalu menunduk. "Maaf Nyonya."

"Kau meminta maaf lagi?"

Maid itu kelabakan. "Ahh, itu.. saya.."

Evelyn tertawa sambil menepuk-nepuk pundak maid itu lalu bangkit berdiri dan duduk kembali di kursinya. "Sudah-sudah. Sekarang ayo bangun dan berikan ponselmu."

Maid itu segera bangkit berdiri, ia merogoh saku seragamnya itu dan menyerahkan ponsel miliknya ke tangan Evelyn yang tengah menengadah.

Romeo AlmaheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang