10

50.2K 2.6K 544
                                    

ROMEO UPDATE🦋
HAPPY READING!

• 450 vote - 450 komen for the next chapter •

•••

Romeo mematut dirinya di cermin. Ia merapikan gulungan kemeja di bagian lengannya lalu memakai jam tangan sebagai sentuhan terakhir.

Di tepi kasur ada Evelyn yang memperhatikan pria itu. Memegang dasi yang pria itu berikan kepadanya beberapa waktu lalu.

Romeo menoleh ke arah Evelyn. "Evelyn, ke mari."

Evelyn bangkit dari posisi. Ia berjalan menghampiri Romeo dengan meremas kuat potongan dasi yang berada di tangannya.

"Lebih dekat." Romeo menggerakan tangannya meminta Evelyn untuk berada tepat di depannya. "Evelyn.."

"I-iya." Evelyn melangkah lagi untuk mendekat.

Romeo tersenyum tipis. Pria itu sedikit membungkuk ke arah Evelyn. "Ayo, pakaikan aku dasi."

Jarak mereka begitu dekat. Bahkan Evelyn bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Romeo. Jantung Evelyn berdetak kencang dengan tubuhnya yang meremang. Pria itu selalu berhasil membuat dirinya ketakutan.

Evelyn melingkarkan dasi itu di kerah kemeja Romeo. Ia lipat ujungnya membentuk simpul dasi yang sempurna. Teliti ia mengikat, takut jika nanti melakukan kesalahan.

"Bernafaslah sayang. Tidak perlu gugup seperti itu." Romeo menggoda, mengangkat dagu Evelyn dengan jari telunjuknya. Menampilkan sebuah senyuman tak terbaca yang membuat kaki Evelyn kian melemah tak berdaya. Nyaris kehilangan tumpuannya jika saja Romeo tidak sigap menahannya.

"Hati-hati, sayang."

Evelyn menelan salivanya.

Romeo menatap Evelyn kian dalam, tangan kanannya yang kini sudah melingkar sempurna di pinggang Evelyn membuat jarak mereka kian intim terlihat mesra. Dari jarak sedekat ini, bulu mata lentik Evelyn terlihat begitu cantik.

"Jantungmu berdetak begitu kencang, Evelyn. Apakah kau baik-baik saja? Atau aku perlu memanggil dokter?"

Kian gila degupan jantung Evelyn dibuatnya. Romeo semakin gencar membuatnya membatu. Degupan ini bukan karena cinta, melainkan rasa takut yang bercampur desiran asing yang belum Evelyn kenali.

"A-aku sudah selesai m-mengikat dasimu." Evelyn bertutur membuat Romeo sedikit melirik ke arah dasi yang sudah melekat sempurna di lehernya.

"Ah." Romeo mengangguk pelan. Pria itu melepaskan tangannya dari pinggang Evelyn dengan perlahan. Hal itu Evelyn manfaatkan untuk menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

Gila. Tindakan Romeo barusan membuatnya nyaris mati.

Romeo kembali melirik ke arah Evelyn. Gemas bukan main ia melihat pipi Evelyn nampak merona.

"Sial. Kau sangat menggemaskan Evelyn. Aku rasanya ingin melemparmu ke kasur lalu menghabisimu tanpa ampun." Liar otak Romeo bekerja. Pria dewasa itu tengah terpancing hormonnya melihat lawan jenis yang membuatnya tertarik seakan menggodanya lewat ekspresi manisnya.

Romeo AlmaheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang