36

28.5K 1.7K 337
                                    

ROMEO UPDATE🦋
HAPPY READING!

Note📌
Karena aku cukup lama tidak update, jadi disarankan kalian untuk membaca dulu chapter sebelumnya sebelum ke chapter ini, ya. Thank you!

••••

Romeo merasakan suhu air kian dingin, sebab kini waktu telah menunjukan pukul dua belas malam. Namun sudah empat jam berlalu, tak ada tanda-tanda pria itu hendak keluar dari kolam renang. Ia justru semakin anteng merendam sebagian tubuhnya hingga dada, bersandar pada pinggiran kolam dengan mata memejam.

"Jadi jika mataku rusak, apakah itu artinya kau tidak lagi mencintaiku?"

Kalimat Evelyn terus berputar di kepala membuat Romeo kesulitan menghalau emosinya. Namun seberusaha mungkin Romeo menahan diri agar tidak berakhir dengan melukai Evelyn nya lagi.

Tidak. Ia sudah berjanji dengan dirinya sendiri.

"Kau selalu berhasil membuatku kacau, Evelyn." Romeo mendesah frustasi. Diraihnya botol vodka di sisi kanannya, lalu ditenggak langsung tanpa di tuang ke wadah. Begitu seterusnya, hingga pria itu setengah mabuk dibuatnya.

"Tuan."

Romeo menoleh mendengar sebuah suara menginterupsinya. Dari pandangannya yang sedikit mengabur, terlihat seorang perempuan berjalan menghampirinya dengan membawa handuk dengan senyuman manisnya.

Romeo mengerjap beberapa kali dibuatnya.

"Anda sudah berendam nyaris empat jam, saya khawatir anda masuk angin mengingat suhu udara cukup dingin," tuturnya perhatian.

Perempuan itu berjongkok di dekat Romeo dengan handuk yang dilipat di tangannya. Rok-nya yang pendek membuat pahanya terekspos jelas di hadapan Romeo. Seakan ia sengaja menyuguhkannya.

Romeo menyipitkan matanya memastikan penglihatannya. "Evelyn?"

Perempuan itu tersenyum. "Saya membawa handuk untuk anda, juga teh hangat di atas meja. Apakah anda ingin naik sekarang?" Tuturnya, mengunjukan handuk yang dibawanya, juga teh hangat dan sepiring cookies di atas meja dekat dari posisi mereka.

Romeo melirik ke arah handuk juga teh yang katanya telah disediakan untuknya. Ia tersenyum tipis. "Untukku?"

Perempuan itu mengangguk dengan sedikit tertawa. Ia berani bersumpah bahwa ekspresi yang pria di hadapannya ini tampilkan sangatlah menggemaskan. "Benar, Tuan. Tentu saja."

Senyum Romeo merekah. Senang luar biasa hatinya merasa bahwa Evelyn memberikan perhatian padanya. Lalu tanpa membuka suara, ia bergerak naik dari kolam renang dan duduk di kursi panjang sisi kolam dan membawa kesayangannya ikut duduk dalam pangkuan.

"Kau cantik Evelyn, selalu cantik," bisikan itu mampu membuat sekujur tubuh perempuan itu merinding. Ia menelan saliva tatkala kepala Romeo mendekat ke arahnya. "I want you."

Perempuan itu memejamkan matanya kala kepala Romeo mendekat ke arahnya. Hembusan nafas Romeo kian terasa di wajahnya kala jarak bibir keduanya kian tipis. Namun---

"No. Dia bukan Evelynku."

Romeo langsung menarik kepalanya kala menyadari bahwa perempuan dipangkuannya ini bukanlah Evelyn. Aromanya berbeda. Evelynnya tidak memiliki aroma tubuh seperti ini. Kesal. Romeo kesal. Beraninya dia memanfaatkan situasi.

Romeo AlmaheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang