38

28K 1.6K 1K
                                    

ROMEO UPDATE🦋
HAPPY READING!

1k vote - 1k komen for the next chapter

Romeo tersenyum mendapati Evelynnya yang kini tertidur nyenyak di atas pahanya. Surai panjang nan halus itu ia usap penuh kasih sayang, pelan-pelan agar Evelynnya merasa nyaman dalam pejam.

Tiap mengingat pengungkapan cinta Evelyn kala itu membuat Romeo tersipu. Ia bagai remaja yang baru saja terkena virus merah jambu. Hari-harinya diliputi senang. Pun segala keresahan lepas begitu saja tanpa beban.

Beruntung Evelyn dan bayinya tidak kenapa-napa. Istrinya itu hanya perlu opname empat hari dan kini sedang pemulihan di rumah.

"Lho, kok kebangun?" Romeo mengusap pipi Evelyn melontar tanya melihat mata sang istri terbuka. Evelyn sendiri tak menjawab apa-apa, ia hanya menggeser tubuhnya memiring dan memeluk perut Romeo menyamping.

Romeo lagi-lagi mengulum senyum mendapati tingkah manja Evelyn. "Tidur lagi, sayang. Aku tidak akan mengganggumu." Pria itu mengganti usapannya menjadi tepukan pelan pada punggung.

Namun Evelyn tak kunjung tertidur. Wanita dengan perut buncit itu terus saja bergerak-gerak merapat. Mencari posisi ternyaman.

"Jangan kencang-kencang sayang nanti perutnya tertekan." Romeo mengingatkan.

Evelyn kontan sedikit mengendurkan pelukan tanpa menjawab apa-apa. Dia hanya diam dalam posisinya kala nyaman telah di dapatkan.

Ya. Sejak hari itu, ia sudah mulai berani menunjukan kemanjaan. Seakan sudah melepas semua amarah dan kebencian. Memilih rela memeluk takdirnya untuk hidup bersama Romeo. Pria yang kini telah berhasil merenggut logikanya untuk jatuh cinta pada pria setega dan sekejam dirinya.

"Meo..."

"Hm?" Romeo menunduk menyahut. "What's wrong, baby?"

Evelyn mengulum senyum mendapati respon sang suami dengan tutur lembut yang menghangatkan. Entah baru menyadarinya atau memang baru kali ini Romeo memperlakukannya demikian. Intinya, Evelyn terasa dimanjakan. Dan dia merasa senang.

"Tadi aku bermimpi."

Suara Evelyn yang terdengar pelan teredam oleh pelukan membuat Romeo hanya sedikit menangkap suara. "Mimpi?" Ia memastikan pendengarannya yang dijawab anggukan oleh istrinya.

"What is your dream? Tell me." Romeo penasaran ingin mendengarkan. Apapun tentang Evelyn semua ingin dia ketahui. Salah satunya perkara mimpi yang barusan disebutkan.

Evelyn mendongakkan kepalanya, menatap Romeo yang kini pun tengah menunduk menatapnya. Namun bukannya mulai bercerita, dia malah diam dengan tatap matanya yang terus melurus ke arah Romeo. Hal itu kontan membuat pria itu bertanya, "Kenapa diam?"

Evelyn menggelengkan kepalanya. Dia memejam sejenak dan menghela nafas panjang. "Mimpinya panjang sekali," tuturnya.

"Sepanjang milikku?" Tanya Romeo. Mengundang kernyitan di dahi Evelyn tanda tak mengerti. Lantas, tangan pria itu terangkat mengusap perut buncit Evelyn dan mengusapnya. "Milikku yang menghasilkan dia."

Evelyn sontak mencubit pinggang Romeo saat otaknya mulai paham. Dasar pria mesum! Ia menatap pria itu garang membuat sang pelaku tertawa kepuasan. "Aku serius!"

Romeo AlmaheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang