34

21.2K 656 69
                                    

Happy Reading
Enjoy🤙

Rafa menutup pintu, ia keluar dari kamar Zara setelah ia mencari Zara di kamarnya, ternyata Zara tidak ada sama sekali didalam, ia mulai berpikir kemana perginya istrinya itu. .

"Gak ada? " Tanya bastian berjalan kearahnya.

"Hmm" Jawabnya singkat

"Tuh di bawah ada pacar lo" Ujarnya

"Pacar?" Tanya nya bingung

"Sabrina kan, tuh dia dibawah"ucapnya sambil berjalan didepan Rafa .

" Ngapain dia kesini "ujarnya dengan pikiran ruwet karna ia takut masalah nya akan semakin bertambah.

"Santai aja gak usah panik gitu, kalau masalah lo tambah gue ikut bantu kok" Kata Bastian dengan senyumnya.

Rafa melihatnya dengan menaikan alisnya

"Bantu doa maksudnya"ujarnya dengan ketawa.

" Gak lucu"jawabnya singkat

Setelah sampai dibawah Rafa pun langsung di panggil oleh ibu mertuanya. Rafa pun duduk di sebelah nya.

"Kok lo tau rumah Zara? "Tanyanya.

" Tadi gue tanya kafka ''

"Oh"

"Zara dimana gue pengin ketemu dia"tanyanya

"Zara lagi istirahat dulu nak, oh iya tante masuk kedalam dulu ya, kamu ngobrol ngobrol sama Rafa " Ujar mamah Zara lalu berdiri meninggalkan mereka berdua.

"Turut berdukacita ya raf "ucapnya mengusap punggung tangan Rafa.

"Sab gue minta tolong boleh nggak? "

"Apaan? " Jawabnya dengan menatap Rafa

"Em lo pulang sekarang ya sab gue takut masalah nya bakal jadi lebih runyam" Pintanya dengan mohon.

"Raf.. Jadi lo pikir gue penambah masalah gitu? " Tanyanya merasa tak percaya bahwa Rafa akan mengusirnya.

"Bukan gitu sab maksud gue, gue cuma gak mau mereka berasumsi yang enggak enggak" Ujarnya

"Berasumsi gimana, gue datang kesini baik baik kok " Jawabnya

"Iya gue tau tapi masalah nya bukan itu,"

"Kenapa? Nanti istri lo cemburu? " Tanyanya dengan sinis.

Rafa kaget

"Gak usah kaget gitu gue tau kalo dengan Zara itu istri lo" Ucapnya dengan menundukkan kepalanya.

Rafa mengusap wajahnya kasar

"Kenapa lo gak bilang kalau lo udah nikah,gue pikir kita masih bisa balik kaya dulu.tapi lo malah bohongin gue, lo bilang lo sayang sama gue..."ucapnya

" Gue gak ada niatan bohongin lo sab, dari awal kafka yang bilang kalau zara itu sepupu gue "

"Harusnya lo bisa menepis perkataan kafka, "

Rafa melihat kearahnya

"Iya gue tau,gue bingung harus gimana sab, gue mohon ya lo pulang sekarang , kita bahas itu lain kali. "

Sabrina pun berdiri dengan mengusap air matanya ia langsung keluar dari rumah zara.

"Kalau mau ribut minimal jangan di rumah orang" Sindir salsa duduk di sofa lalu menatap HP-nya.

"Lo ada masalah apa sama gue? " Tanya Rafa menatapnya tajam tetapi salsa sama sekali tidak takut dengan tatapanya.

"Masalah? Masalah apa emangnya? " Tanyanya

ZARAFA ||PERJODOHAN||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang