6

28.3K 1K 70
                                    

Happy Reading
Enjoy🙏

Pagi telah tiba sinar matahari sudah memasuki celah di jendela , Zara terbangun dan kaget saat dia ternyata sudah di kamar , Zara berpikir bahwa dia hari ini benar benar tidak ingin bertemu dengan lelaki brengsek itu, jadi Zara memutus kan untuk berdiam di kamar saja.


"Eh tapi nanti kalau gue laper gimana coba" Gumam Zara sambil berpikir


"Gue go food aja kali"

"Eh tapi gimana ambilnya atuh" Kata Zara masih berpikir bagaimana nantinya dia makan karena dia saja hari ini tidak ingin bertemu dengan Rafa, dia kesal sekesal kesalnya dengan Rafa.

"Ah bodo ah gue go food aja, kalau nanti ketemu tu orang gue gak peduli juga" Ujar Zara

*******

Waktu sudah menjelang sore tapi Rafa sama sekali belum melihat Zara keluar dari kamarnya, sebenarnya dia penasaran kenapa Zara tidak keluar kamar nya, Rafa ingin sekali mengetuk kamar Zara, tapi gengsinya tinggi

Rafa sudah berpikir aneh aneh
"Ih apa jangan jangan tuh anak bunuh diri ya" Ujar Rafa berpikir

Akhirnya Rafa menurunkan rasa gengsinya

TOK TOK TOK

"Ra"

"Ra"

"RAA"

"Apa" Jawab Zara sambil membukakan pintu

"Lo masih hidup kan " Ucap Rafa merasa lega

Tapi Zara tidak menanggapi itu

"Ada urusan apa? " Tanya Zara berlagak cuek

"Lo kenapa si, dari tadi gak keluar kamar" Tanya Rafa

"Bukan urusan lo" Jawab nya acuh

Rafa tau pasti Zara marah denganya karena kejadian kemarin, Rafa ingin meminta maaf tapi, Rafa gengsi.

"Jutek amat , lo gak ada makasih makasih nya kemarin gue udah gendong lo ke rumah, mana berat lagi " Ujar Rafa smabil bercanda

"Enak aja, gue gak berat! " Ucapnya sambil melotot

"Yaudah makasih banyak sebanyak banyak nya kemarin lo udah  gendong dan ninggalin gue " Ucap Zara sambil menutup pintu

Tapi ternyata tangan Rafa berpegangan di sisi pintu, alhasil tangan Rafa terjepit

"Awh awh" Desis Rafa kesakitan

"Eh eh aduh , " Zara panik

"Awh sss" Rafa kesakitan
Tangannya pun memerah

"Ngapain si tangan lo disitu!! "

"Cepet sini masuk biar gue obatin" Ucap Zara sambil menarik tangan Rafa.

Rafa melihat Zara dengan telaten mengompres tangan Rafa yang lumayan memar dan merah, Rafa tiba-tiba tersenyum senyum, memikirkan bahwa Zara pasti sudah memaafkannya, eh Rafa aja belum minta maaf.

"Ngapain lo senyum senyum" Ujar Zara

"Gak"

"Hm" Ucap Zara

"Lo gak minta maaf gitu udah bikin tangan gue kaya gini,untung gak patah" Ujar Rafa menunjukan tanganya yang sudah diperban oleh Zara

"Gue gak tau tangan lo disitu" Cuek Zara

"Yaudah lo tetap harus tanggung jawab" Ucap Rafa

"Tanggung jawab apaan, udah gue obatin juga" Ucap Zara kesal

ZARAFA ||PERJODOHAN||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang