Happy Reading
Enjoy 🤙Rafa tengah gelisah dikamarnya sebab selepas ia menyuruh Riko untuk pergi, ia yakin bahwa Zara akan sampai dirumah tetapi setelah 30 menit kemudian tidak ada tanda tanda bahwa Zara telah pulang kerumah, ia masih berbaring di kasur karena kaki nya yang masih pegal sekali bila berjalan seperti biasa.
Cklek
(Suara pintu terbuka )Samar Samar mendengar suara pintu rumah
"Ra! " Teriak nya
"Ra! "
"Ra! "
Belum ada jawaban"Itu lo bukan?! " Teriak Rafa lagi
"Bukan! " Jawab Zara sambil membuka pintu kamar
"Ngapain sih lo teriak teriak! " Kesalnya sambil nenaruh tas nya di meja kamar Rafa.
"Yakan memastikan siapa tau bukan lo, lama bener katanya cepet,kemana dulu"ujar Rafa
" Apa urusan nya sama lo " Ucap Zara sambil memutar matanya
"Yakan gue suami lo, "
"Kemana aja? " Tanya Zara
"Kemana apanya? " Jawab Rafa bingung dengan yang ditanyakan Zara.
"Dulu aja lo gak kek gini, mau gue pulang nanti atau kemana kek lo juga gak peduli,sekarang nyuruh gue tidur satu kamar sama lo lah, pergi juga dicariin lah, kalau bukan karna lo udah putus sama pacar lo, gue yakin lo gak bakal berubah kaya sekarang" Ucap Zara dengan mata menatap ke jendela ia tidak berani menatap mata Rafa takut menggoyahkan hatinya
Deg
"Lo tau dari siapa kalau gue udah putus? "
"Gak penting gue tau dari siapa, tapi bener kan kalau misal lo masih ada hubungan sama pacar lo , lo gak bakal memperlakukan gue kaya gini, ? "
"Mungkin yang lo bilang bener ra, tapi setelah gue putus sama pacar gue, gue ga ada niatan untuk nyari cewek lagi, karna sekarang dipikiran gue, gue harus memperbaiki apa yang seharusnya diperbaiki" Ucapnya dengan tenang tidak ingin memancing keributan.
"Apa yang harus diperbaiki? " Tanya Zara menaikan alisnya
"Gue ngerawat lo dari waktu lo habis kecelakaan itu bukan berarti gue udah maafin apa yang udah lo lakuin ke gue, tapi bukan berarti gue gak iklas ngerawat lo, gue ikhlas banget , karna itu emang kewajiban gue ngerawat suami"
"Ra gue minta maaf banget sama apa yang udah gue lakuin ke lo,masalah apa yang harus diperbaiki, yang harus diperbaiki itu hubungan kita," Ucap Rafa dengan helaan nafas nya
"Gue gak tau harus njawab apa, rasanya gue udah capek, rasanya gue juga pengin nye.. "
"Plis jangan nyerah ra" Potong Rafa dengan cepat.
"Gue mohon ra, gue minta maaf kalau gue dulu nyakitin lo, jangan nyerah dulu ra sebelum gue bisa memperbaiki semuanya, terserah kalau lo mau cuek ke gue kaya kemarin kemarin tapi gue mohon lo jangan nyerah dulu " Mohon Rada langsung memegang kedua tangan Zara
Zara memejamkan matanya, dan menarik nafas nya panjang, ia tidak tahu akan menjawab apa .
"Gak papa lo belum bisa jawab apa apa, gue tau lo masih bingung kan, oke sekarang lo istirahat dulu, gue tau lo capek habis dari kampus" Ujar Rafa
Zara memutar matanya malas, ia pun duduk dimeja make up nya"hmm"
******
Sore hari telah tiba Zara tengah sibuk di dapur untuk memasak cupcake yang ia inginkan, Rafa pun ada di belakangnya tengah duduk di meja makan memperhatikan Zara. Niatnya ia akan membantu tetapi Zara melarang keras.
"Ra" Panggil Rafa
"Hmm" Jawabnya tengah sibuk menghias cupcake cupcake yang akan dimasukan ke oven.
"Boleh request nggak? " Tanya nya
"Request? Request apaaan? Ujar Zara bingung
" Ya itu, gue pengen cupcake yang buat gue diatasnya ada oreo nya "
"Emang oreo nya masih ada? "
"Masih ada tuh di kulkas, ya ya yang dua dikasih oreo" Jawab Rafa dengan wajah bahagia nya.
"Yaudah sebentar gue ambil"
"Gue aja yang ambil ra"
"Lo gak liat apa kaki lo masih sakit, tadi aja turun tangga juga sakit, gak usah ngeyel biar gue aja yang ambil. " Omel Zara tengah seperti ibu ibu yang kemarin anaknya.
"Iya iya maaf" Jawab Rafa lesu, tetapi iya senang karena Zara sudah tidak terlalu irit bicara lagi kepadanya.
"TOK! "
"TOK! "
"Ada yang datang ra"
"Sebentar lo tunggu sini biar gue buka pintunya. "
Zara berjalan ke arah pintu untuk membuka dan melihat siapa yang bertamu sore sore ini.
T. B. C
Jangan lupa vote and komen sebanyak-banyaknya biar aku semangat nulisnya.
Maaf baru up soalnya kemarin deadline tugas banyak banget guys
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARAFA ||PERJODOHAN||
Teen FictionEnd " Gue cuma mau bilang ,lo jangan terlalu berharap lebih sama pernikahan ini " Rafa Samudra " lo kaya gini sama aja lo mainin sebuah pernikahan , harusnya dari awal bilang kalau lo tu gak serius sama pernikahan ini. "Zara Ningtyas "Yaudah si uda...