Happy reading
Enjoy🤙Hari hari terus berjalan, hari ini merupakan hari ke 7 dimana papah Zara telah dipanggil ke sisi Tuhan, dan hari ini juga akan ada pengajian 7 hari meninggal nya papah Zara dirumah orang tua Zara. Zara sudah berniat akan pulang dari apartemennya.
Hari pertama meninggal nya papah nya , Zara sebenarnya berada di rumah ceyi, tetapi hari hari selanjutnya Zara berada di apartemen nya, bukan karena apa apa ia pergi menyendiri, tetapi Zara hanya ingin menenangkan hati nya, ia merasa harus mencoba ikhlas atas apa yang sudah terjadi di hidupnya.
Selama di apartemen kadang ia pun tidak sendiri karena ada sahabat sahabatnya yang menemani nya. Mamahnya pun juga pernah datang. Terkecuali suaminya atau bisa disebut Rafa, ini salah satu orang yang membuat Zara harus mengurungkan dirinya atau menenangkan dirinya sendiri.
"Alhamdulillah akhirnya putri mamah udah mau pulang, mamah bahagia sekali sayang" Ucap mamah nya dengan langsung memeluk Zara dengan segala kerinduannya.
"Maaf mah harus nya kemarin kemarin Zara yang nemenin mamah, tapi Zara malah minta untuk sendiri dulu" Ujarnya dengan mata berkaca merindukan mamahnya.
"Gapapa sayang, mamah tau perasaan kamu gimana, jadi mamah maklum atas keputusan kamu" Ujarnya lalu menuntun Zara untuk masuk ke rumah.
Zara pun beristirahat ke kamar nya. Karena siang nanti ia berniat untuk pergi ke rumahnya atau bisa dibilang rumah yang ia tinggal li dengan Rafa, sebenernya Zara belum siap untuk bertemu lelaki itu, tetapi ia harus tetap pergi ke rumah itu. Ia tidak boleh lari dari masalah nya.
Setelah mengendarai mobilnya untuk menuju ke rumah yang 1 bulan ini telah ia tinggali ia pun memarkirkan nya didepan, Zara berjalan masuk. Awalnya Zara berniat mengetuk pintu nya tetapi ia urungkan, ia langsung membuka pintu yang ternyata tidak dikunci, ia berjalan masuk ia merasa sepi sekali tetapi langkah nya terhenti ketika melihat ada Rafa yang tengah berbicara dengan sabrina diruang tengah.
"Raf lo kan tau gue balik ke Indonesia lagi juga karena lo, tapi kenapa lo tega si" Ucap Sabrina dengan memegang tangan Rafa.
Rafa diam saja menyenderkan kepalanya di sofa dan mengelola nafasnya panjang.
"Raf!! Lo bilang lo masih cinta sama gue" Ucap Sabrina dengan nada sedikit keras.
"Gue bingung sab, lo sendiri udah tau kan kalau gue dah nikah, lo mau nya apa? "
"Lo gak cinta kan sama istri lo itu? Setelah lo cerai gue mau raf nikah sama lo" Ucapnya lirih
"Gue emang niat kaya gitu, "
Zara yang tengah berdiri memandang dua orang yang tengah berbicara itu merasa sakit sekali dihatinya.
"Ya Udah, lo tinggal cerain aja " Ucap Sabrina santai.
"Gak bisa sab gue nikah aja baru 1 bulan, dan semuanya juga gak segampang yang kita ucapin, gue gak mau lebih nyakitin za... " Ucapnya terhenti karena kaget melihat Zara berjalan melewatinya yang tengah duduk bersama Sabrina,
Rafa pun langsung melepas pegangan tangan Sabrina dan mengejar Zara.
"Raa" Ucapnya langsung mencekal tangan Zara.
Tetapi Zara langsung menghempas nya dengan kasar.
"Ini gak kaya yang lo pikirin ra" Ujarnya mencoba menjelaskan.
"Apa? "
"Apa lagi yang lo mau lakuin buat nyakitin gue lebih dalam raf, luka kemarin aja belum sembuh tapi lo siram lagi, hati gue bukan mainan raf! " Ucap Zara dengan mata yang berkaca kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARAFA ||PERJODOHAN||
Teen FictionEnd " Gue cuma mau bilang ,lo jangan terlalu berharap lebih sama pernikahan ini " Rafa Samudra " lo kaya gini sama aja lo mainin sebuah pernikahan , harusnya dari awal bilang kalau lo tu gak serius sama pernikahan ini. "Zara Ningtyas "Yaudah si uda...