Happy Reading
Enjoy🤙Pagi ini Zara dan Rafa tengah makan bersama, setelah beberapa hari lalu, akhirnya Rafa sudah bisa berjalan seperti biasa lagi, dan beraktivitas seperti sedia kala.
"Enak gak? "
"Enak kok" Jawab Rafa disela makan nya
"Jilat ludah sendiri" Ujar Zara sambil terkekeh
" iya tau gue salah " Ucap Rafa sambil mengingat ingat dulu saat ia menolak dengan keras memakan makanan yang dibuat oleh istrinya ini.
"Lo bareng gue ya" Ajaknya
"Hmm" Jawab Zara lalu berdiri merapikan makanannya
"Berangkat sekarang? " Tanya Rafa ikut berdiri
"Terserah, kan lo yang nyetir bukan gue"
"Ayok" Ajaknya,
lalu Zara pun mengambil tasnya yang berada di ruang tamu dan berjalan di belakang Rafa untuk keluar Rumah, lalu ia mengunci pintu dan masuk kedalam mobilnya."Makan siangnya bareng gue ya, nanti gue jemput ke kelas lo" Ucap Rafa
"Hmm, tumben" Ujarnya menatap Rafa dalam dalam.
"Kenapa gue ganteng ya, lo liatin terus" Ledek nya
"Ya kan pengin nya makan sama istri, " Ucap Rafa lagi, langsung membuat Zara bergidik ngeri
"Hii geli banget gue dengernya"
Rafa tidak merespon apapun, ia terus melajukan mobilnya hingga sampai ke kampus mereka berdua.
**********
"Okey sekian dari saya, terimakasih buat yang sudah menyimak dari awal sampai akhir, untuk hasil tes kalian nanti salah satu boleh mengambilnya diruangan saya ya" Ucap Ibu dosen lalu merapikan barang barangnya dan berjalan keluar ruangan.
"Ayok guys" Ajak ceyi
Zara , salsa dan ceyi pun berdiri, berjalan ke arah keluar, tetapi ketika berjalan tangan Zara sudah dicekal oleh Rafa.
"Ternyata udah ditungguin mas suami " Ucap Ceyi
"Yaudah kita duluan ya Ra" Ujar Salsa langsung menggandeng tangan Ceyi meninggalkan mereka berdua.
"Heh ayo, bareng aja" Teriak Zara
" Udah ayok, biarin mereka kan pengertian mau kita berdua duaan " Ujar Rafa dengan Senyum
"Huh itu si mau lo, " Jawabnya
Mereka berdua berjalan dengan Rafa masih memegang tangan Zara. Ketika mereka sedang berjalan tiba-tiba,
"Hallo cantik" Datang kafka
"Astaghfirullahalazim, " Kaget Zara memegang dadanya.
"Ngapain si lo sana sana minggir" Ucap Rafa kesal.
"Mau ngajak sicantik makan siang lah" Ujarnya langsung memegang tangan Zara tetapi ditepis kasar oleh Rafa.
"Gak usah pegang pegang lo" Ucapnya dengan menujuk Kafka.
"Posesif bener lo, kaya suaminya aja" Ujar Kafka kesal.
"Ya emang su.."
"Udah ayok Raf gue dah laper" Potong Zara dengan cepat langsung menarik Rafa.
"Heh heh Ra katanya makan bareng gue" Teriak Kafka saat Zara berjalan pergi meninggalkan nya.
"Kapan kapan aja " Jawab Zara berteriak.
Rafa yang masih dengan perasaan kesalnya, "makan dikantin apa diluar? " Tanya Rafa
"Terserah , " Jawab Zara yang tanpa sadar masih memegang tangan Rafa sedari tadi.
Rafa pun akhirnya membawa Zara kearah parkiran. Untuk mengajaknya makan.
"Beneran makan diluar, nanti kalau kesini nya telat gimana? " Tanya Zara
Rafa menghela nafas nya panjang"yaudah mau makan dikantin aja? " Tanyanya masih mencoba sabar.
"Tapi pengin makan mie ayam di depan apotik itu" Ujarnya
"Yaudah ayok " Ajak Rafa untuk masuk kedalam mobil.
"Tapi kalau nanti telat gimana? "
"Plis ra, gue lagi gak mau emosi nih, udah cepet masuk, nanti gue ngebut biar gak telat" Ucap Rafa masih mencoba sabar agar tidak berdebat terus menerus.
Akhirnya Zara pun masuk kedalam mobil, setelah itu Rafa mengendarai mobilnya sesuai dengan arahan Zara untuk ketempat mie ayam yang Zara inginkan.
Setelah perjalanan kurang lebih 15 menit akhirnya mereka sampai juga. Mereka berdua pun turun dari mobil .
"Mie ayam nya dua ya mang" Ucap Zara lalu duduk di kursi dengan Rafa disebelahnya.
"Siap, mba Zara udah lama banget gak ngemie nih, btw itu pacarnya ya" Ujar pak alip pedagang mie ayam langganan Zara dari SMA.
"Iya mang, lagi agak sibuk nih," Jawab Zara
"Bukan mang , saya suaminya " Ujar Rafa tiba-tiba karena tau Zara tidak menjawab pertanyaan abang mie ayamnya tentang siapa dia.
"Wah ternyata mba Zara udah nikah Aja nih, perasan kemarin kesini bertiga sama temenya masih pakai baju sekolah" Ucap pak alip lalu meletakkan mangkok mie ayam kepada Zara dan Rafa.
"Yaudah silahkan dinikmati " Ujar pak alip lalu kembali ke tempatnya.
"Akrab banget sama abang nya, langganan banget ya" Tanya Rafa disela sela keheningan mereka berdua yang sedang menikmati mie ayam.
"Heem, dulu pas SMA kalau balik pasti mampir kesini, sambil nongki bareng salsa dio ceyi beh seru banget, emm jadi kangen masa masa itu " Ujar Zara senyum senyum mengingat masa masa itu.
"Lo sedekat itu ya Sama dio? "
"Iya, dio itu sahabat cowok yang paling care sama gue, kalau gue sedih dia pasti hibur gue ajak jalan jalan gue, ya walaupun kadang sifatnya bikin gue darah tinggi. Emm" Belum selesai berbicara Rafa sudah memotong nya.
"Udah udah gak usah dilanjutin gue gak minat denger tentang si dio dio itu " Ucapnya dengan nada kesal.
Zara memutar matanya malas
***********
Setelah menyelesaikan makan siangnya Salsa dan ceyi lanjut berjalan kearah kelasanya, mereka berdua berniat menunggu Zara, tetapi setelah 10 menit kemudian Zara tidak terlihat, sampai akhirnya dosen pun tiba."Zara lama bener" Ucap ceyi sambil melihat kanan kiri siapa tau Zara telah datang.
"Yaudah ayo masuk dulu " Ajak salsa menarik ceyi kedalam kelas karena melihat dosen telah datang.
********
Sedangkan Zara tengah panik sendiri didalam mobil, ia terus menerus melihat jam tangannya.
"Tuh kan gue bilang apa pasti telat" Ucap Zara melihat bahwa sudah lewat 5 menit , kelasnya pasti sudah mulai."Santai aja ra, telat gak bakal bikin lo gak lulus" Ujar Rafa santai.
"Huh , gara gara lo si ngajak gue makan siang diluar" Ucapnya kesal.
Rafa melebarkan matanya, pasalnya seingatnya tadi ia sudah menawarkan kepada Zara akan makan diluar apa di kampus.
"Yaudah bolos aja yu ,udah telat 15 menit juga" Ucapnya santai tanpa melihat respon Zara yang sudah melebarkan matanya.
"Idih gampang banget lo ngomong nya, gak pokoknya lo harus anterin gue kekampus" Ucapnya.
Akhirnya Rafa pun mengantarkan Zara kekampus, hanya mengantarkan, dirinya langsung pergi entah kemana.
T. B. C
Jangan lopa vote and komen biar aku lebih semangat up nya, see u
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARAFA ||PERJODOHAN||
Teen FictionEnd " Gue cuma mau bilang ,lo jangan terlalu berharap lebih sama pernikahan ini " Rafa Samudra " lo kaya gini sama aja lo mainin sebuah pernikahan , harusnya dari awal bilang kalau lo tu gak serius sama pernikahan ini. "Zara Ningtyas "Yaudah si uda...