Annyeong! Aku kembali..
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya!
Selamat membaca~🐢🐣
-My Min PD-
.
.
.
.Setelah Jimin menerima panggilan tadi, ia langsung pamit kepada yoongi untuk menemui orang yang menelponnya tadi
"mianhae hyung aku harus segera pergi ke studio tari untuk latihan dance, sepertinya sampai sini saja pembahasan kita tentang persiapan album ku" terangnya panjang lebar.
"Oh oke" singkatnya.
"Yak orang ini benar-benar!" Batin Jimin merasa jengkel dengan jawaban yoongi yang terlalu singkat.
"Baiklah, Aku akan pergi" ucapnya dengan mimik wajah yang dibuat datar, setelahnya ia langsung melenggang meninggalkan yoongi dengan makanan yang harus dibayar.
"Aish anak itu, apa aku yang harus membayar semua ini? Baiklah tak apa, Jimin-ssi tunggu giliran mu eoh" gerutu yoongi pelan.
Setelah yoongi membayar semua makanannya, ia kembali ke apartemen seokjin karna ia sudah tak ada perlu lagi di sini.
-My Min PD-
Saat ini Jimin sedang berjalan menuju studio tari sambil menyumpah serapahi produser barunya. Hingga tak terasa ia sudah sampai di depan ruangan yang ditujunya, Jimin membuka pintu ruangan tersebut dan langsung masuk kedalam.Netra nya langsung memandang ke arah seseorang yang sedang menari mengikuti alunan lagu yang temponya cukup cepat.
Jimin berjalan mendekat dan duduk di sisi kanan orang yang sedang menari itu, ia hanya diam menatap penuh kagum dengan gerakan tubuh yang cepat dan lentur itu.Tak lama seseorang yang menari itu menyadari kehadiran Jimin dan langsung menghentikan tariannya dan segera mematikan musiknya.
"Eoh hah hah- kau sudah datang?" Tanyanya dengan nafas yang masih ngos-ngosan.
"Nee hyung" jawabnya singkat dengan wajah yang ditekuk karna ia masih teringat tentang produser barunya yang menyebalkan.
"Ada apa dengan wajahmu eoh? Kau sepertinya sedang kesal, apa yang terjadi?" Tanya nya penasaran.
"Ah tak apa, aku hanya sedikit kesal dengan produser baruku yang menyebalkan"
"Produser baru? Kenapa kau ganti produser baru? Ada masalah dengan Namjoonie?"
Tanya Hoseok (orang yang sedang menari tadi) bingung."Namjoon hyung dipindahkan Bang PD-nim menjadi produsernya Jungkook si idol yang baru itu!"
Ucap Jimin ketus, ia masih kesal karna PD-nim mengganti produsernya tanpa memberitahu dirinya dulu."Memangnya kenapa eoh?" Tanya Hoseok merasa heran
"Aku pun tak tahu hyung, PD-nim tiba-tiba memperkenalkan seseorang untuk menjadi produser baruku"
"Dan kau tahu hyung? Orang itu sangat menyebalkan! Aku sangat membencinya" tambahnya
"Jangan membenci orang berlebihan Jimin-ah, nanti benci jadi cinta kkk~" ucap Hoseok main-main.
"Yakk aku tak akan jatuh cinta padanya hyung, yang benar saja! Jika aku jatuh cinta padanya maka aku akan berlari mengelilingi gedung ini dengan hanya menggunakan celana dalam!"
"Waah Jimin-ah, aku akan menantikan itu..." Ucapnya antusias. Lumayan dia bisa dapat tontonan gratis.
"Lagi pula kau hanya mengenalnya beberapa jam yang lalu kan?, Kau belum melihat sifat aslinya. Jangan menilai orang hanya dari sampulnya Jimin-ah, siapa tahu jika kau sudah lebih dekat dengannya kau akan tertarik padanya kkk~"
"Apa-apaan hyung, itu tak akan terjadi!" Elaknya, tapi diam-diam Jimin membenarkan ucapan Hoseok tentang jangan menilai orang hanya dari sampulnya.
"Ya ya terserah kau saja, yasudah ayo kita latihan" ajak Hoseok, dan hanya di jawab anggukan oleh Jimin.
One, two, three, one two three four five six seven eight!
Musik mengalun kembali karna tadi sempat dimatikan, Hoseok dan Jimin menari mengikuti alunan musik yang awalnya lambat lama kelamaan menjadi cepat membuat keduanya kewalahan mengikuti tempo musik yang semakin cepat.
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 05:30. Hoseok dan Jimin baru menghentikan tariannya ketika menyadari bahwa mereka menari sudah cukup lama.
"Hyung ini sudah sore aku akan pulang" ucap Jimin sambil mengemasi barang-barang miliknya
"Nee hati-hati dijalan, jangan memikirkan produser baru itu ya" canda Hoseok
"Yak! Hyuung!" Teriaknya sebal
"Hahahaha" Hoseok tertawa lepas tanpa rasa bersalah, menurut nya menggoda Jimin adalah hal yang seru karna wajah Jimin yang tengah merajuk sangat lucu.
"Sudahlah aku pergi hyung sampai jumpa" ucapnya dengan masih menunjukan raut wajah yang tengah merajuk.
Setelah mengucapkan itu ia segera melenggang menuju pintu ruangan, membuka dan keluar dari ruangan itu dengan sengaja ia menutup pintu itu dengan kencang membuat Hoseok yang tengah tertawa semakin tertawa lepas sambil guling-guling di lantai studio karna sudah berhasil membuat Jimin kesal.
Setelah keluar dari studio tari Jimin segera menuju parkiran bawah tanah gedung agensi. Kemudian ia berjalan menuju mobilnya dan langsung menancap gas untuk segera pulang ke apartemen mewahnya. Setelah sampai ia langsung menuju unit apartemen miliknya.
Bip bip bip
Bunyi tombol sandi yang sedang di pencet, setelah berhasil membuka pintu apartemen nya Jimin segera masuk kedalam, dan menuju kamarnya.
"Ahh lelah sekali, badanku rasanya mau copot" eluhnya
"Sepertinya berendam air hangat di bathtub bukan ide yang buruk" monolognya
Segera Jimin menuju kamar mandinya, melucuti pakaiannya, mengisi bathub nya dengan air hangat dan segera masuk kedalam bathtub untuk berendam Beberapa menit untuk merileks kan tubuhnya.
Setelah dirasa tubuhnya sudah lumayan rileks ia bangkit dari bathub dan menuju shower untuk membilas tubuhnya.
Selesai dengan ritual mandinya, Jimin berjalan menuju lemarinya dan segera berpakaian, setelah selesai berpakaian ia menuju kasur king size nya dan merebahkan tubuhnya di kasur tersebut. Karna sudah merasa lelah dan mengantuk jiminpun memejamkan matanya untuk segera tidur.
TBC....
annyeong! Gimana dengan chapter ini? Komen di kolom komentar ya
Terimakasih untuk yang sudah membaca cerita ku yang masih amburadul ini, sejujurnya aku ga tau alurnya mau ku bawa kemana ni cerita, tapi jalani ajalah dulu hehe
Salam hangat dari author untuk yoonminions (人 •͈ᴗ•͈) bye
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MIN PD
FanfictionHanya tentang Jimin yaitu seorang idol yang tertarik kepada produser barunya. Namun suatu hari ia mendapat surat yang berisi ancaman untuk menjauhi produser barunya itu. Akan kah Jimin mengabaikan surat itu atau menuruti surat itu? Entahlah siapa ya...