part 13 ; Jimin's past

796 61 9
                                    


Budayakan vote dulu sebelum baca ⭐
Happy reading 🌸

🐢🐣

-My Min PD-
.
.
.
.

Hari ini Jimin cukup bersemangat untuk pergi ke agensi dan bertemu dengan hobi hyungnya. Entahlah ia cukup penasaran dengan makan malam kemarin.

Apakah, hobi hyung diterima? Apakah hobi hyung Sudah tidak single lagi?

Setidaknya itulah yang di pikirkan Jimin saat ini. Sekarang Jimin tengah bersiap untuk berangkat ke agensi, ia sudah mandi lebih awal dan memoles wajah nya dengan make up tipis.

Lalu ia melihat pantulan dirinya di cermin.

"Perfect" ujarnya sambil menjentikkan jarinya.

Kemudian ia segera keluar dari apartnya, tapi baru akan membuka pintu, langkah Jimin terhenti karena dering ponselnya. Jimin segera mengangkat nya dan menaruh ponselnya di telinganya.

"Yeoboseo?"

"Yah, tuan Park! Kau di mana eoh?!" Bukan sapaan yang di dapat oleh Jimin, namun suara keras managernya membuat ia segera menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Aku di rumah, kau ini kenapa hyung? Tiba-tiba berteriak" Jawab Jimin, sedikit kesal. Jika saja ia tak segera menjauhkan ponselnya maka dapat di pastikan telinganya akan sakit dan memerah.

"Hari ini kau ada jadwal syuting untuk MV mu, jangan bilang kau lupa?" Sahut Minho

"Oh! Mianhae uri menejer-nim sepertinya aku memang lupa" ujar Jimin dengan nada di buat menyesal.

"Jinjja?! Kalau begitu cepat ke sini kau, waktu mu 10 menit!" Kata Minho, frustasi?.

"Arraseo, arraseo aku akan datang dalam 10 menit!" Balas Jimin, lalu segera mematikan sambungnya secara sepihak.

Jimin segera melesat menggunakan mobil mewahnya untuk menuju lokasi syuting MV nya. Sepertinya lain kali saja Jimin menemui hobi hyung nya.

Setelah beberapa menit mengemudi, Jimin akhirnya sampai, ia langsung menghampiri menejernya yang sepertinya tengah menahan emosi, itu bisa terlihat dari wajahnya yang memerah.

"Aigoo, hyung apa kau sakit? Wajahmu memerah. Atau kau kepanasan?" Tanya Jimin sambil mendongak menghadap matahari.

"Kau terlambat 5 menit" ujar Minho dengan wajah datar.

"Yah hyung, ini hanya 5 menit. lagi pula aku tak bisa menghindari lampu merah!" Kata Jimin, beralasan. Minho hanya menatapnya tanpa ekspresi.

"Ck, baiklah aku minta maaf. Tapi aku benar-benar lupa akan jadwalku hyung" ucap Jimin, sambil meringis melihat wajah datar manejernya.

"Hahh, kalau begitu cepat bersiap!" Sahut Minho, akhirnya bersuara.

"Baiklah" kata Jimin, kemudian ia berlalu ke ruang stylish. Di sana ia dipersiapkan oleh para staff.

"Nuna! Apa aku tampan?" Tanya Jimin sambil memperhatikan dirinya sendiri melalui cermin di depannya.

"Tentu saja Jimin-ssi, kau sangat tampan!" Jawab staff tersebut.

MY MIN PDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang