part 32 ; disappointed?

789 76 13
                                    

Halo kakak readers, I'm comebackkk!!

Selamat membaca~

🐢🐣

-My Min PD-
.
.
.
.

Disini lah Yoongi sekarang, di tempat yang menurutnya membosankan dan menyebalkan, perusahaan ayahnya yang sebentar lagi akan menjadi miliknya karena perusahaan ini masih dalam proses pengalihan nama menjadi miliknya.

Yoongi menghela nafas kasar, sedari tadi dirinya hanya duduk memperhatikan sang mentor yang sedang menjelaskan apa-apa saja tentang bisnis.

"Ya, ya aku mengerti"

"Baiklah sepertinya sampai disini saja penjelasan hari ini, besok anda akan memulai pelatihan kerja langsung"

"Hmm, baiklah"

Setelah mengatakan itu, Yoongi beranjak pergi dari sana. "Hari yang menyebalkan, dan esok akan semakin menyebalkan"

Saat akan memasuki mobilnya, ponselnya bergetar segera ia melihat ponselnya. Setelah mengetahui siapa yang menelpon ia menghela nafas dan mematikan ponselnya.

"Jiminie, maaf sepertinya kita harus berjauhan dulu" gumamnya pelan, lalu memasuki mobilnya dan melaju kencang menuju apartemen barunya yang telah di sediakan appa nya.

Rasa marah membuat Yoongi lupa bahwa Jimin-nya bisa saja masih di awasi oleh orang yang mengirim surat ancaman itu, dan meningglkan nya sama saja memberi kebebasan orang itu berbuat lebih.

Terkutuk lah keputusan Yoongi yang memilih menjaga jarak dengan Jimin.

Sementara itu di kediaman Seokjin, Jimin tengah mencoba menelpon Yoongi walaupun sudah beberapa kali tidak di angkat, "sudahlah Jim, dia tidak akan mengangkatnya" ujar Seokjin

"T-tapi aku harus menjelaskan yang sebenarnya, hyung"

Seokjin menghela nafas panjang, ia merutuki sifat Yoongi yang menurutnya kekanak-kanakan.

"Badan saja besar, tapi sifat nya seperti bocah!" Ejek Seokjin dalam hati.

"Aku akan mencoba menelpon nya" Seokjin berusaha membantu Jimin, ia segera menelpon Yoongi semoga saja manusia pucat itu mengangkat nya.

"Nah, yoboseo?"

"Ada apa, hyung?"

Astaga, Seokjin rasanya ingin menjambak Yoongi sekarang juga. Bisa-bisanya masih bisa bersikap santai setelah membuat Jimin panik sendiri.

"Yaa! Kau di mana?"

"Di apartemen ku"

Seokjin melotot horor, membuat Jimin semakin penasaran. "Mwoya jangan bercanda, bagaimana bisa kau-"

"Dari appa ku, aku tau aku belum bisa membelinya sendiri" potong Yoongi d
malas, ia tahu Seokjin pasti tidak percaya.

"Yah! Aku tidak bermaksud begitu. Baiklah apa kau tidak akan ke rumah ku lagi?"

"Untuk beberapa hari kedepan, tidak. Aku akan tinggal di sini"

MY MIN PDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang