So sorry karena lama update lagi hehe..
Readers-nim enjoy the story!🐢🐣
-My Min PD-
•
•
•
•
Pagi ini Daniel dan Woobin kembali datang ke perusahaan keluarga Min, setelah kemarin di tinggal oleh calon pimpinan baru mereka entah kemana."Nah, hari pertama aku bekerja saja sudah begini Wu, bagaimana aku menghadapinya untuk hari kedepannya?" Gerutu Daniel sebal, karena anak tuannya itu belum datang, padahal ini sudah hampir jam delapan.
"Sudahlah sedari kemarin kau menggerutu terus tentangnya, apa kau tidak lelah?" Ujar Woobin heran. "Dia memang seperti itu, besar seorang diri tanpa didikan orangtuannya menjadikannya sedikit pembangkang dan semaunya sendiri. Kita harus memakluminya" lanjutnya dengan memakan sandwich isi daging miliknya. Ya mereka tengah berada di kafetaria perusahaan, untuk sarapan pagi.
"Benarkah? Pantas saja tuan Min selalu mengeluh karena tidak bisa mengatur anaknya"
"Hm tapi semenjak dia memiliki kekasih akhirnya dia mau menjadi CEO yang baru"
"Kekasihnya adalah Park Jimin itukan?" Bisik Daniel pelan agar tidak ada yang bisa mendengarnya selain Woobin. "Hais, jika saja Jimin itu wanita sudah ku rebut dia dari Min Yoongi!"
Lanjutnya dengan wajah yang serius yang penuh akan ke ambisiusan.
Woobin yang mendengar itu langsung terdiam beberapa menit, lalu terbahak-bahak karena ucapan Daniel yang menurutnya sangat tidak mungkin."Yah uri Daniel akan merebut Park Jimin dari Min Yoongi sajangnim? Apa kau sakit? Baiklah sepulang bekerja aku akan mengantarmu ke dokter" ujar Woobin sambil mengusap setitik air matanya yang keluar akibat terlalu banyak tertawa.
"Yak aku serius eoh, kau pikir aku tidak bisa?"
"Tidak akan, karena kau bukan tipenya" sahut Woobin sambil tersenyum mengejek, "tipenya adalah pria yang lebih tua darinya, yang bisa memanjakannya dan merawatnya, dan sekarang umurmu selisih dua tahun lebih muda darinya. Kau sudah pasti akan kalah telak!"
Daniel melengos mendengar penjelasan dari Woobin, "baiklah, baiklah. Untungnya dia bukan wanita" Woobin yang mendengar itu tertawa lagi, ia tahu Daniel itu tipe yang tidak mau tertolak oleh siapapun.
"Nah untungnya, kalau dia wanita kau pasti akan tertolak, hahaha"
"Yah! Bisa diam tidak, dan dimana tuan calon pimpinan baru itu?!"
"Ya Jiminie aku masih disini, kau butuh sesuatu?" Ujar Yoongi sambil memandangi kekasihnya yang sedang meringis kesakitan sambil memanggil namanya.
Jimin sedang berusaha untuk duduk namun pantatnya sangat perih untuk sekedar bergerak satu inci pun. Karena kasihan melihat Jimin meringis sakit, akhirnya Yoongi membantunya untuk duduk.
"Apa sakit sekali?"
Plak!
"Tentu saja! Kau kasar sekali hyung.." sahut Jimin dengan kesal, pantatnya, lubangnya, bagian selatannya, dan seluruh badanya seperti remuk sekarang, itu semua karena ulah Yoongi-nya yang menumbuknya dengan kasar dan tak sabaran.
"Tapi kau menyukainya kan minie? bahkan aku masih ingat desahan mu yang memanggil namaku nik —"
"Stop! Lebih baik hyung membantuku ke kamar mandi, aku butuh berendam sekarang"
"Baiklah kemari.., buang selimut itu" Yoongi menarik ujung selimut yang menyelimuti tubuh naked Jimin. Namun sang pemilik selimut menahannya agar tetap menutupi tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MIN PD
FanfictionHanya tentang Jimin yaitu seorang idol yang tertarik kepada produser barunya. Namun suatu hari ia mendapat surat yang berisi ancaman untuk menjauhi produser barunya itu. Akan kah Jimin mengabaikan surat itu atau menuruti surat itu? Entahlah siapa ya...