Minggu ini, yayasan yang menaungi SMA Bumi Kemala mengadakan pameran dalam rangka open house, sehingga terbuka untuk umum. Ada stand dari semua sekolah yang berada pada yayasan yang sama di kota Jakarta, mulai dari TK hingga SMA. Sebenarnya, Sena tak ingin datang ke acara ini, kalau bukan paksaan dari sang wali kelas yang mengancam akan mengurangi nilai rapor akhir semester apabila ia tak datang. Terlebih lagi, murid-murid diwajibkan untuk membuat laporan tentang kunjungan ke acara tersebut.
Saat Sena sedang asyik melakukan vlog, tiba-tiba saja ia dilabrak oleh Anesya.
"Shena, ga usah bohong deh, gue tahu lo lagi ngejar siapa," kata Anes dengan nada agak tinggi.
"Lah, siapa?" tanya Sena kebingungan dengan kata-kata Anes yang mendadak.
"Orang semuanya lo masukin Twitter, dikira gue ga tahu apa?" Anes semakin meninggikan nada bicaranya. Sena kembali menatap Anes dengan bingung.
"Kalo bener itu yang lo maksud, itu ga kayak yang lo pikirin Nes," Sena angkat bicara setelah berhasil mengingat salah satu cuitannya di aplikasi burung biru tersebut.
"Kasihan deh lo, keluar dari Kreatif gara-gara kepanasan ya? Alasan lo sibuk urusan pribadi, eh cuma beberapa menit kemudian langsung pamer lagi di kantin bareng anak-anak kelas lo. Lawak bener dah, ngaku-ngaku sibuk malah main ama circle yang lain" Aura, salah satu anggota geng Kreatif ikut nimbrung.
"Apa lo gabung Kreatif itu cuma pengen pansos karena gue jauh lebih terkenal dan deket sama Herve?" sambung Anes.
"Ngomongin kata-katanya Aura, gue keluar dari Kreatif itu karena gue takut menjadi beban kalo gue terdaftar jadi geng kalian tapi ga pernah ngumpul gara-gara gue punya kerjaan lain," kata Sena jujur.
"Ya kan emang lo beban," komentar Aura.
"Kalo lo bilang gue beban, gue kan udah keluar dari Kreatif. Harusnya lo sekarang bersyukur karena beban lo udah berkurang," sanggah Sena.
"Sena, pertanyaan gue cuma satu sih sebenernya. Lo ga mau berubah?" tanya Anes. Sena tetap diam.
"Walaupun gue jarang ngumpul, gue tetep aktif mantau anak-anak Kreatif. Selain itu, setiap kali gue ajak ngobrol, lo ngehindar terus," sambar Aura. Sena tambah bingung lagi. Kapan Aura mengajak Sena untuk mengobrol? Sepengetahuan Sena, Aura tak bahkan pernah mengajak Sena untuk mengobrol serius dari hati ke hati. Mengapa Aura seakan memutarbalikkan fakta agar Sena terkesan melakukan tindakan yang tak dapat diterima oleh anak-anak Kreatif?"Alasan lo apa ngelakuin semua ini?" tanya Anes.
"Gue apal bener sama tingkah lo. Gue bisa prediksi, ntar abis ini lo langsung playing victim bilang orang-orang jahat ama lo tanpa kenal diri lo yang sebenernya kaya apa," komentar Aura.
"Bener, makanya kita tegur sekarang," kata Anes.
Terjadi keadaan diam sebentar, sampai Anes kembali berargumen.
"Lo kira kita semua ga tahu siapa crush lo? Oversharing banget sih lo di Twitter," komentar Anes."Ga ada sense of privacy lo? Urat malu lo udah putus?" tanya Aura.
"Pertanyaan gue banyak loh, dari tadi ga ada yang lo jawab," kata Anes.
"Sayang banget, padahal English skill lo bagus. Sifat lo tuh yang nggak banget," ejek Aura. Sena tetap diam dan tidak menjawab sepatah kata pun.
"Ngomong-ngomong, gue mau nunjukin lo sesuatu nih," kata Anes sembari membuka akun Twitter Sena dari ponselnya, "lo kira gue ga tahu itu lo nyindir gue?"
"Hah? Siapa yang nyindir?" Sena balik tanya dengan suara yang cukup keras karena tak terima.
"Hahaha kelihatan banget, itu lo ngomongin hubungan gue sama Herve kan? Kata-kata yang lo pake terlalu jelas," kata Anes dengan nada sombong.
"Enggak kok gue ga nyindir. Kalo misalnya lo kesindir, ya tunjukin bagian mana yang lo tangkep sebagai sindiran gue ke lo," Sena meminta penjelasan soal tuduhan Anes yang dilayangkan padanya."Lo mau bukti? Bukti di tempat gue banyak loh, kalo gue lempar ke lo sekarang, gue takut elo nangis. Soalnya gue rasa lo agak alergi fakta, trus kalo udah dihadapin sama fakta selalu aja ngeles," tantang Anes.
"Tapi bener sih, kayaknya lo harus latihan lagi deh kalo mau boong. Soalnya cerita karangan lo terlalu jelas. Terlalu keliatan siapa adalah siapanya," sambar Aura.
"Soal tweet itu, elo ngepostnya abis lo tahu gue ditembak Herve di kelas kan?" komentar Anes sembari menunjukkan bukti yang dimaksud Anes.
"Lucu banget, udah ketahuan masih aja ngelak. Ga malu lo?" sambung Anes. Lagi-lagi, pertanyaan Anes tak Sena jawab. Entah dia sudah tertampar kenyataan atau memang dia malas merespon pertanyaan Anes dan Aura yang terkesan memojokkannya, kita tak tahu. Atau mungkin di antara keduanya?
"Udah sih, ga bakal lo akuin juga. Yang sekarang semua mau tuh lo berubah. Ubah sifat lo dulu, jadi pribadi yang baik, dan jangan oversharing apapun," nasihat Aura. Sena hanya mengiyakan kata-kata Aura tersebut karena sudah malas menjawab.
"Oke, cukup sampe sini karena dari tadi jawaban lo gitu-gitu aja. Gue berharap lo terima semua nasihat kita di atas, semoga lo cepet berubah ya," final Anes yang sepertinya telah jengah dengan sikap Shena sembari pergi meninggalkan tempat terjadi konfrontasi tersebut.
==Unbelievable==
KAMU SEDANG MEMBACA
[SUDAH TERBIT, OPEN ORDER] unbelievable // k-idols 01l
FanfictionSudah open order via DM, Shopee, Tokopedia, langsung chat aja! "Terkadang hal yang tak dapat dipercaya bisa terjadi, namun pada saat yang sama hal yang selama ini diharapkan tak bisa terjadi" Status : Completed & published Highest rank : #1 teenlit ...