Shena's POV
Kabar yang diberikan oleh Ananda dan Andrea tadi membuatku syok berat. Mengapa Herve tega melakukan itu semua kepada seorang Ifena? Ifena merupakan gadis polos yang memiliki masalah percintaan karena diputuskan secara sepihak oleh mantannya, dan Herve bukannya mengobati malah memperdalam luka dengan menduakan Ifena? Betul-betul gila. Untung saja, hari ini aku duduk bersama Ananda yang suka membuatku kaget dengan informasinya, tetapi pada saat yang sama ia juga sering menghiburku.
Skip ke Minggu depannya
"Shen, lo tau ga si?" sepertinya Nanda akan memberi tahu sebuah gosip panas dan mengagetkan lagi."Mau ngomong apa lagi?" aku balik tanya.
"Ternyata si Herve pacaran sama Venus tu cuma karena kepaksa loh!" Ananda memulai topik panas tersebut. Ia berbisik namun dari nada bicaranya ia terdengar sangat antusias.
"Kepaksa? Herve keliatan bucin banget tuh waktu gue pegang akun Venus," aku memberikan sebuah fakta, yang kudapatkan dari pengamatanku saat memegang akun Venus.
"Iya si Herve kepaksa pacaran sama Venus. Soalnya dia cintanya sama Aika," Ananda terdengar sangat yakin dalam kalimatnya kali ini.
"Ih gila... Trus ngapain dong dia nembak Venus? Mana kata Venus waktu itu, si Herve yang nembak duluan," aku cerita.
"Pelampiasan doang kali," ejek Nanda.
"Tapi, tadi gue dichat sama Aika loh, katanya si Aika pernah trialan 5 hari sama Herve, waktu kelas 10 pas lagi break sama Anes," aku balik bercerita.
"Lah parah banget... Emang agak brengski ya si Herve," kata Nanda sembari tertawa yang dilanjutkan pula dengan tawa dariku.
"Btw Nan, tolong tanyain dong, kelas Venus jamkos ga?" aku tiba-tiba terpikirkan sesuatu yang membuatku harus segera menemui Venus.
"Pas banget, tadi Venus ngechat bilang kalo kelasnya jamkos, mau ngapain emang?" Nanda balik tanya.
"Mau ngomong, suruh ketemuan di kantin coba," perintahku.
"Oke, dengan catatan dia ga ada tugas ya," Nanda menyanggupi permintaanku. Aku pun mengangguk tanda paham.
Ternyata, Venus mengonfirmasi bahwa kelasnya tak ada tugas, sama seperti kelasku. Maka dari itu, beberapa menit kemudian kami bertiga sudah sampai di kantin.
"Mau ngomong apa lo? Jangan hal-hal pribadi, soalnya ini kantin lumayan rame padahal udah pelajaran," kata Venus.
"Tenang, Herve duduknya jauh kok, dan kita ngomong ga sambil teriak-teriak," kataku setelah melihat posisi duduk Herve dan teman-teman di kantin. Setelah meyakinkan Ifena, kami bertiga segera mencari tempat duduk dan duduk bersama.
"Fen, gue minta maaf karena udah ngelakuin hal kaya gitu dulu. Asli, gue ga ada kepikiran kalo lo sebenernya bukan pilihan utama Herve alias dia deketin lo cuma buat pelampiasan doang. Gue sekarang udah uncrushin Herve, bahkan udah hilang respek banget setelah tau kalo dia ternyata redflag parah," aku mengatakan permintaan maafku pada Venus.
"She, lo ga perlu minta maaf. Gue ga sakit hati kok tau Herve kaya gitu, karena gue ngetawain Herve barengan sama Fani, sama Bunda Nanda juga pas gue tau kalo Herve main serong," kata Venus sambil tertawa.
"Ih tapi kasian lo nya, jajan yuk, gue jajanin nih, mumpung gue abis dapet uang kaget," aku memberi tawaran pada Ifena.
"Lo kayaknya maksa, ya udah deh tawaran lo gue terima," ucap Ifena. Kami pun segera berjalan bertiga menuju ke tempat membeli jajanan.
Skip jam istirahat kedua
"Hot news, hot news, pelaku pencurian di sekolah kita udah ketangkep!" teriak Sindai, salah satu kru Lambe Smabukel. Seketika, suasana ramai di kantin pun mendadak sunyi."Cek beritanya di mading sekolah, atau di gc sama Twitter!" sambung Felice. Seketika, para murid pun langsung membuka ponsel mereka dan mengakses akun resmi Lambe Smabukel. Aku pun juga ikut mengecek Twitter dari Lambe Smabukel.
Saat kubuka akun Twitter sekolah, ternyata para komplotan pencuri yang menggemparkan Smabukel dua minggu lalu telah ditangkap. Ternyata benar kata Pak Yoga minggu lalu, salah satu pelakunya adalah mantan murid Smabukel yang pernah dikeluarkan dari sekolah itu. Untung saja, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian yang dialami sekolah ditaksir mencapai puluhan juta. Bebarengan dengan euforia ditangkapnya para komplotan pencuri, tersebar juga pengumuman dari Pak Yoga yang disebarkan melalui grup sekolah. Isi pengumuman tersebut adalah tentang pengetatan aturan keluar masuk sekolah, alias siapapun selain guru, murid, dan karyawan yang akan masuk ke dalam gerbang sekolah wajib melaporkan diri dengan menunjukkan identitas berupa kartu tanda penduduk, agar orang dengan niatan jahat tidak bisa masuk ke dalam lingkungan sekolah. Para murid pun langsung ramai membahas kebijakan baru tersebut. Dalam hati kecilku, aku setuju jika diterapkan kebijakan tersebut untuk alasan keamanan, karena siapapun bisa jadi korban penculikan, dan zaman sekarang perampok sangat cerdik dalam melaksanakan modus operandinya. Kerja bagus, Smabukel!
==Unbelievable==
KAMU SEDANG MEMBACA
[SUDAH TERBIT, OPEN ORDER] unbelievable // k-idols 01l
FanfictionSudah open order via DM, Shopee, Tokopedia, langsung chat aja! "Terkadang hal yang tak dapat dipercaya bisa terjadi, namun pada saat yang sama hal yang selama ini diharapkan tak bisa terjadi" Status : Completed & published Highest rank : #1 teenlit ...