Oleng

92 65 7
                                    

Shena's POV

Kalo aku bilang aku ga pernah oleng dari Herve, maka udah pasti aku lagi ngebohongin kalian semua. Ya, aku pernah oleng, dan yang membuat hal itu lebih gila lagi, aku oleng ke salah satu orang terdekatnya. Ya, orang tersebut adalah Benith, yang tak lain tak bukan merupakan sahabat sekaligus teman sekelas Herve sendiri. Cerita soal perolengan ini dimulai bulan lalu, tepatnya pada awal bulan Oktober.

Gimana ceritanya? Ya karena pada momen itu aku sering banget berantem sama Herve. Hal kecil nan ga penting pun kita berantem, sampe-sampe aku capek. Asal kalian tau, aku juga punya rasa capek, punya rasa bosen juga walaupun aku sama dia ga pacaran, dan cuma aku yang ngecrushin. Untungnya, ada Benith yang selalu ngintilin Herve, karena kemana pun Herve pergi pasti ada Benith dan Hans. Diem-diem, aku juga merhatiin Benith dan kupikir Benith cakep. Pada momen itu juga, aku jatuh cinta, dan itu merupakan perasaan yang campur aduk. Senang karena akhirnya bisa move on, tapi juga menyesal karena aku yang sekali bucin bakalan bucin terus bisa beralih juga.

Sekadar bercerita, aku juga pernah memposting foto Benith dengan keterangan yang agak "receh" di akun Twitter utamaku. Tweetku itu lumayan rame, bahkan sampai dibawa sama seseorang ke Smabukelfess, akun tidak resmi sekolah yang menampung curhatan dari anak-anak Smabukel maupun pesan rahasia kepada anak-anak yang satu sekolah denganku. Komentar-komentar yang berada pada tweetku yang disebarkan ke base menfess sekolah mempertanyakan soal kemunculan Herve di akunku, mengapa aku yang beberapa kali menceritakan Herve tiba-tiba saja menceritakan cowok lain yang masih satu sekolah. Para pengikutku di sosial media Instagram juga mempertanyakan hal yang sama waktu aku membuka sesi tanya jawab. Namun, pertanyaan yang diberikan para pengikutku itu aku jawab sambil bercanda dengan berkata kalau Herve sedang jalan-jalan sehingga ia tak muncul.

Begitupun juga dengan saat dimana aku berkumpul bersama anak-anak dari geng Kreatif. Karena waktu itu aku masih bagian dari geng yang diketuai Anes itu, pas aku ngumpul sama anak-anak Kreatif di kelas 11 E IPA, lagi-lagi Anes ngelakuin hal yang gilanya ga ketolongan. Ya, Anes bacain tweetku tentang Benith kenceng-kenceng di kelas, membuat Benith jadi diceng-cengin temen segengnya. Karena itu kejadian lucu sekaligus memalukan, maka aku masih ingat betul bagaimana kronologis kejadiannya. Saat itu, Cleora menanyakan mengapa aku tiba-tiba ngetweet dan ngeSG tentang Benith. Hal itu sangat tidak disangka Cleora, karena yang Cleo tahu adalah fakta bahwa aku sangat menyukai Herve.

Sayangnya, belum sempat aku memberikan keterangan, Anes langsung membacakan isi cuitan tersebut dengan nada mengejek. Ya, kata-kata dalam cuitan tersebut adalah "nikita willy, nikita mirzani, nikita kok ga pacaran @/bnth". Saat Anes membacakannya dengan keras, tentu saja reaksi anak-anak di kelas 11 E IPA sudah dapat ditebak. Ya, mereka semua tertawa terbahak-bahak mendengar hal tersebut. Karena otak jahil mereka, beberapa anak cowok pun serentak menyanyikan penggalan lirik bait pertama lagu Janji Padamu dari Exists. Benith yang berada di sana pun hanya bisa tersenyum kecut. Sementara itu, aku memarahi Anes yang direspon Anes dengan memohon ampun karena telah berbuat hal yang aneh-aneh.

Hari Selasa
Jam Biologi ini jam kosong. Aku sedang duduk melamun di salah satu bangku kantin yang kondisinya sedang sepi karena jam pelajaran sembari memikirkan tentang Benith. Selain itu, alasan aku memikirkan Benith adalah karena semalam aku habis mengirim menfess tentang Benith di base menfess sekolah, dan menfess itu ramai, banyak sekali yang berkomentar dan mengutip tweet. Bagaimana jika menfess tersebut dibahas sampai ke dunia nyata sehingga anak-anak yang tidak mengikuti akun tersebut menjadi tahu? Apakah aku akan dipermalukan? Itu yang aku takutkan, walau tenggelam dengan pikiranku tentang bagaimana Benith itu cakep banget.

"Lo kenapa? Kok keliatan salting brutal?" tanya Sindai melihat diriku tersenyum-senyum bagaikan berada di langit ketujuh.

"BENITH KELAS 11 E IPA CAKEP BANGET SUMPISSSS!" kataku dengan setengah berteriak.

"Hus jangan teriak-teriak, ntar kedengeran orang kelar idup lo," Sindai mengingatkanku.

"Eh astaga, walaupun sepi kan kalo kenceng bisa aja kedengeran orang," aku mulai panik.

"Hah sekarang Benith? She, lo cepet banget beloknya. Perasaan baru kemarin deh lo di depan gue nangisin Herve yang balikan sama Ananda," komentar Sindai yang heran melihat tingkahku.

"Ya, jadi orang harus cepet move on. Ga baik stuck di masa lalu terus," kataku. Padahal, sebenarnya aku belum terlalu move on dari Herve.

"Ye, elo mah gitu. Lama-lama satu kelas 11 E IPA lo crushin," ejek Sindai.

"Heh gak gitu sistemnya!" teriakku. Sindai pun hanya bisa tertawa kecil melihat tingkahku.








==Unbelievable==






[SUDAH TERBIT, OPEN ORDER] unbelievable // k-idols 01lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang