Fitnah dan Dusta

49 27 5
                                    

Kamis, 27 Februari 2020 dari sudut pandang Arsena

Istirahat kedua ini, aku berjalan menuju kantin belakang yang terletak di gedung B. Kantin belakang memang terkenal dengan makanannya yang enak-enak, contohnya batagor. Selain batagor, ada juga makanan lain yang digemari seperti siomay, kentang goreng, mi ayam, dan banyak lagi. Tapi karena lagi mood beli batagor, jadi aku beli aja yang itu. Aku beli batagor barengan sama es teh, biar ga seret.

Saat mencari tempat duduk, tiba-tiba aku bertemu dengan Cleora dan Anesya.

"Eh Shena," sapa Anes.

"Mau ngapain nih?" tanya Cleora.

"Mau makan dong, laper nih," kataku apa adanya.

"Makan apa?" Anes basa-basi.

"Makan batagor dong," jawabku.

"Bata di goreng? Ya udah sini duduk bareng, kebetulan kita lagi jajan batagor juga," tawar Cleora.

"Sa ae. Bata keras lur, mana bisa digoreng," aku membalas guyonan Cleora. Seketika kami bertiga pun tertawa dengan suara keras.

Sejenak menikmati batagor, aku tiba-tiba teringat sesuatu. Sesuatu yang bersifat pribadi, yaitu tentang jadwal menstruasiku yang sangat berantakan. Ya, aku terakhir mens bulan Desember, padahal ini sudah hampir bulan Maret.

"Gaes," aku angkat bicara.

"Apa?" tanya Cleora.

"Gue udah ga mens 3 bulan," kataku langsung ke intinya.

"HAH? LO HAMIL SHE?" Anes kaget, sehingga ia nyaris berteriak.

"Nes, keep it lowkey dong, udah ceritanya konsumsi pribadi, lo malah ngomong kenceng-kenceng di kantin pula," kataku dengan nada kesal.

"Sori sori, Herve emang suka kumat," Cleora mencoba memediasi suasana namun dengan masih bercanda.

"Apa? Lo manggil gue Herve? Ga nyadar lo waktu itu makan ama Benith di McD Kemang? Sama aja jir lo mainnya pacar-pacaran juga," marah Anes.

"Ngaco lo Nes, orang perginya berempat kok," Cleora menegaskan ulang klarifikasinya tentang hal yang waktu itu sempat viral dikalangan murid-murid kelas 11 E IPA.

"Iya iya monmaap," giliran Anes yang merasa bersalah sekarang. Walaupun nyaris terjadi keributan, kami dapat melanjutkan makan kami dengan tenang, sampai akhirnya aku pamit untuk kembali ke kelas.

Jam Pulang Sekolah
Selesai pelajaran, aku mendapat WA dari mamaku. Aku harus cepat pulang karena setelah mama menjemputku, mama harus menjemput adikku yang baru saja selesai berlatih basket di sekolahnya. Ya, adikku memang atlet basket di sekolahnya yang seringkali membawa timnya juara di kompetisi basket bergengsi. Bahkan, aku ingat, tahun lalu dia mendapatkan rekor steal sekaligus rebound terbanyak di ajang JRBL. Tak heran jika nama Ricko Shenandra didapuk menjadi kapten basket di sekolahnya. Maka dari itu, aku pun terpaksa menuruti perintah mama, karena Riko belum bisa pulang sendiri, harus diantar jemput.

Sesampainya di rumah, aku segera mandi dan tidur sore. Riko udah aman, karena dia lanjut nonton pertandingan basket setelah sparing tadi. Namun, sembari aku tidur, aku mendadak terpikirkan sesuatu. Suatu hal gila yang mungkin saja kalian kaget saking gilanya.

Hal gila itu adalah memfitnah Ifena dan juga Herve. Ya, fitnahan itu akan kusebarkan melalui akun Twitterku. Aku tidak menyebarkannya melalui smabukelfess, dikarenakan ada peraturan tidak boleh menyebarkan fitnah maupun kebencian terhadap siapapun. Apabila melanggar, maka akan diblokir secara permanen. Sesaat setelah aku mengunggahnya, seketika cuitanku langsung ramai dikunjungi oleh murid-murid Smabukel, banyak yang penasaran soal kebenaran rumor itu namun banyak juga yang merasa janggal.

Benar saja, keesokan harinya di sekolah sudah sangat ramai soal rumor palsu Ifena itu. Semua orang di sekolah langsung membahasnya. Namun, di kelas, Ananda tiba-tiba menatapku seperti akan segera mengatakan sesuatu yang serius.

"Shena, lo keterlaluan," Nanda membuka pernyataannya, "gue selalu belain lo waktu lo ada masalah, tapi kali ini ga bisa". Aku tidak menjawabnya, hanya menatap Ananda dengan tatapan bingung.

"Lo ga cuma ngefitnah satu orang, tapi dua. Herve sama Ifena sama-sama jadi korban di sini," sambung Nanda.

"Hah? Fitnah apaan?" aku pura-pura tak tahu.

"Ini kalo lo ga percaya, ada bukti ini. Herve nya sendiri sampe bela-belain ngeSS galerinya, karena dia mau gue nunjukkin ke lo kalo itu rumor palsu, secara selama Herve sama Venus jadian, Venus ga pernah ngepap apa-apa, dan foto Venus yang ada di HP Herve itu cuma pas dia pergi bareng. Di situ Herve juga bilang, kalo Venus kecewa sama kelakuan lo, yang ga kenal dia tapi seenaknya nyebarin fitnah," jelas Nanda sambil menunjukkan bukti obrolan Whatsapp dia dengan Herve, "lo harus hapus tweet lo secepet mungkin, karena kalo kebenarannya udah kesebar, semuanya bakal ngebumerang ke lo."

"Iya," jawabku singkat. Aku pun langsung menghapus cuitan tersebut sesuai perintah Nanda, karena aku sendiri juga takut kalau reputasiku sampai hancur karena kesalahanku sendiri.






==Unbelievable==







[SUDAH TERBIT, OPEN ORDER] unbelievable // k-idols 01lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang