Shena's POV
Bel tanda usai istirahat pertama telah berdering. Tak seperti biasanya, aku tak langsung kembali ke kelas, melainkan terus melanjutkan berkeliling sekolah sampai sekitar 20 menit setelah bel tersebut berbunyi.
"Heh Shena, ga mampir lo? Ada yang ga biasa nih," tegur Krisna yang berada tepat di depan kelas 11 D IPA, yang tak lain tak bukan adalah kelasnya sendiri.
"Apaan nih yang ga biasa? Tampang lo? Sorry ye, tampang lo dari dulu biasa terus, ga pernah berubah," jawabku.
"Yeeeee, lo jangan nyela dulu. Belum masuk kok udah julid aja," timpal Krisna sambil tertawa kecil. Alhasil, aku pun tetap memasuki kelas Krisna dengan ekspresi agak kesal.
"Nah, ini dia yang ga biasa! Ada mic yang dilengkapi dengan bluetooth! Untuk nona Arsena Meyriska Raizania, dipersilahkan untuk mencoba mic limited edition ini!" Krisna memberi sambutan untuk aku mencoba mikrofon itu sembari menyodorkan micnya.
"Tes tes. Bentar bentar, ini nyala ga?" aku mencoba mikrofon tersebut. Suaranya tidak keluar. Mungkin saja baterainya habis? Tapi bagus deh, supaya suaranya tidak terdengar kemana-mana.
"Mau nyanyi apa? Sini gue puterin," tanya Narya, temanku yang merupakan anak 11 D IPA juga. Aku pun mengoperasikan aplikasi YouTube di ponsel Narya. Langsung kuputar lagu Bad dari Young Lex dan Awkarin.
"Buset She, lagu lo," komentar Krisna. Aku hanya tertawa kecil mendengar komentar Krisna.
"I'm a bad girl, bila kau tak pernah buat dosa, silakan hinaku sepuasnya kalian semua suci aku penuh dosa," aku menyanyikan lirik legendaris Awkarin di lagu tersebut dengan suara lantang, setengah berteriak. Saking kagetnya melihat tingkahku, para murid di sana langsung bertatapan. Walau begitu, aku tetap melanjutkan lagunya.
Tiba-tiba saja, aku merasakan sebuah hal yang aneh. Mengapa suaranya menggema dan terdengar seperti datang dari kelas sebelah? Lagi-lagi aku tak terlalu memikirkannya, dan kulanjutkan lagunya.
"She, tadi kata Herve speaker di kelasnya bunyi. Terus kata dia, suaranya suara lo nyanyi. Sekelas langsung heboh, mana ada gurunya," cerita Krisna sambil membacakan chat Whatsapp dari Herve ditengah-tengah laguku.
Seketika jantungku turun ke usus. Apakah Krisna telah mencoba menjahiliku? Membuat micnya seakan mati, namun ternyata nyambung di kelas Herve? Apapun itu, pokoknya aku kesal banget sama Krisna dan kejahilannya yang di luar nalar.
"Krisna ga ngawur! Mulai sekarang, gue kemusuhan sama lo!" teriakku sambil meninggalkan kelas 11 D IPA. Krisna hanya tersenyum kecut melihatku. Alhasil, anak-anak kelasnya pun menertawakan Krisna semua.
Skip waktu pulang sekolah
Sore ini, ketika jam sekolah telah usai, aku berjalan menuju ke Alfamart depan sekolah untuk membeli sejumlah makanan dan minuman ringan sembari mengganjal lapar. Setelah selesai memakannya di dalam, aku keluar dan membuang plastik pembungkusnya.
"Heh Shena," tegur Kevin yang berada di luar area minimarket.
"Apa?" responku.
"Herve itu udah pacaran sama Ifena," cerita Kevin.
"Benarkah? Kalo misalkan dia emang pacaran, dari kapan?" aku masih saja skeptis, tetapi aku telah siap untuk menerima kenyataan apabila itu benar.
"Bener She, mereka emang pacaran. Dari Januari pas si Ifena masuk Smabukel, trus nembaknya waktu studi banding ke Trisakti," cerita Kevin. Sekadar informasi, Januari kemarin kami melakukan studi banding ke Trisakti untuk berkenalan dengan jurusan-jurusan yang ada di sana. Rektor pertama Trisakti juga pendiri yayasan sekolah kami, maka dari itu banyak alumni Smabukel melanjutkan studinya ke Universitas Trisakti. Bahkan, menurut rumor yang beredar, anak-anak lulusan yayasan sekolahku yang mau masuk Trisakti bakalan dimudahkan lho! Belum dapat memastikan rumor ini sih.
"Lah secepet itu?" aku tambah bingung lagi dengan fakta baru ini. Januari kemarin aku lumayan sering berinteraksi dengan Herve, dan dia sepertinya tidak terikat relasi cinta dengan siapapun.
"Iya," kata Kevin singkat, padat, dan jelas. Kevin segera meninggalkanku karena ia sudah dijemput oleh supirnya. Aku menatap Kevin dengan kesal, sampai akhirnya Krisna mendatangiku dan menawariku tumpangan ke rumah, karena kebetulan rumah kami searah. Aku pun menyanggupi permintaannya. Kapan lagi kita bisa pulang bareng? Walau aku senang diantarkan pulang, tapi aku juga deg-degan. Bagaimana jika anak sekolah melihatnya lalu tiba-tiba saja ada gosip kita pacaran? Amit-amit dah. Jangan sampai terjadi aja pokoknya.
Hari Berikutnya
Saat istirahat kedua, setelah makan siang aku pergi kantin. Di kantin ternyata ada Ifena yang sedang jajan batagor bersama Fani, teman sekelas Herve yang tahun lalu dekat dengan Sindai.
"Hai, kenalan yuk," aku mengajak Ifena berkenalan.
"Boleh, gue Ifena Harsya Yervanessa, panggil aja Ifena, Venus, Yerva, atau Harsya. Sebanyak itu emang nama panggilan gue," Venus merespon ajakanku dengan ramah.
"Oh, bagus. Gue bakal panggil lo Venus mulai sekarang. Ngomong-ngomong, lo sama Herve ada hubungan apa?" aku mulai menginterogasi setelah basa-basi sejenak.
"Oh, kita pacaran," jawab Venus.
"Beneran kah? Wah, kalo gitu dari kapan nih?"
"Beneran. Dari tanggal 8 bulan lalu."
"Wah, udah sebulan dong. Ngomong-ngomong, sebelum pacaran, kalian kenalnya berapa lama?" aku berlagak seperti seorang pewawancara.
"Baru dua hari," kata Venus.
"Eh serius? Trus udah abis itu langsung pacaran? Yang nembak duluan siapa?" aku kembali mengeluarkan pertanyaan.
"Iya serius kok, yang nembak duluan Herve," ujar Venus.
"Hah gila lo ya seberuntung itu. Percaya ga percaya, gue suka sama Herve udah mau dua tahun loh. Tapi dianya ga pernah bales perasaan gue," kataku jujur. Walaupun jujur itu menyakitkan, jika aku terpaksa jujur, maka itu ialah jawabannya.
Venus tertawa kecil. Sepertinya ia tak tahu mau jawab apa."Kata Bunda Nanda, harus minta restu ke bunda dulu," kata Venus.
"Kalo sama Nanda mah ribet, Herve nya buat gue boleh ga?" tanyaku.
"Aduh, gimana ya..." Venus kebingungan.
Saat Venus bingung, tiba-tiba bel tanda istirahat selesai berdering. Oleh karena itu, aku langsung balik ke kelas dan menunggu kesempatan lain yang bisa dipakai untuk interogasi.
==Unbelievable==
![](https://img.wattpad.com/cover/336943683-288-k832116.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[SUDAH TERBIT, OPEN ORDER] unbelievable // k-idols 01l
Hayran KurguSudah open order via DM, Shopee, Tokopedia, langsung chat aja! "Terkadang hal yang tak dapat dipercaya bisa terjadi, namun pada saat yang sama hal yang selama ini diharapkan tak bisa terjadi" Status : Completed & published Highest rank : #1 teenlit ...