Kamis, 23 April 2020 dari sudut pandang Arsena
Hari ini, aku dan Nanda sama-sama tidak ada kegiatan sepulang sekolah. Maka dari itu, dia akan mengantarku pulang sekaligus menetap di rumahku sampai sekitar waktu senja. Karena seingatku di rumah tidak ada makanan, maka dari itu kami berdua setuju untuk membeli sejumlah makanan ringan di supermarket yang berjarak hanya beberapa gedung dari sekolahan. Sesampainya di situ, kami langsung berjalan keliling supermarket untuk mengambil produk-produk yang akan kami beli. Kami membeli cukup banyak, dikarenakan baik aku maupun Nanda ingin sekalian menyetok di rumah.
Semuanya lancar seperti biasa tidak ada hambatan sampai kami membayar. Namun anehnya, saat kami keluar dari supermarket dan berjalan ke arah parkiran motor, kami menyadari bahwa sedari tadi satpam yang berjaga di depan pintu masuk menatap kami dengan tatapan aneh.
"She, menurut lo pak satpam itu agak sus ga si?" tanya Ananda yang merasakan hawa tidak enak di sekitarnya."Eh iya, ngapain ya tu bapak-bapak ngeliatin kita sampe segitunya?" aku pun juga agak curiga dengan satpam itu. Karena sama-sama dikuasai oleh rasa takut, aku dan Nanda segera berlari menuju parkiran motor. Saat sampai ke motor Nanda, satpam tersebut semakin terlihat mencurigakan karena beliau seperti mengikutiku dan Nanda.
Akibat dari semua itu, Ananda langsung tancap gas dengan motornya. Sampai keluar area parkir pun, Ananda masih tetap mengebut karena takut satpam itu melakukan hal-hal gila pada kami berdua. Tiba-tiba saja, brukkkk! Motor Nanda terjatuh setelah tidak sengaja menyenggol trotoar.
"Aduh!" aku mengaduh. Benar saja, lutut kiriku sedikit terluka akibat terjatuh dari motor. Untung saja, motor tersebut dalam kondisi baik, begitupun kami walau lututku sedikit lecet.
"Aduh She, maaf banget! Jangan panik, ayo balik ke Ranch mumpung belum jauh! Gue obatin luka lo deh!" kata Ananda.
"Santai aja Nan, gue baik-baik aja kok," aku meyakinkan Nanda kalau aku tidak mengalami cedera serius. Nanda menaikkanku ke motor secara perlahan, dan kami pun kembali ke supermarket tersebut dengan kecepatan normal agar kejadian tadi tak terulang.
Sampai di sana, Ananda langsung memarkir motornya di tempat yang sama dan membantuku berjalan.
"Nan, makasih banget udah mau bantuin gue jalan. Tapi sumpah nih ya, gue baik-baik aja, masih bisa jalan sendiri tanpa dibantu," kataku jujur dan masih meyakinkan Nanda bahwa kondisiku tidaklah berbeda dari sebelum kami terjatuh."Gapapa She, kasihan lo nya ntar," kata Nanda dengan menunjukkan kepedulian padaku. Pada kasus ini, Nanda menunjukkan kebaikannya padaku dengan ikhlas, maka dari itu aku menerima kebaikan Nanda dan tak tega untuk menolaknya. Ia ternyata betul-betul sahabat yang baik, sehingga rasa menyesalku akibat pernah memusuhi Nanda timbul lagi.
Sesampainya di depan pintu masuk, kami melihat satpam yang mengikuti kami lagi, namun kali ini satpam tersebut tak nampak mencurigakan. Sebaliknya, ia malah nampak seperti ingin mengatakan sesuatu yang serius pada kami berdua.
"Dek, saya minta maaf udah buat kalian takut tadi. Saya ga bermaksud buat nyakitin atau buat kalian ga nyaman kok, saya cuma mau ngasih tau kalian kalo tadi ada ODGJ kencing di halaman parkir, ga dibersihin langsung kabur aja. Makanya saya ngeliatin itu bukan liatin kalian, tapi berusaha mencari itu ODGJ kemana. Untung sekali sudah berhasil diamankan sama rekan kerja saya, makanya sekarang kalian dan pengunjung lain udah aman, udah ga perlu panik lagi," jelas sang satpam yang sedari tadi kami curigai itu.
"Oh gapapa pak, maaf juga kita tadi curiga banget sampe kabur terus ugal-ugalan di jalan. Jadinya kita kena akibatnya deh, jatuh di pinggir jalan sampe luka dia," jelas Nanda sambil tertawa-tawa. Seketika aku dan pak satpam langsung tertawa-tawa. Melihat lututku terluka, satpam itu memintaku untuk duduk di depan dan meminta Nanda untuk membeli obat merah, kapas, dan perekat luka untuk mengobati luka yang ada pada lututku. Walaupun aku masih kuat untuk berjalan masuk mengelilingi supermarket, aku tetap menuruti perintah dari pak satpam tersebut sebagai tanda bahwa aku menghargai setiap perhatian yang ditujukan padaku.
==Unbelievable==
KAMU SEDANG MEMBACA
[SUDAH TERBIT, OPEN ORDER] unbelievable // k-idols 01l
FanfictionSudah open order via DM, Shopee, Tokopedia, langsung chat aja! "Terkadang hal yang tak dapat dipercaya bisa terjadi, namun pada saat yang sama hal yang selama ini diharapkan tak bisa terjadi" Status : Completed & published Highest rank : #1 teenlit ...