MK&BJ 67.

373 19 1
                                    

Lama di dalam perjalanan akhirnya mereka sampai di kediaman keluarga kim. Turun dari  mobil langsung masuk ke rumah dan mencari keberadaan bayi nya yang ia titipkan bersama mami.

" Mami di mana bayi ku " Tanya namjoon pada jong suk yang sedang menunggu kepulangan mereka di ruang tamu.

" Aish kau ini membuat ku kaget saja dia sudah di kamar kalian lama sekali pulangnya " Omel jong suk dan berlalu dari ruang tamu meninggalkan mereka.

Namjoon pun naik ke kamar nya.

Ceklek

Suara pintu kamar di buka oleh namjoon dari dalam kamar tampak Seokjin yang sudah tertidur menghadap ke arah pintu dengan memeluk bubu kucing baru nya itu.

" baby... Daddy kelamaan ya pulang nya hum " Lirih namjoon yang sedang memerhatikan wajah terlelap Seokjin. Dengan perlahan dia mengambil bubu di dalam dekapan Seokjin takut membangunkan tidur bayi nya itu.

" Eunghh... " Lenguh Seokjin ketika merasa ada pergerakan tu dekat tubuhnya " Ssssttt.... Tidur lagi ya sayang daddy hanya ingin mengambil bubu saja sssssttt... " namjoon sempat kaget karna mendengar suara lirih Seokjin kalau terbangun bisa menangis lagi bayi besar itu.

" Cha... Kau tidur di karpet tidak boleh dikasur arrachi " Monolog namjoon dengan kucing itu lalu menyentuh hidungnya sekilas dan bangkit dari sisi ranjang.

Merebahkan tubuhnya di sebelah Seokjin memeluk namja kesayangan nya itu dan menyusulnya menuju alam mimpi setelah memberikan kecupan selamat malam.
.
.
.

Malam berganti siang hari berganti hari esok nya. Sesuai dengan janji jimin pada Seokjin yang ingin membawanya berbelanja di luar ia tepati.

" Hyungie jinnie mau beli susu strawberry ya " ucap Seokjin dengan penuh semangat " Baiklah baby kita cari susu strawberry merek biasa yang digunakan beli daddy mu " jawab jimin menggandeng tangan Seokjin dan berkeliling super market untuk mencari merek yang sama.

" Cha ini dia sayang... Aku ingin susu ini 15 kardus " ucap jimin kepada pelayan supermarket yang selalu mendampingi mereka berbelanja.

Mereka kembali berkeliling supermarket untuk mencari bahan makanan di rumah yang sudah habis.

Brugh...

Saat berjalan Seokjin tidak sengaja menabrak seseorang yang jika di lihat sepertinya dian seorang pria " Tuan maaf kan adik ku dia tidak sengaja " Ujar jimin mewakilkan permintaan maaf dari Seokjin.

Saat pria paruh baya itu mengangkat wajahnya berapa terkejutnya Seokjin saat melihat siapa yang ia tabrak barusan. Seketika seluruh tubuhnya kaku

" A... Ap-pa " lirih Seokjin dan hanya di dengar oleh jimin saja " Wah... Seokjine kita bertemu lagi ternyata... Bagaimana apa kau sudah mendapatkan sugar daddy baru? Apa dia kaya melebihi yang sebelum nya? kalau begitu beri appa uang " Tanpa malunya pria tersebut berucap seperti itu di depan jimin dan di hadapan banyak orang.

" Jin-jinnie.. Ti.. Tidak punya uang ap-pa" Jawab Seokjin terbata bata jujur sia takut akan bertemu dengan appa nya lagi

"Bagaimana kau tidak bisa punya uang sementara kau jadi sugar baby park jimin" ucap nya yang mulai kesal dengan Seokjin karna tidak memberikan dia uang

" Be-nar appa jin-nie tidak punya uang... Daddy jin-nie bukan jimin hyung " jawab nya dengan kepala menunduk ke bawah dia takut menatap apanya yang sudah memasang wajah garang nya.

" Lalu kalau bukan park jimin ini siapa daddy mu? Ah apa tuan kim daddy mu? "Tanya nya dengan sebuah smirk di wajahnya.

Jimin masih belum bereaksi apa apa karna ia ingin melihat sampai mana tindakan tua bangka itu.
" Cepat beri aku uang anak sialan perusahaan ku di ambang ke hancuran" Kesal nya pada Seokjin dan dia juga sudah mulai kekerasan fisik pada Seokjin.

" Lepaskan tangannya bajingan kau melukai tangan nya " Marah jimin karna melihat pergelangan tangan Seokjin memerah. " Aku akan melepas kan nya tapi beri aku uang " ucap nya dengan nada marah jugA

" Siapa kau berani meminta uang pada ku dan adik ku " jimin memandang remeh pada appa nya Seokjin. " Aku appa nya... Aku yang membesarkan anak tidak berguna ini " Jawab nya dengan nada tinggi sehingga mendapatkan perhatian dari orang orang yang ada di supermarket.

" Huh appa kau bilang? Ayah mana yang menjual anak nya sendiri demi menghasil kan banyak uang? Cih orang tua macam apa kau ini" jimin yang melihat orang orang sedang memperhatikan mereka membongkar kebusukankebusukan appa Seokjin.

Orang orang yang mendengar perkataan jimin mulai bisik bisik membicarakan appa Seokjin.

" Itu kan tuan Jay. Kim Jay Young "

" Aku tidak menyangka ternyata dia ayah yang tidak punya hati nurani "

" Kenapa ya masih saja ada ayah seperti itu "

" Tidak di sangka kebusukan nya terbongkar "

" Pantas saja perusahaan yang di ambang ke bangkrutan bisa bangkit lagi ternyata menjual anak nya sendiri "

" Cih ayah macam apa dia itu "

" Lebih baik kau mati dari pada menjual anak mu. Sial sekali anak hidup manis itu "

Itulah yang samar samar terdengar dari bisikan cacian mereka pada tuan Jay Young ayah Seokjin.


To be continued 🙂

Segini dulu jangan lupa votcom oke

MAFIA KIM AND BABY JINIE ( namjin) ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang