MK&BJ 69.

375 19 1
                                    

Hai aku up lagi nih.

Selamat membaca

Flashback

di pusat kota soul terdapat sebuah keluarga yang tinggal di mansion namun tidak terlalu mewah. Mereka mempunyai keluarga yang bisa di bilang cukup harmonis jika orang orang hidup dengan pertengkaran keluarga namun ia hidup dengan kasih sayang keluarga.

Mempunyai ayah dan ibu yang baik memberikan semua kasih sayang pada anak semata wayang mereka. Memang semuanya berjalan begitu bahagia bahkan ia tidak pernah tau apa itu kekerasan, pertengkaran, pahit nya hidup, dan luka.

Dia tidak mengerti dengan semua itu bahkan merasakan nya saja tidak pernah sampai di mana semua kebahagiaan itu hilang dalam sekejap. Hidup di mana penuh luka kekerasan, bahkan di jual oleh ayah sendiri semua ia rasakan tepat saat ibunya mengalami kecelakaan dan tewas di tempat.

" Appa kita jadi jalan jalan? " Tanya seorang anak pada ayah nya " Tentu saja sayang memang jinnie mau kemana? "  tanya sang ayah.

" Jinnie mau ke Lotteword ne appa " Jawab nya

Yap ini adalah kisah masalalu kim Seokjin di mana semua kepedihan hidup di mulai.

Selesai bermain di Lotteword mereka mampir ke supermarket dan Seokjin melihat ada stand es krim di seberang toko. Tanpa pikir panjang ia menarik ibunya untuk membeli es krim.

"Jinnie pelan pelan jangan lari lari... Lihat kiri kanan sayang... " Omel sang ibu namun tidak di hiraukan  sementara sang ayah sudah pergi untuk memesan kue.

Sampai di mana Seokjin ingin melintas tapi dia tidak melihat ke sebelah kanan ada sebuah mobil dnegan kecepatan tinggi sedang melaju ke arah nya.

Tin... Tin.... Tin... Tinnn...

" JINNIE AWAAAASSSSS..... "

Brugh...

Brugh...

Bugh....

" KIM SENAAA... / BUNAAAA.... "

kecelakaan mobil terjadi begitu saja tepat di depan mata anak dan ayah tersebut. Sena mendorong Seokjin ke sisi jalan sehingga dia sebagai ganti dari kecelakaan tersebut.

Tepat di mata Seokjin ia melihat bagaimana ibunya tertabrak dengan begitu keras sehingga sang ibu menggelinding ke atas mobil lalu menggelinding kembali ke belakang mobil hingga kepalanya membentur aspal yang keras dan juga kasar tidak hanya terhempas.

Tubuh Sena terhempas ke aspal dan terseret hingga beberapa meter dengan keadaan telungkup dengan mata yang terbuka.

Saat tubuhnya terseret beberapa meter wajahnya menghadap ke arah Seokjin dan Seokjin yang melihat ibunya yang terseret dengan tangan yang seperti ingin menggapai sesuatu namun ada satu hal yang bikin merinding ibunya tersenyum ke arah nya tapi tersenyum lembut khas seorang ibu.

Jay berlari ke arah sang istri membalik tubuh istrinya dan meletakkan kepada Sena di atas pangkuan nya seketika Jay dan Seokjin histeris melihat wajah sang ibu sudah setengah lecet.

" Sayang aku mohon bertahan ya hiks... Aku akan membawa mu ke rumah sakit... PANGGIL AMBULANCE SIAPAPUN TOLONG PANGGIL AMBULANCE "teriaknya saat orang orang sudah mengerumuni mereka.

" Buna hiks.... Buna hikss... Jangan pergi hiks... Buna... Hiks... Hiks... Maaf kan jinnie hiks.. Ini salah jinnie hiks... Jangan pergi buna hiks... " Ucap Seokjin sesegukan karna menangis histeris sambil memegang tangan bunda nya yang sudah penuh dengan darah.

" Jin-jinnie.... Say.... Yang... Haah... Ja-jangan... Nang... Ngis... jin... Jinnie... Tid.... Tidak..... Sal... Lah.... Say-.... Yang... Buna... Baik.... Baik.... Saj-.... Ja " ujar Sena dengan susah payah karna selain sakit yang ia rasa  nafasnya juga sudah mulai putus putus

" Sayang hiks... Aku mohon hiks.... Bersabarlah.... Sementara lagi hiks.. Ambulance akan tiba hiks... " ucap Jay yang sudah menangis melihat sang istri

" Yeo-.... Bo.... ak... Ku... Tid-dak.... Ap.. Pa... Ap... Pa... jang... Ngan... Khawatirkan.... Ak-ku.... "jawab nya sambil tersenyum dengan manis

" jinnie.... Say-.... Yang.... Bun... Na.... Har-rus.... Per.... Gi.... Jin... Nie... Jang... Ngan.... Na... Kal.... Sam-ma... App.. Pa... Ne... bun... Na say... Yang.... Sam.... Ma... Jin... Nie... Haaah.... Jin... Nie... Jan.. Ji Sam... Ma bun.. Na... Jad... Di.... An-ak yan... Ng... Ba.. Ik... Ya.... Jang... An... Jah.. Hat haaah.... Pad.... Da.... Sia.. Pa... Pun... Ne. " ucap Sena dengan nafas yang terputus putus

" Yeo.... Bo... Ak-ku... Tit... Tip... Seok.... Jin... Jag... Ga di... A... Deng... Ngan... Baik... " ujarnya lagi pada Jay

" Sayang kita akan jaga dia bersama hiks... Aku mohon... Bertahan lah... Sebentar.... Lagi ambulance datang... " jawab Jay yang masih menangis

" jin... Nie bis... Sa pel... Luk... Bun... Na? "Tanya Sena dan di angguki oleh Seokjin.

Seokjin memeluk buna nya dengan airmata yang masih mengalir deras. Puas dengan berpelukan Sena lebih dulu melepas pelukan nya.

" Bun.... Na... Har... RUS.... Per... Gi jin... Nie... Ing... Ngat.... Pes... San... Bun... Na... Kan... "tanya Sena lagi

" Buna jangan hiks... Pergi hiks... ! Iya... Jinnie hiks... Ingat. Hiks.... Dengan hiks... Pesan buna hiks... Buna jangan hiks.... Pergi.... "

" BUNAAAAAAAAAAAA" Teriak Seokjin dan semakin histeris melihat Sena menutup mata dengan senyuman yang masih terukir di wajah nya.

" SENAAAAAA.... Sena... Sena... Bangun sayang.. Jangan tutup hiks mata mu... Sayang bangun... KIM SENA KU BILANG BANGUUUNNN.... " Teriakan frustasi dari Jay melihat istrinya meninggal di tempat kecelakaan.

Orang orang yang melihat itu sedih bercampur hari melihat kepergian Sena dengan wajah tersenyum nya.

Skip

Selesai memakamkan Sena dengan layak Seokjin dan Jay pulang ke mansion miliknya. masuk ke kamar tanpa menghiraukan perasaan Seokjin yang masih berduka Seokjin yang melihat ayah nya seperti itu hanya beranggapan bahwa mungkin ayahnya masih sedih dengan kepergian ibunya jadi dia memilih berlalu ke kamar nya saja.


To be continued 🙂

Segini dulu jangan lupa votcom oke

MAFIA KIM AND BABY JINIE ( namjin) ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang