MK&BJ 74

323 17 1
                                    

Di tengah tengah NamJoon yang sedang membabi buta memukul bg tadi Jong ki langsung berlari ke arah nya untuk menghentikan perbuatan nya.

" Hey hey hey tenang son... Kalau kau begini tidak akan ada hasil nya mau kau bunuh pun dia bayi mu tidak akan kembali... Tenang oke sekarang masuk ke dalam kita cari jinnie sama sama oke " jelas Jong ki. Mendengar ucapan papi nya NamJoon pun menghentikan aksinya lalu masuk ke dalam meninggalkan mereka yang masih ada di sana

" Bawa dia ke ruang sakit " Perintah Jong ki tanpa menunggu dua kali para bg yang ada di sana langsung membawa teman nya ke rumah sakit. Kemudian masuk ke dalam untuk membantu pencarian Seokjin.
.
.
.

di suatu tempat atau lebih tepatnya ruangan yang minim pencahayaan terdapat seorang namja yang baru saja sadar dari pingsan nya.

" aakkhh... Kepala jinnie pusing sekali " Ringisnya saat merasakan pusing di kepala nya.

Orang itu adalah Seokjin yang baru saja bangun dari pingsan nya akibat di bius oleh karang yang menculik nya. " Jinnie ada di mana? Kenapa di sini gelab sekali" ujar nya terus terusan dan mencoba mengingat ingat apa saja yang menimpanya.

Namun semakin ia memaksa untuk mengingat semakin pusing yang ia rasakan.

Ceklek...

Pintu bewarna biru tua itu di buka hingga menampilkan seorang wanita yang bisa di bilang cantik sedang menatap Seokjin dengan seringainya. " Apa kau sudah bangun jalang kecil? " ucap nya pada Seokjin

Bukannya menjawab Seokjin malah terkejut saat ia mengetahui satu fakta bahwa dia mengenal orang itu
" Ro-rose noona " ujar nya lirih namun masih bisa di dengan sang pemilik nama.

" Hay jalang kita bertemu lagi. Bagaimana apa kau suka dengan kejutan ini? Aku sudah mempersiapkan hal ini dari lama" ujar rose dengan wajah seolah olah sedih.

Ck mendrama sekali kau rose.

" Noona kenapa jinnie ada di sini? Jinnie mohon noona lepaskan jinnie " Ucap Seokjin sambil terus berusaha membuka ikatan tangan nya.

" No no no aku tidak akan melepaskan mu jalang karna kau sudah berani mendekati tuan kim! Kau tau aku sudah lama menginginkan posisi mu saat ini tapi kau dengan mudah mengambil nya " Geram rose berjalan cepat mendekat ke arah Seokjin karna kini emosinya sudah di ujung.

Plak...

Satu tamparan yang di dapat Seokjin dari rose padahal dia sendiri tidak tau salah nya apa

" Noona bukan aku yang mendekatinya tapi daddy sendiri yang membawaku dari tempat itu " jawab Seokjin dengan mata yang berkaca kaca siap untuk menangis

Plak...

Satu tamparan lagi Seokjin dapatkan di pipi kiri nya " Berani sekali kau memanggilnya dengan sebutan itu! Hanya aku yang pantas memanggilnya seperti itu! " Ujar Irene menatap Seokjin marah bahkan wajahnya sudah memerah karna marah.

" daddy bilang panggilan itu hanya pantas untuk ku bukan orang seperti mu " jawab Seokjin yang entah dapat keberanian dari mana

Plak...

Plak...

Bukan satu lagi melainkan dua sekaligus tamparan yang Seokjin dapat sehingga membuat sudut bibir nya berdarah. " DIAM KAU SIALAN AKU TIDAK MENYURUHMU UNTUK MENJAWAB" Bentak rose membuat Seokjin sontak kehilangan keberanian yang baru saja dia dapat.

Ceklek.

Pintu terbuka menampilkan seoranb pria paruh baya di ambang pintu dengan wajah menyeringainya. Seokjin semakin di buat kaget dengan kedatangan pria itu " Appa " Ucap Seokjin lirih.

" Hay anak sialan apa kau masih ingat dengan ku? suami dari istri yang telah kau bunuh? " Ucap tuan Jay pada anak nya sendiri

Deg...

Mendengar perkataan appa nya seketika membuat dada Seokjin berdenyut nyeri bayang bayang kebahagian dan kesedihan di masa lalu nya kembali terlintas di pikiran nya.

" sayang apa saja yang sudah kau lakukan pada nya hm " Tanya jah lembut pada rose.

" Tidak ada aku hanya menamparnya tapi dia menghinaku sayang " Adu rose pada Jay.

'Padahalkan tidak ada yang menghinanya dia saja yang mencari perhatian dasar jalang'

Jay yang mendengar aduan dari rose menatap Seokjin marah.

Plak...

Plak...

Lagi lagi Seokjin mendapat tamparan dari dua manusia di depan nya ini " BERANI SEKALI KAU MENGHINA KEKASIH KU ANAK KURANG AJAR " Bentak Jay dan lagi lagi membuat Seokjin semakin ketakutan dengan mereka.

" Honey kau duduk saja di sana aku ingin bermain dengan anak sialan ini " ucap tuan Jay sambil menunjuk kursi yang berada tidak jauh dari kursi Seokjin.




To be continued 🙂

Segini dulu jangan lupa votcom oke

MAFIA KIM AND BABY JINIE ( namjin) ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang