Assalamu'alaikum semua
karya pertama ARFADHILA OKTARI
Mohon bantuan Follow sebelum membaca dan vote komentar gratis tidak di pengut pembayaranTerima kasih. ??
Dan Terima kasih telah dukung doa restu orang - tua bisa novel ini di publish
(perdana...
Assalamu'alaikum Selamat malam, pagi dan sore hari. Jangan lupa vote komentar sayang.
Tidak ada sebahagia anak dan orang tua menjalani kebahagiaan dunia setelah kematian
╞═════𖠁𐂃𖠁═════╡
Yoga Anjaya
Palembang.
Pukul jam 22 :00 Wib Palembang , acara telah selesai dan semua sudah pulang kediaman masing masing.
Namun berbeda dengan Miko berfikir perkataan Ezra dan menjalankan mobil menuju rumah, dan berhenti halaman rumah turun, dari kendaraan jalan masuk rumah melihat seseorang payuhbara itu papa tercinta sedang menanti putra satu satu tidak ada masalah seperti kembar , bernama Anggara masih terkurung oleh kesalahan besar, sehingga Anggara menikmati juruji tahanan polisi Jepang selama 20 tahun terancam oleh kelakuan ceroboh mengikuti Miko, dan hentikan langkah jalan anak pertama.
"Miko! " suara lantang seorang Farid.
Menoleh dan mendengar suara papa semakin menyusahkan pikiran penuh. "Iya? Kenapa papa, Miko sedang capek jangan lagi drama mu. " Meninggal papa langsung bergegas masuk kamar dan bantingkan tubuh kasur atur nafas melihat HP.. Ikut buat konten grup whatsapp.
Anggap saja mereka di grup whatsapp 😃
"Dasar anak kurang ajar Miko. " Ujar Farid kesal pada putra nya.
"Aku akan tidur. " dan kemudian tidur dengan nyenyak ketika pagi telah datang menyinar bumi dan langit tanpak menyinar para pemimpin muka bumi , manusia mulai aktivitas pagi hari telah bangun dari mimpi indah meskipun halu belum hilang pemikiran terutama halu idola seperti Black pink, dan Bts.
"Selamat pagi tuan muda. " melihat Miko habis baru bangun tidur.
"Pagi ." Ujar Miko melihat papa turun dari tangga duduk kursi.
Langsung ke balkon duduk di sana menikmati pagi cerah serapan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Duduk dengan santai memakai kaca mata dan tersenyum tipis.
Melihat papa diam keingat kejadian semalam hanya memelas , mungkin papa hukum dan marah kejadian tidak acuh , bahkan untuk mengajak bicara pun tidak penting bagi nya.
