-Jisungfe hawk Martin-

450 37 4
                                    

➤; ᴡᴇʟᴄᴏᴍᴇ ᴛᴏ ᴛʜɪs ʙʟᴏɢ.↶





↶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














...






3 tahun yang lalu, ada kasus penculikan anak yang—benar-benar menggemparkan Britania Raya—bahkan bisa sampai ke Kerajaan Negara.

Lelaki psikopat menculik serangkaian anak-anak yatim piatu—mengurung mereka diruangan tanpa oksigen dan memaksa mereka memakan kotoran hewan—lalu tubuh yang telah lemas akan dipotong-potong.

JisungFe hawk Martin merana terkadang bila ingat masa lalu—kini ia buntung dan tertinggal sedikit memori saat dua kakinya dilibas dengan kapak sehingga Jisung merasa kosong—ia pingsan namun dipaksa bangun dan dibenturkan kepala pada tanah.

Otaknya dicuci, disiksa dan melihat anak lain disiksa—menjerit sakit dan harus mendengarkan anak lain menjerit sakit—memaksa telan kotoran hewan hingga sakit perut telah membawa luka permanen di hatinya sehingga trauma itu akan membuatnya histeris kala mengingat.

Meski pun sempat mendapatkan perhatian pemerintah nyatanya kini tidak ada lagi gunanya, tidak lagi berkesan atau mungkin karena Jisung telah menyusahkan dalam artian menjadi beban—Jisung tidak bisa melakukan apa pun dengan kaki buntung seberapa keras ia berusaha, hanya saja jarang ada orang yang memerhatikan usahanya makanya kini ia sendiri saja.

Kini ia telah menjadi lalu, semuanya hanya mengenangnya tanpa berbuat apa pun, layaknya namanya yang masih ada dikoran-koran pagi sebagai korban penculikan ditemukan dengan dua kaki buntung—lalu orang-orang akan mencelat mengasihani namun tiada satu pun yang berniat mengubah keadaan Jisung kini.

Ia terduduk dijalan, merangkak kesana-kemari sambil mengemis sebisanya atau terkadang terduduk tidak berdaya dipinggir jalan menelungkupkan wajah pada tangan lalu menangis dalam diam ditengah keramaian di iringi dengan menahan lapar, Jisung telah diusir dari kontrakannya karena sudah 5 bulan tidak membayar dikarenakan kondisi Jisung yang tidak ada satupun menerima bekerja—padahal ia memiliki kepintaran den kecekatan yang mumpuni.

Jisung menatap muak, berujar sarkas, benci pada dunia yang memandang fisik—dirinya juga tidak mau jadi korban namun mengapa telah banyak orang-orang yang jadi sinis? Mengapa mereka yang dulu mengasihani sekarang malah menghakimi? Apa yang telah terjadi? Sungguh Jisung tak bisa menerima apa yang telah terjadi dihidupnya.

Ada anak-anak, orang tua, akan merunduk mengelus kepala anak mereka, atau orangtua yang akan mengecup pipi saat anaknya menangis, atau orangtua yang akan membelikan mainan karena kasihan dengan anak yang menangis—di putaran takdir atmosfer dunia yang dingin Jisung menjauhkan diri dan memandang dalam kesendirian.

𝐭𝐫𝐚𝐩. |𝐅𝐄𝐋𝐈𝐗 𝐇𝐀𝐑𝐄𝐌• Stray Kids for Stay. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang