-Jeongin Orlando-

317 37 1
                                    


➤; ᴡᴇʟᴄᴏᴍᴇ ᴛᴏ ᴛʜɪs ʙʟᴏɢ.↶

↶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













...




PANTI asuhan pinggir Britania Raya memiliki satu anak manis yang sangat istimewa—dan hanya satu-satunya.

Anak-anak lain sering menyebut Jeongin—namun si empu memperoleh nama sendiri entah mengapa—'Je' saat ditanya pun hanya kedipan polos tanpa unsur apa-apa.

Dia jadi satu-satunya anak yang dikucilkan karena sulitnya komunikasi—Jeongin jarang merespon obrolan untuknya atau anggap abai fokus pada dunia sendiri dengan boneka rubah rusak dalam dekap, mengerjab saat laksa lain berbicara atau melengos saat laksa lain marah-marah—nampak abai seperti kriterianya sendiri.

Kemudian pengasuh lain jadi jengah—lantaran tidak ada yang direspon saat bercakap, Jeongin acuh dan sibuk dengan dunia ajaibnya sehingga pengasuh 𝘬𝘦𝘭𝘦𝘱𝘢𝘴𝘢𝘯, namun kadang Jeongin akan sedih bila dibentak—namun ekspresi nya tiada kesedihan yang berarti—layaknya hatinya sulit membaca kondisinya sendiri.

Meski pengasuh-pengasuh cuek padanya—masih banyak anak-anak yang mau jadi teman Jeongin meski hanya makan hati karena tidak direspon dengan baik—kepala Jeongin hanya angguk-angguk dan geleng-geleng membawa ketidak puasan dalam hal 'kecacatan'.

"Heh! "

𝘽𝙪𝙜𝙝!

Mendadak sendok terlempar ke-kepala Jeongin sehingga keterdiaman memenuhi wajah, Jeongin memegang kepala yang berdenyut namun tetap melanjutkan makan dengan tenang—hingga salah seorang anak lelaki menghampiri dan memeluk kepala Jeongin.

Tangisan terdengar—"Kakak tidak boleh terus-menerus menyakiti Jeongin! "Bocah itu bersungut layaknya tengah melindungi Jeongin—hingga mata-mata kecil menatap mereka berdua.

Dengusan sebal tersua dari mulut sipengasuh muda—" Dia tidak mendengarkan kakak saat bicara! Dia hanya diam dengan tampang bodoh tanpa mau menghargai orang tua, itu perilaku yang menjijikkan—"

"Kakak harusnya tahu bagaimana keadaan Jeongin! Menyiksanya untuk mendapatkan perhatian adalah hal paling bodoh yang dilakuan orang dewasa! " potong anak tersebut membuat anak lain bersorak heboh kebanyakan menyetujui.

Sang pengasuh tertohok—"Scott Harrison! Beraninya—"

"Cukup!! "

Kemudian selalu berakhir dengan pertikaian yang sama—pemilik panti akan mengomeli pengasuh yang mengasari Jeongin dan anak-anak yang peduli akan mendekati Jeongin sekedar beri peluk erat untuk tidak membebani otak Jeongin yang lelah berpikir keras.

𝐭𝐫𝐚𝐩. |𝐅𝐄𝐋𝐈𝐗 𝐇𝐀𝐑𝐄𝐌• Stray Kids for Stay. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang