-Minho Johansen-

287 34 10
                                    

➤; ᴡᴇʟᴄᴏᴍᴇ ᴛᴏ ᴛʜɪs ʙʟᴏɢ.↶

↶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




...



BIBIR se-seksi Minho sulit bercengkrama—atau mungkin pada dasarnya begitulah takdirnya—dengan sifat seramah itu mana bisa orang sadar bahwa Minho terlahir bisu—memang wajah tampan mengalahkan segalanya.

Pendengaran nya juga tidak begitu baik—terkadang Minho merasa ucapan orang lain padanya sangat samar seolah tengah berbicara dalam jarak jauh—

Kalau diwajah ada yang mengagumi, telisik dalam lebih maka ada juga yang meledek tentang mulut—mereka yang mulutnya setajam semurai memang bebas berkata seenaknya.

Lihatlah mereka——mulut tidak ada rem.

Kasihan sekali Minho yang tidak bisa membalas apa pun hanya termangu dengan tampang bodoh—maksudnya tidak mungkin Minho ngomel-ngomel membela diri dengan bahasa isyarat kan?

(Ya itu tidak salah juga, tapi merepotkan tahu,)

Mungkin pula ada yang menyepelekan kisah Minho karena dia senang menjadi aneh—namun Minho sukar menangis dengan tersenyum, pantas kah dirimu mencemooh manusia yang tak tahu apa pun ini?

Jangan hanya karena dia tidak bisa membalas ucapan mu  kamu bisa jadi songong—Minho diam-diam lumayan psycho juga.

Semua bermula masa smp—Minho yang muak dengan pembullyan yang diderita mencolok mata seorang perempuan dengan jari tengahnya sendiri—kesal karena rambutnya selalu jadi sasaran jambakan.

Waktu itu tidak berkata apa pun—mukanya dingin seolah menunjukkan bahwa si Johansen yang berkuasa, mengepal erat lalu melayangkan tangan—bukan memukul namun mencolok dua mata gadis itu, kesal sekali karena sorot merendahkan nya.

Hanya satu orang yang telah musnah—Minho putus sekolah dengan muak lalu beralih menjadi koki—lantaran hidup telah begitu menjijikan namun harus tetap dipijakkan.

Minho menggeleng sekenanya—dibuat tercengang dengan kirminalitasnya—Minho tak kunjung ada perubahan. Hatinya telah jadi kejam—dunia begitu ingin ia injak injak, purdah tiada lagi dimata.

Minho acap kali berujar muak.

Nyatanya memang telah jadi muak.

Bahkan di dunia kerja koki yang begitu digemari masih ada yang jadi tokoh antoagonis—Minho lelah dirundung, sialan.

𝘽𝙧𝙖𝙠!

𝐭𝐫𝐚𝐩. |𝐅𝐄𝐋𝐈𝐗 𝐇𝐀𝐑𝐄𝐌• Stray Kids for Stay. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang