(𝙩𝙧𝙖𝙥) 𝙣𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧 : -35- "Ayah ibu, basi sudah. "

132 9 2
                                    


➤; ᴡᴇʟᴄᴏᴍᴇ ᴛᴏ ᴛʜɪs ʙʟᴏɢ.↶

╚══════✮❁•°❀°•❁✮══════╝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

╚══════✮❁•°❀°•❁✮══════╝







































...



SUDAH  lewat jam duabelas, namun semua sepakat tidak mau pulang, dikarenakan sangtuan yang kecil belum bisa tenang jikalau Jisung Chris belum ditemukan, air-air hujan sudah meluruh delapan malam tadi dan mereka hujan-hujanan namun tak peduli asal ego bos bisa terpenuhi.

Sophia menggigil, duduk dalam mobil memerhatikan enam orang didepan mondar-mandir saling teriak ini itu dengan panik dan marah, disertai Felix Serra yang tak bisa berhenti menangis meraungi dua orang tercinta, Sophia dibuat gamang antara dendam dan iba.

Pasti sakit, orang yang dicintai menghilang, Felix tidak akan menduga ini, Sophia tahu rasanya, bahkan orang tua Felix jauh lebih suka padanya dari pada dengan anak kandung karena normalitas mereka berbeda.

Namun jika Sophia menerka, jika Felix terlahir normal menyukai wanita seperti laki suci maka apakah hidupnya tidak akan seperti ini? Jika penculikan itu bisa dielakkan?

"Hilang... "

Sophia ikut berdiri dengan tangan dua ditahan, berjalan pelan-pelan ke arah barat tuk ikut mencari dua orang hilang secara sukarelawan, di sekitar wilayah yang sepi bermarkasnya para penjahat.

Sophia mengendus, karena sebenarnya terasa tidak enak, mencium bau busuk disekitaran Felix, seperti baunya darah? Atau juga sama seperti bau daging yang basi, pekat sekali,

Hidungnya digosok pelan, karena membaui ini Sophia jadi ingin muntah dan tak fokus, mencari Jisung Chris, bisa-bisanya Felix berbau seperti itu.

Ada apa sih,

Sophia kan jadi overthinking, apakah dugaannya selama ini benar atau hanya prasangka, terlebih ketika tadi melihat semacam hantu yang mengikuti Felix, bau badan busuk dan kematian yang tidak terwujud—

Sophia menghela, dia harus berhenti memikirkan yang tidak-tidak tentang Felix, hatinya sudah mulai lega dan saat ini tulus mau membantu mencari, meski sepertinya Tuhan tidak mau hatinya berdamai dengan Felix.

Sophia tidak benar-benar benci, Felix. Ia yakin bahwa si kecil itu tidak akan jadi semengerikan sekarang jika saja masa lalu nya yang berusia kecil sedikit lebih indah.

"Jisung yang pipinya gemuk, Chris yang... Apa ya... "

Sophia terus bergumam, berpisah agak jauh dari rombongan Felix, memberanikan diri memasuki celah-celah kecil dengan harapan mendapat clue, masih memikirkan apa yang khas pada diri Christopher.

𝐭𝐫𝐚𝐩. |𝐅𝐄𝐋𝐈𝐗 𝐇𝐀𝐑𝐄𝐌• Stray Kids for Stay. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang