(𝙩𝙧𝙖𝙥) 𝙣𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧 : -31- "semuanya berlebihan. "

169 13 3
                                    

➤; ᴡᴇʟᴄᴏᴍᴇ ᴛᴏ ᴛʜɪs ʙʟᴏɢ.↶



↶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



































....






FELIX  sangat nyaman dipeluk Jeongin malam berlangsung pagi itu ketika matahari mulai berjalan, mereka sama-sama mendekat untuk meraup peluk yang berisi cinta, saling mendusal hingga Jeongin sesak ketika baru bangun lehernya dipeluk sampai cekik oleh Felix, yang masih lelap tidurnya sambil menganga lebar membuat perairan dibantalnya.

Jeongin tanpa sadar tersenyum dijam 8 pagi ini, hanya karena sendi tubuhnya yang awalnya lelah mati rasa langsung lancar dan ringan sekali ternyata hanya karena melihat bos tercinta yang cantik sekali waktu tidur. Jeongin mencium kening Felix, namun tidak cukup sekali melainkan puluhan kali, ia menyatukan kening mereka bersama sambil memejam merasakan detakan jantung yang keterlaluan,

Ada cinta didalam, cinta yang masih ada, bocah sepertinya mencintai pembunuh tua yang awet muda, rasanya masa depan Jeongin akan penuh dengan tragedi.

"Kak Felix, "

Jeongin menggumamkan nama setan itu, bos setan, dengan penuh cinta karena memang cinta, dan rasa cinta ini tidak bisa ditahan, ini adalah rasa cinta yang keterlaluan, terlalu besar dan terlalu banyak. Hingga Jeongin kewalahan, harus mengontrol sekuat apa lagi cintanya yang berlebihan.

Mereka seperti harus memiliki satu sama lain—Rasanya Felix sepertinya ditakdirkan untuk Jeongin. Ketika Felix mengajarkan tentang takdir yang ada baik dan buruk untuk Jeongin. Jeongin tak mampu menebak apakah mencintai dan bersama Felix adalah.... Takdir yang baik ataupun buruk—tuhan—Jeongin tak tahu.

Dia bahkan tak sempat untuk takut saat tahu betapa Felix adalah 𝙫𝙞𝙡𝙡𝙖𝙞𝙣, cinta memang dapat membuat orang seperti dirinya yang tak terlalu pintar menjadi bodoh tak berdaya.

Jari Jeongin memencet riang dan lembut pahatan kulit Felix—bos Serra  tidak memiliki kulit putih seperti albino, kulit Felix memang putih tapi cenderung putih pucat seperti orang sakit bukan putih yang manis dan terang seperti Jeongin, tapi sensasi kulit mereka sangat berbeda. Kulit Felix sangat halus seberapa sering dia membunuh, kulit Jeongin sangat kasar dan tegas padahal dia jarang beraktivitas.

"Hmmm.... "

Deheman Felix berat didengar Jeongin, yang kemudian tangan yang telapak nya kecil mendorong wajah Jeongin,  Felix tak suka tidur nyenyak nya di ganggu, Felix mencak-mencak sebentar dengan bibir basah yang mengerucut lalu kemudian memalingkan muka dari Jeongin dan kembali tertidur.

𝐭𝐫𝐚𝐩. |𝐅𝐄𝐋𝐈𝐗 𝐇𝐀𝐑𝐄𝐌• Stray Kids for Stay. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang