(𝙩𝙧𝙖𝙥) 𝙣𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧 : -32- "Kemana... "

100 11 3
                                    

➤; ᴡᴇʟᴄᴏᴍᴇ ᴛᴏ ᴛʜɪs ʙʟᴏɢ.↶


↶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















































...







FELIX—sedang menggendong bayi perempuan dengan bibir mencucu bersenandung riang.

Mengelus adik bayi, mencium, berbicara lucu, tertawa, memeluk, dan menatap gemas, sambil goyang-goyang pelan. Mukanya yang riang ada kasih orangtua terlihat bersinar, matanya memancarkan kehangatan membuat pipinya merah merekah, manis sekali bersamaan dengan suaranya yang bernyanyi.

Oh betapa indahnya pemandangan.

Changbin bahkan memerah sendiri muka. Menutupi dengan tangan.

"Ah lucu sekali demi apa pun... "

Itu keluh Felix sepanjang perjalanan yang tak begitu ditimpali oleh para pelayan, yang sudah dibikin senyum-senyum bersama karena tingkah menggemaskan Felix dengan adik bayi.

Bahkan mereka mengantri paspor Jisung yang mewakilkan Felix karena sibuk cekikikan dengan adik bayi, yang mengusek-ngusekkan wajah ke dadanya sambil merengek kecil sehingga Felix semakin geli, mencium hidung kecil sang bayi.

Bahkan hidungnya saja sangat lucu—ohmy—Felix gemetar  menahan kegemasan. Mukanya saja sudah merah duluan...

Itu amat manis hingga ramai-ramai para Butler menengok untuk kemudian tersenyum melihatnya— terutama Minho yang sudah mau menangis karena Felix yang merhargai upaya Minho mendapatkan bayi perempuan meski kini Felix nampak mencintai bayi tersebut.

"Lucu ya? Kira-kira sudah diberi nama belum? "

Minho hendak tergerak menjawab pertanyaan Seungmin namun terpaksa terkatup—tidak mau serampangan berkata 'Rosemary' biar yang lainnya tidak curiga dan semakin menuduhnya sebagai pemerkosa.

Dilihatnya, Felix menggesekkan pipi pada adik bayi yang kemudian tertawa karena geli, lalu dua pipi Felix ditarik dan dielus bikin Felix kegirangan nyengir-nyengir, tawa bayi dan tawa Felix seakan bermain latar pada kabin first class dari bandara Canada menuju Britania.

Seluruh kabin itu hangat—para pekerja pesawat melirik Felix sambil senyum-senyum begitupula para Butler yang merasai relung hangat, ini adalah rasa yang menyenangkan menatap orang yang dicinta sedang mengasuh bayi dengan penuh kasih.

Minho tersenyum—akan sangat disayangkan bila Felix menjadikan bayi itu korban pembunuhan padahal Theresa hanya pembisnis biasa. Namun terserahlah—Minho tak peduli Theresa.

𝐭𝐫𝐚𝐩. |𝐅𝐄𝐋𝐈𝐗 𝐇𝐀𝐑𝐄𝐌• Stray Kids for Stay. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang