4. Anak Angkat

744 193 76
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم.

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Gimana kabarnya semua?

Contoh hal-hal positif dalam cerita ini dan jangan ditiru bila ada hal yang buruknya, jadikan cerita ini sebagai pembelajaran ya🙏

Baca cerita ini saat kalian senggang, jangan sampai meninggalkan kewajiban seperti shalat dan membaca Al-Qur'an.

Tinggalin jejak yaa dengan cara vote dan komen, jangan jadi pembaca gelap nanti gak berkah!

Semoga kalian suka ya Aamiin♡

Hari ini memasuki hari keempat kepulangan Tristan di Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini memasuki hari keempat kepulangan Tristan di Indonesia. Siang menjelang sore yang cukup sejuk membuat Clara bosen hanya berdiam dikamar, apalagi hari ini libur. Clara membawa laptopnya menuju ruang tamu. Awalnya ia berniat ingin bersantai diruang keluarga sambil nonton drakor atau streaming NCT, boyband kpop kesukaannya. Namun, diruang keluarga malah ada bundanya yang sedang asik-asikkan tiduran dipaha ayahnya sambil menonton televisi dan bercanda ria.

"Pacaran mulu," sindir Clara berjalan melewati Hadi dan Shella.

"Ayah, itu suara siapa ya? Kok ada suaranya doang tapi gak keliatan orangnya," ledek Shella dipangkuan Hadi.

"Suara apa bunda? Kok ayah gak denger apa-apa?" sahut Hadi ikut meledek.

Clara memutar bola matanya jengah, "Yaelah udah tua manggilnya ayah bunda, kek bocah SD di depan komplek aja."

"Sirik aja mbak, makanya cepetan nikah biar bisa mesra-mesraan tanpa takut dosa. Kasian deh mbaknya udah empat tahun belum dikasih kepastian!" ejek Shella, Hadi hanya terkekeh membuat Clara lanjut berjalan menuju ruang tamu sambil menghentak hentakkan kaki nya sebal.

Clara yang mengenakan kaos dan rok duduk bersila lalu ia meletakkan laptop di pangkuannya, ia mulai membuka laptop nya dan mencari apa yang ingin ia tonton sambil membuka beberapa snack dalam plastik yang ia bawa. Beberapa saat kemudian ada yang membuka pintu, Clara mendongak ternyata orang tersebut adalah Tristan yang berpakaian sangat rapi. Kemeja putih, celana dan sepatu pantofel hitam. Clara mengernyit heran mengapa abangnya itu sering berpakaian hitam? Mungkin jika saat ini Tristan tidak memakai dasi hitam, pasti ia akan memakai kemeja hitam juga.

"Assalamu'alaikum." Tristan mengucapkan salam saat melihat Clara berada diruang tamu, tapi Clara hanya diam saja. "Jawab salam hukumnya wajib, Clara."

"Wa'alaikumussalam."

"Kamu sedang apa?" tanya Tristan basa-basi.

"Lagi nguras kolam!" ketus Clara.

"Loh, terus kenapa kamu tinggal main laptop disini? Kenapa gak suruh Pak Samsudin aja?" bingung Tristan.

Menggenggam Dalam TahajudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang