بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم.
"Jika bukan aku yang kamu pilih, aku akan berdoa semoga setiap kamu menatap matanya, ada bayangan wajahku dimatanya."
-Mavendra Argani
Tiga hari telah berlalu, di hari jum'at ini adalah penentuan lamaran Clara. Jam menunjukkan pukul sepuluh lewat lima, siang hari ini terasa lebih terik daripada biasanya.
Lagi-lagi Clara menghela nafasnya, ia menatap ambang ke arah jendela di kelas kampusnya itu. Pikirannya berantakan. Ia takut jika nanti malam, bukan seperti yang dia inginkan.
"Cla, jangan diem mulu. Ini kayak bukan lo, tau!" celetuk Letta disamping Clara.
"Gue ngerasa bersalah sama Maven, Ta. Lo tau kan, kondisi ekonomi Maven sekarang lagi menurun dan sekarang gue malah nambah beban dia," sahut Clara.
"Lo itu bukan beban dia, Cla. Maven kan sayang banget sama lo. Maven pernah bilang ke gue, kalo lo itu semangatnya dia. Lo sama Maven itu udah pacaran lima tahun lamanya, wajar lah bokap lo minta kepastian sama Maven, karena bokap nyokap lo pengen lo dapet yang jelas dan terbaik."
"Positif thinking aja, Cla. Ortu lo pasti luluh kok," kata Letta. "Gue yakin semua bakal baik-baik aja."
Letta terus berusaha menenangkan Clara. Sejujurnya Letta pun merasa cemas setelah mendengar penjelasan Clara yang mengatakan bahwa Maven tidak bisa melamarnya hari ini seperti yang di minta ayah Clara. Alasannya karena Maven belum cukup modal dan mahasiswa arsitektur itu belum bisa hafal surah Ar-Rahman.
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
"Apa kalian pernah berpikir, 'Apa sih tujuan Allah menciptakan kita hidup di dunia ini?"
"Sebenarnya jawaban dari pertanyaan itu sangat sederhana. Tujuan Allah menciptakan kita hidup di dunia ini adalah untuk menguji siapa yang paling baik amalnya. Sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Mulk ayat dua."
"Allazii khalaqal mawta walhayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalaa, wa huwal 'aziizul ghafuur."
"Artinya adalah yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun."
"Maka dari itu, kita harus menggantungkan segalanya pada Allah, semua bagian dari hidup ini adalah ujian. Apapun yang kita alami adalah kehendak Allah, jika terjadi hal yang menyenangkan itu anugerah, tapi itu bisa jadi ujian. Bisa menjadikan kita sombong bila kita tidak ingat yang memberi kesenangan adalah Allah. Saat sedang susah dan sedih pun itu ujian, karena di saat itulah rasa sabar kita Allah uji. Bila kita mampu bersabar dan tawakal, Insya Allah kita akan dapat banyak pahala dan Allah akan beri kebahagiaan yang tidak terduga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggenggam Dalam Tahajud
SpiritualApa kalian pernah mendengar cerita tentang seorang abang yang melamar adik perempuannya? Mustahil bukan? Tapi hal tersebut terjadi pada Clara Hafizah. Tristan Al-Zhafi, dialah orangnya. Demi bisa menjaga dan menuntun adiknya ke jalan yang lebih bai...