14. Maven Bunuh Diri?

409 97 1
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم.

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Gimana kabarnya semua?

Contoh hal-hal positif dalam cerita ini dan jangan ditiru bila ada hal buruknya, jadikan cerita ini sebagai pembelajaran yaa🙏

Baca cerita ini saat kalian senggang, jangan sampai meninggalkan kewajiban seperti shalat dan membaca Al-Qur'an.

Tinggalin jejak yaa dengan cara vote dan komen, jangan jadi pembaca gelap nanti gak berkah!

Tidak terasa langit telah gelap, Clara baru saja selesai menunaikan salat isya dan membaca Al-Qur'an dengan metode yang pernah ia pelajari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak terasa langit telah gelap, Clara baru saja selesai menunaikan salat isya dan membaca Al-Qur'an dengan metode yang pernah ia pelajari. Sebenarnya sejak kecil ayah dan bundanya selalu mengajari nya membaca Al-Qur'an, tapi gadis itu tidak pernah mendalaminya.

Beberapa kali Clara melirik ke arah ponselnya yang telah ia silent, karena jika tidak pasti hingga kini ponsel nya akan terus berdering akibat notifikasi dari Maven. Bukannya ia tidak ingin menjelaskan pada Maven, tapi suasana hati nya sekarang benar-benar sedang tidak baik dan Maven selalu bisa membuatnya tenang. Clara merasa ia harus berhenti bergantung pada Maven.

"Ra, hp lo kenapa?" celetuk Letta yang tiba-tiba menghampiri dirinya di depan musholla.

"Hp gue?" Clara mengulang kalimat yang sahabatnya ucapkan.

"Iya, hp lo ada kan? Kenapa gak online?" sahut Letta dengan melemparkan pertanyaan lagi.

Clara merogoh kantong celana kulot nya dan mengeluarkan ponsel miliknya. "Nih hp gue, lagi mode off."

"Astaga, pantes lo susah banget dihubungi!" keluh Letta terlihat frustasi.

"Lo hubungi gue?" Clara mengernyitkan dahinya, "Lo kan ada disini juga, ngapain lo hubungi gue lewat hp?"

"Bukan gue yang hubungi lo, Ra. Tapi Zio!" jawab Letta sedikit kesal.

Clara merasa semakin bingung, "Zio? Kenapa Zio hubungi gue? Tumben."

Letta menghela nafasnya, "Makanya itu buka hp lo, jangan pasang mode off!"

"Gue sengaja pasang mode off untuk sementara, Letta. Lo tau kan, Maven orangnya gimana? Pasti saat ini dia terus berusaha hubungi gue, dan gue takut kena bujukan dia," jelas Clara sambil menyalakan ponselnya.

Sesuai dugaan nya, baru saja ia menyalakan ponselnya tapi sudah banyak sekali notifikasi dari Maven yang terlihat di lockscreen ponselnya itu. Namun, Clara heran mengapa tiba-tiba Zio dan teman-teman Maven lainnya menelepon nya. Karena tidak ingin makin penasaran, Clara buru-buru melihat room chat Zio dan membaca pesan yang cowok itu kirim.

Detik itu juga jantung Clara terasa berhenti berdetak, nafasnya memburu. Ia beralih menatap Letta yang berada disamping nya.

"Ta... Kenapa Zio chat gue kayak gini?" tanya Clara gemetar.

Menggenggam Dalam TahajudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang