30. Idul Fitri Date

400 60 6
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Gema suara takbir berkumandang di mana-mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gema suara takbir berkumandang di mana-mana. Suasana haru bercampur syahdu begitu terasa di malam ini. Tak jarang juga terdengar letusan petasan, menambah kesan meriah sebelum esok hari raya idul fitri. Tak terasa sudah sebulan melewati ramadan yang penuh keberkahan.

Hubungan Tristan dan Clara pun semakin erat juga dekat. Terbukti kini mereka sedang menikmati malam takbiran dengan berjalan-jalan berdua di taman komplek mereka.

Clara dengan nyaman bersandar dibahu Tristan seraya menyantap es krim ditangan kanannya. Sesekali Clara menunjuk ke arah langit, ia bersorak takjub melihat kembang api yang indah.

Sedangkan Tristan, ia tersenyum lebar. Tangan kirinya terus mengusap-usap atas kepala istrinya dan tangan kanan pria itu sibuk bertasbih.

"Abang," panggil Clara.

"Iya, Zaujati," sahut Tristan langsung. "Kenapa, hmm?"

"Ayo kita beli makanan dan belanja baju!" ajak Clara dengan sangat antusias.

Tristan mengerutkan keningnya. "Kamu masih laper, Sayang?"

Clara sontak menggeleng, "Nggak. Kan tadi kita udah makan. Cla mau beli makanan dan baju untuk anak-anak panti."

"Besok kan lebaran, Cla takut anak-anak di panti asuhan sedih karena belum punya baju baru," sambung Clara menjelaskan keinginannya membuat Tristan terkagum dengan kepedulian istri kecilnya.

"Masya Allah. Saya setuju dengan niat baik kamu, Sayang," ungkap Tristan. "Yuk, kita berangkat sekarang."

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Matahari terbit dengan syahdu pagi ini ber-iringan dengan suara takbir yang masih terus dikumandangkan sebelum salat idul fitri dilaksanakan.

Clara dan Tristan sibuk bersiap untuk segera berangkat ke masjid.

"Abang, kemarin aku beli skincare pake kartu atm yang Abang kasih. Gapapa, kan?" tanya Clara juga bermaksud memberi tahu Tristan.

"Gapapa, Zaujati. Kamu bebas beli apapun, tapi harus dipakai ya? Karena semua barang yang kita punya akan di hisab." Tristan menjelaskan dengan lembut.

"Oke. Makasih, Abang!" seru Clara dengan senyum manis yang ia tampilkan.

Tristan yang melihat Clara sedang mengaplikasikan skincare, berinsiatif merapikan rambut Clara lalu mengikatnya, agar Clara tidak kesusahan.

"Masya Allah, kamu belum selesai pakai skincare aja udah secantik ini. Pantas, setelah pakai skincare semakin cantik," ungkap Tristan memuji istrinya yang kini senyum-senyum.

Menggenggam Dalam TahajudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang